003

4.2K 527 69
                                    


Titt  titt tit

Asahi membuka matanya membuka kemudian menutupnya menyesuaikan sinar lampu yg masuk ke matanya.

Alarm di Handphone asahi berbunyi, menandakan dia harus bangun. Untung kemarin saat jihoon keluar kamar, ia memasang alarm.

Jam menunjukan pukul enam, waktu yg cocok untuk ia bangun dan mandi lantas membuat sarapan.

Asahi hendak bangun namun ia merasakan sebuah tangan kekar melingkar di perutnya.

"Mentang-mentang badannya bagus dia tak memakai baju" gumam asahi mencoba menyingkirkan tangan jihoon secara pelan-pelan. Setelah berhasil asahi duduk sebentar di sisi ranjang kemudian mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Asahi mandi hanya 5 menit saja, ia kemudian turun pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

"Ini lumayan banyak, untuk ukuran pria yang tinggal sendiri" gumam asahi meneliti kulkas milik jihoon. Sembari terus bergumam  pelan.

"Apa ada nasi"

"Ternyata tidak ada...ah ada kimchi"

"Sudah lah aku masak telur goreng saja, itu sepertinya cukup untuk dimakan bersama Kimchi"

Asahi mengambil beberapa butir telur yang ada di pintu kulkas teratas, lantas mulai bergulat dengan itu.

Jihoon bangun dari tidurnya duduk menyesuaikan penglihatannya sebentar lantas berjalan ke kamar mandi.

Selesai mandi jihoon keluar dengan memakai kaos serta celana selutut saja.

"Apakah pembantu datang? Bukannya jadwalnya Bukan hari ini" gumamnya saat mendengar suara dari arah dapur.

"Ahh hyung, kau sudah bangun" ucap asahi saat melihat Jihoon turun dari tangga.

"Ahh benar aku sudah menikah" ucap jihoon pada dirinya sendiri.

"Apa kau tak menyapa ku?" Tanya asahi menatap jihoon.

"Ahh benar..maaf, selamat pagi asahi" ucap jihoon lantas duduk di kursi.

"Ya, selamat pagi juga...aku hanya memasak telur goreng dengan kimchi..apa tak masalah?"

"Tak masalah itu cukup"

"Baiklah, ini makan" ucap asahi menyerahkan piring berisi irisan telur goreng dan kimchi.

Jihoon menerimanya lantas mereka mulai memakannya dengan tenang.

"Jam berapa ke sekolah?" Tanya Jihoon setelah selesai menikmati sarapannya.

"Jam tujuh" jawab asahi setelah meminum airnya.

"Ini sudah jam setengah tujuh, bersiaplah" titah jihoon.

"Baiklah setelah merapikan ini" ucap asahi lalu berdiri mengambil piring serta gelas yg tadi mereka gunakan.

Setelah membersihkan peralatan makannya asahi berjalan menaiki tangga memasuki kamar jihoon yg sekarang menjadi kamar mereka.

"Hyung akan bekerja?" Tanya asahi saat melihat Jihoon sudah memakai celana panjangnya serta kemeja.

"Iya, sembari mengantar mu" jawab jihoon sembari mencoba memasang dasinya.

"Sini biar aku pakaikan" ucap asahi mengambil alih dasi jihoon.

"Kenapa kau sudah seperti istri yg berpengalaman? Bisa memasak, dan juga memasang Dasi.." Tanya jihoon menunduk memperhatikan asahi yg fokus.

"Untuk Memasak aku belajar dari eomma, untuk memasang dasi aku pernah memasang dasi untuk appa... selesai!"

Jihoon hanya mengangguk saja mendengar penuturan asahi. Setelah selesai memasang dasi untuk suaminya, asahi mengambil pakaian sekolahnya yg ternyata  eommanya siapkan benar-benar untuk hari ini. Eommanya itu pasti sengaja agar asahi pulang ke rumahnya untuk mengambil pakaian.

"Hyung, bisakah kau keluar...aku akan mengganti pakaian" ucap asahi pada jihoon yg berdiri di depan kaca.

"Ganti saja aku tak melihat" ucap jihoon.

"Baiklah" jawab asahi lantas mulai mengganti pakaiannya. *mau aja kamu nak😢.

Jihoon mengintip melalui kaca sedikit tercengang melihat kulit kulit putih nan mulus itu.

'Membuat nafsu saja' batin jihoon, kemudian memalingkan wajahnya mencoba untuk tak mengintip.

"Sudah hyung, ayo!" Ajak asahi sembari menggendong tasnya.

Jihoon menurut kemudian mengikuti asahi keluar kamar dan apartement menuju ke bawah, ke parkiran.

"SMA PanBot hyung" ucap asahi saat setelah masuk mobil.

"Iya aku tau" ucap jihoon. Lalu mereka hanya diam sebelum asahi membuka pembicaraan.

"Hyung, jika aku memberi tau salah satu temanku tentang aku sudah menikah apa boleh?" Tanya asahi menatap ke arah jihoon.

"Boleh saja, tapi bisakah kau menanganinya?"

"Maksud hyung?"

"Apa temanmu bisa menjaga rahasia?"

"Aku tidak yakin, tapi semoga saja dia bisa"

"Baiklah terserah kau saja"

"Terima kasih, aku benar-benar tak bisa menyimpannya sendiri"

Jihoon hanya berdehem menanggapi asahi. Kembali hening sampai mereka sampai di depan sekolah.

"Sudah sampai! Terima kasih" ucap asahi hendak membuka pintu namun ia urungkan kembali menghadap jihoon.

"Apa?" Tanya jihoon.

"Cium aku, eomma biasanya mencium ku sebelum masuk kedalam" ucap asahi membuat jihoon sedikit tercengang.

"Apakah kau tak mau?" Tanyanya saat melihat jihoon hanya menatapnya.

"Cepat cium aku" lanjutnya sembari menusuk nusuk pipinya.

'Aishh jihoon! Kau berpikir asahi meminta cium di bibir?!'

"Baiklah mendekat" titah jihoon pada asahi, asahi menurut mendekatkan pipinya pada wajah jihoon...lantas jihoon mengecupnya.

"Gomawo hyung" ucap asahi lantas membuka pintu mobil kemudian keluar dari sana.

Tbc

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 || 𝐉𝐢𝐬𝐚𝐡𝐢[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang