011

2.8K 413 26
                                    

Asahi tengah mengobati dahi suaminya yg terluka, mulutnya tak henti-hentinya mengomel
"Makanya sudah aku katakan, jangan mengejar ku!"

"Kau malah tak menurut, dan berakhir tersandung dan terpentok ujung meja, untung tidak menembus!"

"Aku hanya Ingin menciummu saja! Tapi kau malah lari! Lagipula, mana bisa menembus kau berlebihan sekali! Shhh" ucap jihoon.

"Kau bilang aku apa?! Berlebihan?! Obati lukamu sendiri!!" Kesal asahi menekan luka jihoon.

"Tidak-tidak, aku tak akan melawan..cepat obati"

"Kau memerintahku?!"

Jihoon bungkam sembari tersenyum kecil, ia tak mau lagi membantah semua perkataan istri kecilnya yang semakin hari semakin mirip eommanya di rumah.

"Sudah! Lukanya cukup dalam jangan sampai berdarah lagi, dan ingat! Kau tak boleh menciumku!"

Asahi merapikan kotak P3K nya. Asahi menatap jihoon dengan menyipitkan matanya
"Tak usah mendrama hyung! Tidak mempan untukku!" Sarkas asahi saat melihat jihoon melengkungkan bibirnya.

"Yah Gagal" gumam jihoon.

Asahi menghela nafasnya pelan, jujur moodnya sedang naik turun karena persiapan ujiannya yang semakin dekat.

"Besok kau tak boleh bekerja" ucap asahi setelah menaruh kotak P3K nya dan duduk di samping jihoon.

"Mana bisa! Besok ada rapat penting dengan Koo Corp, aku tak bisa membiarkan berjuta-juta won melayang begitu saja!" Sahut jihoon

"Tapi Dahimu Luka Hyung" ucap asahi kini suaranya dilembutkan seraya menyentuh perban di atas alis jihoon.

"Tidak apa hm...aku baik-baik saja ini hanya luka kecil, Jadi kau tak perlu melarangku bekerja" sahut jihoon sembari meraih jemari asahi yg berada di dahinya dan menggenggamnya.

"moodku sedang tak baik karena ujian sebentar lagi...jadi maafkan aku karena marah tadi, maaf hyung~" ucap asahi tak sadar merengek membuat jihoon gemas.

"Uuhh aegiku, sangat menggemaskan!" Gemas jihoon sembari mencubit hidung asahi.

"Aku bukan bayi Hyung!" Rengek asahi.

"Ya ya , kau bukan Bayi ...kau istri kesayanganku!" Ucap jihoon sembari mengusak rambut asahi gemas.

"Mau tidur? Ini sudah malam" ucap jihoon sembari berdiri.

Asahi mengangguk kemudian merentangkan tangannya ke arah jihoon, jihoon yang mengerti lantas mendekat dan mengangkat asahi, menggendongnya seperti koala.

"Good Night baby, aku mencintaimu" ucap jihoon sembari mengecup dahi sang istri.

"Selamat malam juga Hyung, aku menyayangimu" ucap asahi lantas membalik tubuhnya membelakangi jihoon dan memejamkan matanya.

Jihoon mendekat ke arah asahi dan memeluknya dari belakang.
"Aku benar-benar mencintaimu, walau kau tak pernah mengatakan kau mencintaiku....tapi aku senang saat kau mengatakan menyayangiku" gumam jihoon lantas ikut menutup mata, menyusul asahi ke alam mimpi.

.
.
.

Asahi tengah berada di depan perusahaan Jihoon. Ia hendak mengunjungi suaminya itu, izin? Asahi sudah mendapat Izin tadi pagi dan mengatakan akan datang sepulang sekolah.

"Permisi" ucap asahi pelan sembari membungkuk kecil pada resepsionis. Resepsionis itu melihat asahi dari atas sampai bawah, dan menebak bahwa pemuda manis di depannya ini seorang pelajar.

"Ada yang bisa aku bantu adik kecil?" Tanya Resepsionis itu ramah.

"Aku ingin bertemu Jihoon Hyung" ucap asahi diakhiri poutnya dan mata mengerjap-erjap.

Membuat resepsionis wanita itu memekik gemas
"Aigoo, lucunya!"

"Apa kau sudah membuat Janji?" Lanjutnya bertanya.

Asahi mengangguk
"Aku sudah mengatakan akan datang sepulang sekolah" ucapnya.

"Bisakah kau menghubunginya, agar aku percaya" ucap resepsionis itu.

"Tidak bisa, ponselku mati~" ucap asahi.

"Tunggu Sebentar ya, manis" ucap si resepsionis.

Dengan cekatan resepsionis itu menekan nomor pada telepon yg berada di dekatnya *tau dong telepon yg biasa ada di meja resepsionis.

"Halo, Yoonbin-ssi ada seorang pemuda pelajar datang kesini tolong katakan pada sajangnim pemuda bernama

Hamada Asahi....ingin menemuinya" ucap resepsionis itu sembari membaca name tag asahi.

"Nde, saya akan menunggunya"

Resepsionis itu menaruh teleponnya lantas tersenyum ke arah asahi
"Tunggu sebentar nde~"

Asahi mengangguk lantas melihat sekeliling perusahaan bakal calon milik suaminya.

"Apakah bagus?" Tanya resepsionis itu saat melihat asahi yg menatap kagum pada bangunan itu.

"Nde, bagus sekali!!" Ucap asahi sembari mengangguk heboh.

"Kau sangat manis...apa hubunganmu dengan sajangnim?" Tanya resepsionis itu.

"Aku? Aku i-.."

"Asahi!" Panggil Suara yang tak asing di telinga asahi. orang yang berlalu lalang membungkuk kecil saat jihoon dan yoonbin melewatinya, serta resepsionis yg tadi berbicara pada asahi turut membungkuk.

"Jihoonie Hyung!" Asahi mendekat dan memeluk jihoon.

"Kenapa tak mengatakan jika sudah pulang sekolah hm?" Tanya jihoon seraya mengelus rambut asahi.

Asahi melepas pelukannya
"Ponselku mati~ dan aku tak hafal nomor ponselmu" ucapnya.

"Jihoon-nim mari ke ruangan anda, banyak orang berlalu lalang disini" ucap yoonbin sedikit berbisik pada Jihoon.

"Kajja!, kita ke ruanganku" ucap jihoon seraya menautkan jari jemarinya dengan asahi.

Resepsionis itu mengerutkan dahinya
"Si pemuda manis itu apakah ingin mengatakan i ipar?"

"Atau I istri?"

"Mungkin i ipar, tapi jika i istri..aku mendukung hehehe....uhhh jika mereka punya anak aku yakin anaknya sangat manisss!"

Tbc.

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 || 𝐉𝐢𝐬𝐚𝐡𝐢[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang