009

3K 409 47
                                    

Asahi biasanya bangun pagi, namun kali ini ia agak kesiangan, ia lantas cepat-cepat mandi  setelahnya ia turun ke bawah. Namun saat akan memasuki dapur asahi di kejutkan dengan kehadiran seorang wanita paruh baya yang sedang memasak disana.

"Kau siapa?" Tanya asahi pada wanita paruh baya itu.

"Eoh Halo Nyonya, saya pembantu panggilan oleh tuan Jihoon panggil saja Kim  Ahjuma" Ucap wanita paruh baya itu.

"Eoh baiklah, apa kau perlu bantuan?" Tanya asahi sembari mendekat.

"Tidak, Nyonya tinggal bersantai saja untuk hari ini pekerjaan rumah biar saya yang selesaikan"

"Apa benar tidak perlu bantuan?"

"Iya, Tidak perlu Nyonya"

Asahi mengangguk lalu pergi ke atas untuk membangunkan Jihoon.

"Hyung~" panggil asahi saat setelah sampai di dalam kamar.

"Jihoonie Hyung!"

"Hyung!!"

Asahi mengguncang bahu jihoon, membuat jihoon melenguh di tidurnya.

"#asjfh..#$&# lagi" ucapnya samar.

"Hyung Lima menit lagi kau harus bangun, aku harus sekolah" ucap asahi lantas berjalan ke arah lemari, mengambil pakaian.

Jihoon hanya berdehem.

Setelah asahi mengganti pakaian, ia pergi lagi ke arah ranjang.

Menarik selimut yang melilit tubuh kekar suaminya.

"Hyung, bangun!"

"Hyung!!!"

"Kalo tidak bangun, aku akan naik bus saja!"

Ucapan asahi seketika membuat jihoon terbangun dan langsung berlari ke arah kamar mandi sembari berteriak.

"Kau tak boleh Naik bus!! aku akan mandi, Tunggu aku di bawah!"

Saat ingin berjalan keluar kamar, jihoon kembali berteriak.

"Asahi ambilkan handuk!"

Asahi lantas berjalan ke arah lemari  mengambil handuk, dan menuju kamar mandi.

"Hyung" panggil asahi, seketika jihoon membuka pintu dan memunculkan kepalanya dan tangannya.

Asahi menyerahkan handuk pada Jihoon
"Tunggu aku! Jangan naik bus!" Ucap jihoon lagi, asahi mendorong kepala jihoon agar masuk ke dalam kamar mandi, dan lantas menutupnya.

"Cerewet sekali" gumam asahi kemudian berjalan akan turun ke bawah.

.
.
.

"Sekolah yang benar, Jangan malas" ucap jihoon sembari mengelus surai hitam asahi.

"Baiklah hyung, cepat cium" ucap asahi, jihoon lantas mengecup pipi sang istri.

"Aku pergi hyung" ucap asahi lantas keluar mobil jihoon.

"Dia meninggalkan bukunya" gumam jihoon saat melihat satu buku ada di mobilnya. Jihoon lantas dengan cepat mengambil buku itu dan keluar mobil.

"Asahi!" Panggil jihoon, membuat asahi yang belum jauh menengok  dan mendekat ke arah jihoon. Siswa yang ada di sekitar mereka memandang asahi yg berlari kecil ke arah jihoon. Saat ini Jihoon tidak menggunakan pakaian formal, karena ia tidak bekerja. Jadi sebagian siswa mengira Jihoon adalah saudara asahi.

"Ada apa hyung?" Tanya asahi saat setelah sampai di depan sang suami.

"Bukumu tertinggal" ucap jihoon menyodorkan buku pada asahi.

"Ah terima kasih hyung" ucap asahi mengambil buku lantas berjalan sembari melambai kecil.

Jihoon kemudian kembali memasuki mobilnya dan berlalu dari area sekolah asahi.

...

"Asahi!, apa dia saudaramu?"

"Dia tampan, apa kau punya nomer ponselnya?"

"Asahi kenalkan aku padanya"

"Asahi, apa dia sudah punya kekasih"

"Asahi ..."

"Asahi ..."

"Asahi ..."

Asahi meringis mendengar pertanyaan² yang keluar dari mulut siswa yang mengelilinginya ini.

"Kalian Membuat asahi mengecil" ucap Haruto tiba-tiba membelah kerumunan lantas mencekal lengan asahi dan menariknya pergi.

Haruto membawa asahi ke rooftop, lantas duduk bersampingan disana.

"Apa dia Suamimu?" Tanya haruto.

"Iya, apa dia benar tampan?"

Haruto membuat pose berfikir, lantas mengangguk
"Tampan, tapi masih tampanan aku" ucap haruto.

Asahi hanya ber ohhh ria mengabaikan ucapan haruto yang mengatakan dirinya lebih tampan dari jihoon.

"Namanya siapa?" Tanya Haruto lagi.

"Jihoon, Park jihoon"

"Apa?! Park jihoon!!" Pekik haruto membuat asahi kaget.

"Kenapa berteriak?!"

"Apa park jihoon pewaris tunggal Park corp?!"

"Aku tak tau yang jelas namanya Park jihoon"

"Jika benar park jihoon itu, kau benar-benar beruntung bisa menikah dengannya"

"Kenapa bisa?"

"Apanya yang kenapa bisa? Hey polos! Dia pewaris tunggal tentu saja semua kekayaan keluarga nya jadi miliknya kau sebagai istrinya juga bisa menikmati kekayaan suamimu itu ck"  ujar haruto panjang lebar.

"Benarkah? Tapi aku tak ingin menikmati kekayaan suamiku, apa yang harus aku beli dengan uang itu" ucap asahi acuh.

"Hey! Kau bisa beli mobil, perhiasan, baju, tas, apartement, tanah, pesawat, semuanya" ucap haruto.

"Untuk apa aku membeli mobil, toh aku tak bisa mengemudikannya" ucap asahi lagi.

Haruto mengerang kesal
"Terserah!" Ucapnya lantas menuju pintu rooftop dan pergi dari sana.

"Haruto aneh" ucap asahi lantas ikut keluar dari sana.

Tbc

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 || 𝐉𝐢𝐬𝐚𝐡𝐢[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang