𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 || 𝐉𝐢𝐬𝐚𝐡𝐢[✓]

022

Liburan jihoon Dan asahi terasa menyenangkan. Mereka berdua pergi ke tempat-tempat terkenal di China. Keduanya menghabiskan waktu bersama, dengan renjun yg menjadi pemandu wisata. Berbicara tentang Renjun, asahi sekarang tau kenapa Pemuda china itu bisa lancar berbahasa korea, ternyata renjun punya kekasih orang korea. Namanya Jeno, tampan kalau kata asahi. Wajahnya lucu saat tersenyum, tapi saat diam pun jeno terlihat seperti tersenyum.

Dan hari ini adalah hari terakhir mereka berdua di china, sebenarnya waktu liburan mereka masih ada seminggu, tapi jihoon ada keperluan di korea, ia perlu mengurus beberapa hal mengenai perusahaan appa nya.

"Maafkan hyung ya..."

"Sudah aku katakan tak apa...kau sudah mengucapkan itu terus sedari tadi" sahut asahi.

"Apa benar kau tak masalah?" Tanya jihoon lagi, ia benar-benar merasa bersalah.

"Tak masalah, lagi pula kita di china sudah tiga minggu hyung...aku jadi kasihan pada yoonbinie hyung yg mengambil alih pekerjaanmu" ujar asahi mengingat jika mereka sudah lama di china.

"Seunghun juga ikut membantu yoonbin, jadi aku rasa mereka bisa walau beberapa pasti ada kesalahan" ucap jihoon.

"Baiklah hyung, berhenti memikirkan itu...ayo kita tidur, besok pagi kita pulang ke korea, lalu kau akan sibuk dengan pekerjaanmu, dan aku akan bertemu haruto dan doyoung aku merindukan mereka" ujar asahi.

"Araseo, selamat malam" ucap jihoon.

"Hmm"

•

Di pagi hari jihoon dan asahi bersiap-siap kembali ke korea, setelah berpamitan dan berterimakasih dengan renjun dan jeno, akhirnya pesawat pribadi jihoon berangkat dari bandara china. Hingga empat jam kemudian mereka sampai di bandara korea, yoonbin bersama yeongue datang sebagai penjemput mereka berdua.

"Kapan kalian menikah?" Tanya jihoon memulai topik pembicaraan di tengah perjalanan ke apartement jihoon.

"Suruh yoonbin melamarku, baru kita menikah" jawab yeongue.

"Kau memberi kode?" Goda yoonbin.

"Menurutmu?!" Tanya yeongue kesal.

"Baiklah...mau tidak kau menikah denganku?" Tanya yoonbin.

"Bodoh!" Ketus yeongue.

"Aku sudah melamarmu dan kau menolak, jadi yasudah..." Canda yoonbin.

"Jangan bermain-main seperti itu yoonbin, nanti saat yeongue meninggalkanmu lagi...kau menangis" ucap jihoon sambil tertawa kecil.

"Haha, jihoon-nim aku tadi hanya bercanda saja, secepatnya aku akan melamarnya" ucap yoonbin.

"Baiklah, aku akan menunggu undangannya" ucap jihoon.

Asahi sedari tadi hanya diam mendengar obrolan dari ketiga orang yg ada di mobil ini. Ingin ikut berbicara, namun sepertinya pembicaraan ini tak cocok untuk asahi.

Jihoon melirik ke sampingnya, melihat asahi yang tengah bermain ponsel nya. Terlihat tengah tersenyum kecil, lalu alisnya menukik, lalu kembali tersenyum.

"Sedang apa hm?" Tanya jihoon sedikit mengintip tampilan ponsel asahi.

"Berkirim pesan dengan haruto" ucap asahi, memiringkan tampilan ponselnya agar jihoon dapat melihatnya.

"Heii...apa ini? Mengapa ada kata romantis seperti ini? Kau bermain api yaa??" Tanya jihoon curiga melihat pesan baru yg muncul dari haruto.

"Jangan seperti itu hyung, dia hanya bermain-main...lagipula haruto sudah bertunangan" ucap asahi, sembari tangannya sibuk membalas pesan haruto dan mencari foto haruto yang tengah bersama doyoung.

"Ini...kau lihat, jadi jangan cemburu seperti itu" ucap asahi, memberikan jihoon ponsel nya yg menampilkan foto haruto dan doyoung.

"Ahh, maafkan aku...aku hanya takut" ucap jihoon sembari tangannya meraih jemari asahi.

"Tak apa, aku paham" ucap asahi.

Jihoon mengecup dahi asahi penuh kasih, melupakan bahwa mereka tidak berdua saja.

"Kau melupakan dua orang ini jihoon-nim" ucap yeongue.

"Benar, senangnya kalau sudah menikah" sahut yoonbin.

"Makanya cepat lamar Yeongue!" Suruh jihoon.

Yoonbin hanya terkekeh, lantas kembali fokus pada jalanan di depannya.