06

373 60 0
                                    

"Gladis Kalingga,"

"Senang bertemu dengan kamu."

Gladis, wanita yang merasa asing dengan keberadaan Karinina itu, hanya menatapnya datar dan tangan mencengkram kuat kursi roda yang sedang di duduki nya itu dengan was-was

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gladis, wanita yang merasa asing dengan keberadaan Karinina itu, hanya menatapnya datar dan tangan mencengkram kuat kursi roda yang sedang di duduki nya itu dengan was-was.

"Kamu siapa?" Tanya Gladis ragu, dengan  Karinina yang mulai melangkah mendekat kearah kursi roda tempat Gladis duduk itu.

"Aku?"

Kata Karinina, sembari melipat kedua tangannya di atas perut dengan mata tajamnya kearah Gladis. 

"Karinina, Karinina Dirgantara." Lanjutnya lagi, dengan Gladis yang menatap Karinina.

"Karinina?" Ulang Gladis, sembari memandang wajah Karinina dan berpikir apa sebelumnya dirinya pernah bertemu atau mengenal wanita yang berada di hadapannya ini.

Namun nihil, Gladis tidak mengingat apapun tentang wanita itu.

"Oh ralat!"

"Aku Karinina Kalingga."

"Istri dari Yesaya Kalingga, kamu ingat Yesaya, kan?" Lanjut Karinina, yang seketika membuat Gladis membolakan matanya.

Dia terkejut.

Bahkan sangat terkejut.

"I-istri Yesaya Kalingga?" Ulang Gladis, Karinina mengangguk sembari tersenyum miring.

"Gak," Gladis menggeleng.

"Gak mungkin." Lanjutnya seakan tidak percaya menatap kearah Karinina.

"Tapi itu kenyataannya," jawabnya singkat, sembari menyelipkan rambutnya kebelakang.

"Gak, kak Yesa?"

"Gak, kamu bohong!" Kata Gladis lagi, matanya mulai merah menahan air matanya.

Karinina tertawa, sembari bertepuk tangan, "Kak Yesa, ya?"

"Lembut sekali, kan" lanjut Karinina, dengan kini Gladis yang mulai meneteskan air matanya.

"Oh?" Katanya, dengan wajah yang seakan menunjukkan kesedihan yang buat-buat nya setelah menangkap setetes air mata yang menetes di pipi Gladis.

Namun setelahnya menunjukkan senyum miringnya menatap Gladis.

"Aku datang karena aku mendengar, istri pertama dari suamiku mulai membaik, right?" Kata Karinina, mulai membungkukkan tubuhnya menyamakan tingginya dengan Gladis yang hanya duduk di kursi roda dengan senyum miringnya menatap wajah Karinina.

Gladis, wanita itu yang menatap wajah Karinina dengan mata yang memanas dan memerah seakan air mata akan segera tumpah dari mata bulatnya itu semakin membuat Karinina senang.

"Dan itu membuat posisi ku sebagai istri kedua Yesaya Kalingga terganggu!" Lanjut Karinina, melunturkan senyum miringnya dan mengganti dengan tatapan tajam menatap Gladis.

KALINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang