semalaman jimin berpikir. mungkin lebih baik jika ia kembali ke bandung besok. kuliahnya sudah bolos 3 hari. Ia sudah semster 4 dan bukan waktunya juga untuk main-main.
Keesokan harinya selepas magrib Jimin memutuskan untuk kembali ke bandung bersama taehyung. Dengan diantar keluarga jimin ke stasiun, sekarang mereka berdua tengah berada didalam kereta.
Taehyung senang karena akhirnya dapat kembali ke bandung bersama jimin. Matanya tidak berhenti memandangi jimin yang ada di hadapannya. akhirnya misi membawa jimin kembali ke bandung tidak sia-sia.
jujur taehyung kangen. tapi jimin pasti tau itu kan tanpa dia harus ngomong. setidaknya begitulah pikir taehyung.
"kenapa kamu liatin aku kaya gitu?" jimin mengangkat sebelah alisnya
"nggak kok. Makasih ya ji" senyum tulusnya masih ditampilkan
"makasih buat apa?"
"karena udah mau balik ke bandung sama aku"
"hmm iya. Lagian gak mungkin juga mau terus-terusan bolos kuliah"
"sini duduknya di sebelah aku aja"
Jimin mengangkat kedua alisnya. Memang seharusnya dia duduk disitu, tetapi karena kursi dihadapannya kosong maka ia duduk sementara agar jantungnya masih bisa di kendalikan.
" iya nanti aku pindah kesitu"
"sekarang ji"
"Iya iya ini pindahhh"
Jimin bangkit dari duduknya dan pindah ke sebelah taehyung. Jantungnya sangat berdebar, tetapi sebisa mungkin ia menutupinya. berharap keretanya cepat sampai.
***
Jimin tiba di kosan tadi malam. Kemudian langsung tertidur lelap begitu sampai di kamarnya. Taehyung ia suruh langsung pulang kerumahnya agar bisa beristirahat dengan segera.
Karena udah bolos 3 hari, jimin harus kuliah hari ini. Ia bangun pagi dan bersiap berangkat ke kampus.
"jiiii selamat pagiiii" Hoseok berseri seri
"Pagiiiiiiii seok, ih kangen juga gua sama lu" jimin memeluk hoseok sekilas
"iyalah udah pasti, gue kan emang ngangenin. Eh btw gimana? Udah gak homesick lagi?"
"A-ah udah kok. Udah puas main di taman belakang rumah"
"pokonya liburan semester ini gua mau ajak yoongi ke sana juga. Kita harus nostalgia masa kecil bau ompol lu itu"
"gak salah lu ngomong? Dari pada lu suka jilat ingus ihhh iyuh"
"heh ni anak sembarangan, sini lo jangan lari, gua tabok ya!"
"hahahha.." jimin masuk ke kamar dan menutup pintu. Membiarkan hoseok ngomel sendirian diluar
"lo masih punya hutang penjelasan ke gue ya ji. nanti malem gue tagih loh"
jimin membuka pintu kamarnya, kepalanya menyembul disana
"penjelasan apa?"
"hish, kenapa lo gak nepatin janji buat balik ke bandung minggu malem?" hoseok menatapnya tajam sambil menyilangkan tangannya di dada
"maaf, gue emang beneran lagi kangen rumah aja. gue juga pengen nenangin diri dulu seok"
Jawban dari jimin sukses membuat alis hoseok berkerut "nenangin diri dari apa? emangnya lo kenapa? cerita sama gue!"
jimin menunduk, kemudian menatap hoseok dengan wajah tersenyum yang ia buat seceria mungkin
"gue gakpapaaa, gue cuma kaget aja semester 4 ini kan sks gue full. jadi ya sekalian liburan sebentar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shtëpia [VMIN] End✔️
JugendliteraturMereka tidak sadar perasaan itu telah tumbuh sejak awal. merasa denial terhadap perasaan masing-masing. terhalang cinta yang lain, hingga akhirnya menyerah. masih dapatkah cinta mereka terselamatkan dan bersatu seperti yang seharusnya? . . . . P.s T...