26

272 47 3
                                    

"Barga, kita mau kemana?"

Suara Seorang gadis yang kini berada di dalam mobil dengan tatapan lurus menatap jalanan malam itu, sedikit bingung.

"Ke rumah teman." Jawab Barga, menjawab pertanyaan gadisnya itu.

Gadis itu nampaknya berpikir sejenak. Sebelum menjawab, "Arik?"

"Bukan."

Jawab Barga lagi, sembari menoleh dan tersenyum menatap sang gadis yang sedang kebingungan itu.

"Udah sampai, ayo turun." kata Barga lagi, yang di angguki oleh Arshavina.

Mereka yang mulai menuruni mobil dan berdiri di sebuah pintu kayu sebuah rumah yang lumayan besar di hadapannya sekarang.

"Barga,"

"Hem?"

"Ini rumah siapa?" Tanya Arsha lagi.

Alih-alih menjawab, Barga malah tersenyum begitu hangat itu pada gadis itu. Lalu mulai mengetuk pintu kayu tersebut, yang masih membuat gadis itu penasaran.



Ceklek..

Pintu terbuka, dan terpampang lah seorang laki-laki tampan dengan tattoo yang menghiasi tubuhnya, dia Arsa Bimantara, teman kecil Barga dan jiga Arik saat masih berada di panti asuhan Bimantara.

"Lo?"

Gumamnya, saat melihat kedatangan Barga ke rumahnya itu.

"Yaelah, Lo lag.." kalimat Arsa terhenti, saat mata kelamnya menangkap seorang gadis cantik yang berdiri di samping Barga tengah menatap dengan bingung area rumahnya.

"Heh!"

"Lo nyulik anak gadis orang, ya?!" Tuduh Arsa, yang membuat Barga merotasikan bola matanya.

"Gak." Jawab Barga singkat, namun Arsa masih menatap Barga dengan curiga.

"Ngaku gak Lo!"

"Kagak!!" Jawab Barga lagi, laki-laki itu kesal dengan teman kecilnya itu yang mudah sekali menyimpulkan sesuatu dan menuduh tanpa bukti.

"Terus?" Tanya Arsa, Barga kembali merotasikan bola matanya.

"Minggir!"

"Gue mau masuk!" Lanjut Barga, mulai menggandeng tangan Arshavina sembari memasuki rumah laki-laki itu dengan sedikit menyenggolkan bahunya pada bahu laki-laki itu.

"Si anjing?" Kesal Arsa, mulai menutup pintunya dan memasuki rumahnya menghampiri Barga dan gadis yang di bawanya menuju ruang tengah rumahnya.

Arsa masih berdiri disana, sembari mengamati Barga dan gadis yang sejak tadi terdiam dengan mata yang terus menatap interior rumah nya dengan bingung itu.

"Ck!"

"Ngapain lagi kesini?" Tanya Arsa, mulai berjalan menuju sofa tepat di hadapan Barga.

"Tattoo,"

"Apa lagi?" Lanjut Barga, Arsa mulai menghembuskan nafas panjangnya.

"Mana lagi?" Tanya Arsa, mulai bangkit dari duduknya sembari mengambil alat tattoo miliknya.

"Dada sebelah kiri, dekat dengan jantung." Jawab Barga, sembari menatap ke arah Arshavina dengan senyum manisnya.

Mendengar itu, Arsa menghentikan aktivitasnya mengambil alat tattoo dan mulai menoleh ke belakang menampilkan ekspresi wajah seperti sedang jijik itu.

"Beneran, Ar!" Jawab Barga, saat mendapati tatapan menjijikkan dari teman kecilnya itu.

"Alay Lo, lama-lama." Kata Arsa, mulai berjalan menghampiri Barga sembari membawa alat tattoo miliknya.

KALINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang