Bab 8

525 63 3
                                    

Jimin akhirnya menerima tawaran mengajar di panti tersebut, setelah ia berfikir sepanjang malam untuk memutuskannya.

ia berpikir hal ini dapat membuatnya sibuk dan lupa akan perasaannya pada taehyung. Meski keliatannya baik-baik aja, tapi hati jimin nggak merasa begitu.

Ia akan mengajar setiap hari setelah pulang kuliah, jamnya bebas asal tidak mengganggu kuliahnya. Dan tentu jimin dengan senang hati melakukannya.

Mulai hari ini, ia akan mulai mengajar.

Panti asuhan itu terletak di daerah yang sedikit terpencil. Untuk menjangkau tempatnya jimin dan yumi harus berjalan kaki dan melewati ladang persawahan yang sejuk setelah sebelumnya menaiki kendaraan umum dan berhenti di sudut jalan.

"Ji, ini tempatnya. Semoga lo betah ya ngajar disini"

Jimin mengangguk, matanya beralih melihat bangunan yang lumayan besar dan sederhana. Di panti ini ada ibu ani yang mengasuh kurang lebih 20 anak dengan usia yang berbeda-beda. Yang paling besar berumur 13 tahun dan yang paling kecil berumur 2 tahun.

Melihat anak-anak seperti mereka membuat jimin merasa beruntung dengan posisinya sekarang.

Wajah mereka yang polos dan ceria. Jimin jadi semangat untuk mengajar. Tak sabar menceritakan banyak dongeng pada mereka.

"Kakak temennya kak yumi? Nama kakak siapa" Nina anak berumur 6 tahun itu langsung bertanya begitu jimin duduk di teras.

"O-oh hai adek, iya aku temennya kak yumi, nama kakak jimin. Kamu namanya siapa?" jimin menggenggam tangannya.

"aku nina"

"ohh namanya cantik kayak kamu"

Yumi muncul dari balik pintu "ji, yuk masuk. Kita ketemu sama bu ani dan anak-anak yang lain"

"oke yum. Yuk, nina kita masuk"



***


Sementara itu taehyung, yoongi dan hoseok sedang bermain PS di rumah nenek yang yoongi dan taehyung tempati.

Mumpung pulang cepat hari ini dan besok kebetulan tidak ada jadwal kuliah, akhirnya mereka memutuskan untuk bersantai dengan bermain PS sambil mengunyah makanan hasil delivery order.

Hoseok sebelumnya sudah mengajak jimin tentunya, tapi ia bilang sedang sibuk membantu yumi. Jimin belum menjelaskan apa-apa pada hoseok tentang rencananya mengajar di panti asuhan.

Ketika taehyung dan yoongi bertanya padanya soal dimana jimin ia hanya bisa menjawab jika anak itu sedang sibuk.

"Jimin sibuk apa sih seok?" tanya taehyung disela-sela permainan PS nya bersama yoongi.

yang ditanya mengangkat bahu pelan "gue gatau juga sih, dia bilang ke gue sibuk bantuin yumi. Tapi gue gatau bantuin apa"

"hm tugas kali ya?" yoongi ikut menyahut

"nggak tauuuu"

Taehyung menaruh sticknya, permainannya dengan yoongi berakhir "nanti gue chat aja anaknya ah biar gak penasaran"

"yah, lo udahan nih tae mainnya? Gak seru looo!" yoongi protes begitu taehyung meninggalkan tempat duduknya

"Gantian sama hoseok aja dulu, seokjin telepon gue ni barusan tapi gak keangkat karena lagi main ps"kini fokusnya tertuju pada notifikasi ponsel missed call dari seokjin.

yoongi menatap sepupunya malas "cihhh bucinnnn. Ayo yang main ps sini sama aku"

Hoseok menelan kunyahan sandwichnya "bentar aku minum dulu"

Sedangkan taehyung mendudukan dirinya di sofa tak jauh dari tempat mereka bermain ps. Meletakkan telepon itu ke telinga setelah menekan tombol call di kontak seokjin.

telepon kemudian terhubung setelah bunyi tunggu beberapa kali diujung sana.

"halo"

"halo seokjin, kamu tadi kenapa nelepon? Maaf ya gak keangkat aku lagi main ps sama yoongi"

"oh iya gapapa. Aku lagi jam istirahat tadi, aku kangen makanya nelepon"

"aduh gemes banget. Sini ke bandung kalo kangen, kita makan diwarung seblak kesukaan kamu"

"masa aku mulu yang ke bandung, sini dong kamu ke jakarta samperin aku"

"iyadeh nanti kapan-kapan aku samperin kamu kesitu"

"kok kapan-kapan sih? Besok kan kamu libur tuh sabtu minggu. Siniii dong ke aku"

"aku nggak bisa seokjin, aku banyak tugas kelompok maaf ya?"

ada desahan nafas setelah diam yang agak lama "yaudah deh aku yang kesana. Aku balik kerja dulu"

"okay, see u seokjinku"

"see u sayang"

Sambungan telepon telah terputus. Sebenarnya tidak ada tugas kelompok seperti yang dikatakan taehyung. Namun dia lelah, baru saja dua hari lalu ia kembali ke bandung setelah membujuk jimin. Masa mau kembali lagi ke jakarta. Maaf, tapi taehyung belum sebucin itu ke seokjin.

hoseok menatap taehyung yang kini tengah duduk di dekat mereka sambil minum float kesukaannya "seokijn tau gak pas kemarenan lo ke jakarta?"

"mm gue gak bilang sih seok"

"hah? Kenapa?" hoseok menyempatkan melirik sebentar ke arah taehyung

"ya buat apa? Kan cuma ajak jimin balik ke bandung aja"

matanya mengerling. gimana sih taehyung ini "tapi lo nginep taehyunggg"

"iya maaf seok besok gue bakal cerita deh ke dia"

"emang seokjin mau kesini besok?"Yoongi menoleh sebentar 

taehyung hanya mengangkat bahunya pelan "ya tadi sih katanya gitu"

"jadwal movie marathon kita kan besok? Kasian jimbo jadi nyamuk hahaha" 

"ish jangan gitu sama jimin" hoseok memukul lengan yoongi yang sebenarnya  cukup kencang dan membuat yoongi meringis.

"bercanda yanggg. Tapi ya emang bener kan" 

Taehyung hanya bisa bengong sebelum akhirnya menggelengkan kepala pelan, ia kepikiran jimin sedang sibuk apa dan dimana. Maka dari itu dia langsung berinisiatif mengetik pesan diruang chatnya bersama jimin.

setelah berkali kali ketik-hapus yang dia lakukan. akhirnya ia memberanikan diri. entah mengapa taehyung merasa ada sedikit perubahan dari jimin. atau kah itu cuma perasaannya saja?

Pesannya terkirim, ada tanda ceklis dua disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesannya terkirim, ada tanda ceklis dua disana.

Taehyung menutup ponselnya, menaiki anak tangga dengan gesit untuk menuju kamarnya. lelah. 

mungkin lebih baik ia tidur sekarang sebelum pikirannya penuh dengan hal-hal yang diisi oleh rasa kekhawatiran yang ia buat sendiri.

.



Shtëpia [VMIN] End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang