22

255 47 0
                                    

"Arsha,"

"Mau kemana?"

Tanya seorang laki-laki yang baru saja datang itu mulai menghentikan langkahnya saat melihat gadis itu berjalan dengan riangnya membawa tas selempang yang selalu gadis itu bawa.

Mendengar suara berat dari arah pintu utama, membuat Arshavina menghentikan langkahnya dan menatap Jeffan yang kini berdiri di depan sana.

"Loh?"

"Jeffan udah pulang, Barga mana?" Tanyanya, alis Jeffan menaut.

"Kamu tau saya Jeffan?" Tanya Jeffan kali ini.

Gadis itu terdiam sesaat, "Iya, Arsha tau,"

"Ini kan Jeffan, kan?" Lanjut gadis itu begitu polos, yang membuat Jeffan tersenyum kecil sembari menghembuskan nafas panjangnya.

Laki-laki itu terlalu lelah untuk sekedar menjelaskan secara panjang maksud dari pertanyaan nya.

"Arsha, maksud saya itu.."

"Kan Jeffan gak punya tattoo, gak kayak Barga." Pangkas gadis itu begitu polos, Jeffan mengangguk, mungkin laki-laki itu berpikir benar juga yang gadis itu katakan, tidak susah membedakannya dengan saudara kembarnya.

"Terus, kamu mau kemana?"

"Ayo saya antar." Lanjut Jeffan, Arsha menggeleng.

"Enggak usah Jeffan,"

"Arsha pergi sendiri aja." Jawab gadis itu.

"Enggak, ayo saya antar aja." Kata Jeffan lagi, namun tetap di tolak gadis itu dengan gelengan nya.

"Enggak usah Jeffan,"

"Arsha pergi sendiri aja, tadi Arsha udah minta ijin juga sama Ibu."

"Udah ya Jeffan, Arsha pergi." Lanjut Arsha, sembari berlari kecil itu, yang membuat Jeffan memutar badan untuk memastikan gadis dari saudara kembarnya itu akan baik-baik saja.

Gadis itu terlalu sembrono untuk ukuran gadis polos seperti nya.

Saat melihat punggung Arsha yang sudah tidak terlihat itu, Jeffan mulai melangkahkan kakinya bermaksud untuk pergi ke kamarnya.

Hari ini, pekerjaan kantor yang menumpuk, serta bayangan masa lalu nya kembali berputar secara bersamaan itu, membuat Jeffan pening.

Jeffan yang mulai melangkahkan kakinya itu, harus menghentikan nya saat dirasa ponselnya yang berada di kantung celananya bergetar yang menandakan seseorang mengirim pesan padanya.

Tanpa lama-lama, Jeffan mulai merogoh ponselnya dan membuka pesan yang terkirim untuknya tersebut.

Alisnya menaut sesaat, saat membaca pesan yang terkirim untuknya itu.


LINE

Lavanya
Long time no see Jeff,

Lavanya
Ayo ketemu, Aku baru aja pulang dari Osaka nih, aku kangen kamu.

Lavanya
Kamu gak kangen nih, sama aku?

Lavanya
Jahat ih!

Me
Dimana?


Lavanya
Kafe kayak biasanya aja.

Me
Saya kesana sekarang.


Lavanya
Oke Jeff, see you there.
Read.




Helaan nafas, kembali Jeffan hembuskan perlahan, setelah membalas pesan dari teman masa sekolahnya dahulu.

KALINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang