27

249 42 2
                                    

"Jeffrey Kalingga!"

Seru seorang gadis, yang berdiri dari duduknya di ruang tamu Mansion mewah milik keluarga Kalingga itu dengan begitu elegan.

Gadis itu mulai memanggil seorang laki-laki yang baru saja menuruni tangga untuk menuju ke kantor.

"Nona Lavanya?" Katanya, mulai mendekat kearah gadis itu yang sudah pagi-pagi sekali bertamu di rumah keluarga nya.

"Cari Jeffan?"

"Dia masih di kamar." lanjut Barga, dengan begitu dingin itu, yang di jawab senyuman oleh Lavanya.

"Aku cari kamu, Jeffrey." jawabnya, yang membuat Barga mengerut kan dahinya.

Tentu saja, Lavanya teman Jeffan. Tapi kenapa gadis itu mencari nya alih-alih mencari Jeffan?

"Cari gue?"

Ulang Barga, yang di jawab anggukan oleh Lavanya dengan senyum imutnya.

"Ada apa?" Lanjut Barga lagi.

"Nanti kamu bisa nemenin aku makan siang?" Tanya Lavanya, yang semakin menambah kerutan di dahi Barga kentara. Seakan berpikir ada apa dengan gadis ini.

"Tapi gue.."

"Aku mohon, Jeffrey." pangkas Lavanya, yang membuat Barga terdiam dan sedikit berpikir.

"Ya." jawab Barga, Lavanya mengangguk dan tersenyum begitu lebar saat mendapat persetujuan dari Barga.

"Jadi, bisa gue pergi sekarang?" Tanya Barga, dengan datar itu yang membuat Lavanya mengangguk dan tersenyum lebar.

"Silahkan." katanya.

Lalu Barga mulai melangkah pergi, meninggalkan Mansion untuk menuju ke kantor.




Tak lama setelah Barga pergi, dari arah tangga Jeffan muncul dengan dasi yang masih belum terpasang di lehernya.

"Lavanya?"

Serunya, saat mata nya menangkap seorang gadis yang tengah berada di Mansion nya pagi-pagi sekali itu.

Jeffan yang mulai menuruni tangga dan menghampiri Lavanya yang sudah tersenyum dengan bahagianya itu setelah ajakan makan siang di terima oleh Barga, membuat Jeffan mengerutkan dahinya.

"Bibir kamu kenapa?"

"Saya rasa, bibir kamu akan sobek kalau kamu terus tersenyum kayak gitu." lanjut Jeffan, yang membuat Lavanya kesal dan kembali duduk di sofa ruangan tersebut.

"Ada apa?" Lanjut Jeffan lagi-lagi, sembari membenarkan dasinya.

Lavanya yang mulai bangkit dari duduknya itu, mulai melangkah kearah Jeffan dan mengambil alih dasi yang berada di tangan Jeffan dan memasangkan nya di leher Jeffan.

"Bagaimana perjodohan kamu sama putri sahabat Ayah kamu?" katanya, yang masih di perhatikan oleh Jeffan.

"Semua baik, ada apa?" Jawab Jeffan, yang membuat Lavanya tersenyum dan sedikit mengusap dada Jeffan, yang sudah di pasangkan nya dasi tersebut pada leher Jeffan dan mendongak menatap Jeffan.

"Syukurlah."

"Lalu kenapa kamu pagi-pagi begini dateng ke sini." tanya Jeffan.

"Mengejar Cintaku." Jawab Lavanya, yang membuat Jeffan menautkan alisnya.

"Jangan bilang kamu.."

"Jeffrey Kalingga." pangkas Lavanya, yang seketika membuat Jeffan terdiam.

KALINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang