KALINGGA

18

"Pa, mereka belum datang, ya?"

Kata seorang gadis, yang seakan tidak sabar ingin melihat calon tunangan nya itu dari jalur perjodohan.

Dia merasa was-was, jika pemikiran nya tentang pewaris keluarga Kalingga yang di sembunyikan itu ternyata benar-benar ada di pikiran negatifnya.

Pikiran negatif yang menyebutkan Pewaris keluarga Kalingga yang di sembunyikan itu ternyata cacat, bahkan buruk rupa.

Dia pasti akan menolak mentah-mentah walau nantinya akan menentang sang Ayah.

"Mungkin mereka sedikit terlambat."

Kata sang Ayah, yang membuat nya kembali menoleh menuju pintu utama resort yang dijadikan tempat pertemuan untuk mereka.

Ketegangan yang Narissa rasakan, nyatanya berbeda dengan Arshavina yang terus menunduk sesekali melihat kearah sampingnya itu.

"Papa,"

"Kalo emang pewaris Kalingga beneran cacat atau buruk rupa, Narissa gak mau!"

"Kalau emang cacat atau buruk rupa kasih aja nih sama di idiot!" Lanjut Narissa, sembari melirik tajam ke arah Arshavina yang sejak tadi terdiam dan sesekali menundukkan kepalanya itu.

Seburuk itukah, Arshavina di mata sang kakak?

______

"Kita sudah sampai."

Kata Agam, membuat Yesaya, Jeffan dan juga Barga mulai turun dari mobil dengan tatapan arogan dari mereka.

Barga yang sejak tadi hanya diam itu, membuat Jeffan kembali melirik sang adik.

"Tenang saja,"

"Setelah ini, kamu akan senang." Lanjut Jeffan dengan senyum manisnya.

Mereka mulai melangkah memasuki resort tersebut, dan maid di resort tersebut mulai memberi petunjuk tempat meja pertemuan yang sudah di reservasi oleh mereka sebelumnya.