16

307 60 2
                                    

Seorang gadis, yang terus menunduk di dalam mobil yang selalu di perhatikan oleh Agam, Yesaya dan juga Jeffan itu, membuat mereka bingung dengan sikap sang gadis yang tadinya bahagia ketika melihat kedatangan Jeffan dan memanggilnya dengan nama Barga itu, seketika menyendu saat Jeffan mendorong tubuh mungilnya dan berkata, "Kamu siapa?"

"Saya bukan Barga!" Katanya, sembari mendorong tubuh kecil gadis itu.

Jeffan Kalingga, laki-laki yang merasa bersalah karena telah membuat gadis itu terus menunduk dan menyendu itu, membuat laki-laki itu membasahi bibirnya sekilas, lalu menatap sang gadis.

"Nona, tadi saya.."

"Barga jahat!" Pangkas Arshavina, seakan terus menjauhkan dirinya dari Jeffan yang ingin meminta maaf itu.

"Barga berubah, Barga sekarang gak kayak dulu lagi,"

"Barga sekarang kayak mereka," lanjut Arshavina, mulai menangis itu yang membuat Jeffan kelimpungan, bukan hanya Jeffan, Agam dan juga Yesaya juga terlihat bingung akan sikap sang gadis.

"Nona, dengarkan saya,"

"Saya bukan Barga, tapi saya Jeffan." Lanjut Jeffan, yang membuat gadis itu sekali lagi menatap Jeffan.

"Barga,"

"Arsha tau, Arsha bodoh."

"Kalo Barga udah enggak sayang Arsha lagi, Barga gak perlu bohong, jujur aja." Lanjut Arshavina, yang membuat Jeffan frustasi.

"Tapi Nona, saya memang bukan Barga. Saya Jeffan,"

"J E F F A N." lanjut Jeffan dengan frustasi itu.

"Barga berubah!"

"Dari baju, wangi parfum, bahkan sikap udah berubah semuanya, Arsha sedih." Kata Arsha, kembali menangis kencang itu.

Jeffan frustasi, laki-laki itu mulai mengusak wajahnya perlahan dan akan membuka matanya itu, namun sang kakek memberi isyarat padanya untuk tetap diam, yang membuat Jeffan menghembuskan nafas panjangnya.

"Nak?"

"Sekarang kamu mau kemana?" Tanya Agam begitu lembut itu.

"Tuan, tolong antar kan Arsha ke tempat Arik,"

"Arsha mau ngaduin Barga ke Arik." Kata Arsha, sembari melirik dengan sengit kearah Jeffan, yang lagi-lagi membuat laki-laki itu mendesah pasrah, dia frustasi dengan sikap seorang gadis yang baru ia temui itu.

"Baiklah."

Hingga sampailah mereka di depan apartement yang menjadi tujuan tempat Arshavina.

Arshavina yang mulai memencet bel sembari sesekali melirik tajam kearah Jeffan itu, membuat laki-laki itu hanya pasrah.

Ceklek..

Pintu terbuka, menampilkan seorang laki-laki dengan raut terkejutnya saat melihat kedatangan gadisnya malam-malam begini.

"Arsha?"

"Kamu kesini sama.." terhenti, Barga menghentikan kalimatnya saat melihat gadisnya datang tidak sendiri. 

Rasa keterkejutan yang Barga rasakan, nyatanya lebih mengejutkan bagi Agam, Yesaya dan juga Arshavina.

"Lo?"

"Kamu?" Kata Barga dan Jeffan bersamaan, saat mata mereka menatap satu sama lain.

"Loh?"

"Barga ada dua?"

Lanjut Arshavina begitu polos, yang membuat Barga menatap lembut gadisnya itu. 


"Pulang nak,"

KALINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang