09

347 58 0
                                    

"Apa yang kamu lakukan?!"

Suara tiba-tiba dari seseorang yang baru saja datang itu, membuat Barga mulai menutupkan masker yang diturunkannya se-dagunya itu kembali menutupi hidung dan bibirnya lalu menoleh ke belakang.

"Maaf,"

"Saya perawat baru nyonya Gladis, pengganti perawat sebelumnya." Lanjut Barga, sedikit membungkukkan badannya itu pada seorang pria berjas rapi itu yang kini menatap nya rendah.

Mendengar kalimat dari Barga, pria itu mengangguk sekilas, lalu ponselnya tiba-tiba berdering yang membuatnya seketika merogoh saku jas formalnya. 

"Ya, tuan Agam?"

Katanya, mengawali pembicaraan setelah pria itu mengangkat panggilan tersebut.

"Bawa menantu saya pulang ke Mansion utama."

"Maaf?"

"Saya tau kamu tidak tuli."

"B-baik tuan, saya akan segera membawa Nyonya Gladis ke Mansion utama."

"Bagus."

"Baik tuan." Kata akhirnya, sedikit menunduk dan takut itu sebelum panggilan di putuskan oleh Agam Kalingga di sebrang sana.


Setelah berbincang dengan Agam Kalingga, pria itu kembali menatap ke arah Barga yang masih berdiri di hadapannya itu.

Lalu kemudian mata kelam pria itu terfokus pada leher Barga yang terbiasa tattoo itu dengan senyum remehnya. 

"Berandalan seperti dirimu di beri kepercayaan sebagai perawat pribadi Nyonya Gladis?"

"Cih." Lanjutnya, dengan senyum masamnya dan tatapan yang begitu merendahkan Barga.

Barga membasahi bibirnya sekilas, menatap ke arah bawah lalu mendongak menatap datar pria itu sebelum menjawab, "Apa sebelumnya, saya mencampuri urusan anda?"

"Sopan kah kalimat itu terucap dari orang terhormat seperti anda?" Lanjut Barga dengan dinginnya, yang semakin membuat pria itu memperhatikan Barga dengan tatapan merendahkannya.

"Siapa dirimu berani bicara seperti itu pada saya?"

Barga tersenyum kecil, di balik masker yang menutupi sebagian wajahnya itu dan mulai mendekat kearah pria itu perlahan dengan mata tajamnya menatap pria itu.

"Saya memang bukan siapa-siapa,"

"Tapi kalau suara anda membuat telinga saya tidak enak, saya tidak segan membunuh anda saat ini juga." Lanjut Barga, yang seketika membuat pria itu menelan susah saliva nya sembari memundurkan langkahnya.

"Tuan Dimas,"

Seorang bodyguard memasuki ruangan itu yang membuat Barga maupun pria itu menatap kearah pintu dengan pria itu mulai berdehem dan membenarkan jas formalnya.

"Ada apa?"

"Saya sudah menyiapkan segala keperluan Nyonya Gladis untuk kembali ke Mansion utama." Jawab bodyguard tersebut, yang di angguki oleh pria itu.

"Baiklah,"

"Bawa Nyonya Gladis sekarang." Perintah pria itu, yang membuat Barga seketika mencekal lengan bodyguard yang akan melangkah untuk membawa wanita itu pergi.

"Mau apa kamu?" Tanya Barga datar, menatap Bodyguard tersebut.

"Membawa Nyonya kami pulang." Jawab sang bodyguard, dengan Barga yang mulai menelisik penampilan bodyguard tersebut memastikan bahwa perkataannya itu sungguhan, dan bukanlah dusta seorang rival yang menyamar untuk mencelakai Gladis lagi.

KALINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang