Bab 32

585 50 0
                                    

Sebulan sudah setelah surat pengunduran diri resmi jimin kirimkan ke perusahaan milik namjoon.

Jimin sudah menghilang kembali dari orang orang, kecuali hoseok dan yoongi.

Sebisa mungkin ia mencoba menjauhi apapun yang berhubungan dengan taehyung.

Dan soal namjoon, meski ia akui belum move on dari jimin tapi namjoon sudah ikhlas. Ia yakin akan bertemu sendiri dengan bahagianya.

Ia juga berpesan pada jihyun untuk mengatakan kepada jimin kalau adiknya itu pantas bahagia dengan siapapun pilihan hatinya.

Meski nyatanya jimin masih sangat sulit untuk menerima ini semua.

Mencerna semua yang terjadi.

Kini jimin berada di pantai. Tempat dahulu taehyung meminta maaf padanya.

Entah kenapa. Pantai ini terasa sangat tenang. Terpencil dan pemandangan indahnya menyejukkan mata.

Ia berteriak pada lautan yang tenang. Dalam suara debur ombak yang turut bersorak untuk kesedihannya.

"SEMESTA, TOLONG BAWA HATI INI KE ORANG YANG TEPAT. JIMIN CAPEKKKK"

dan begitulah teriakannya yang nyaring ditengah kesendiriannya di pantai terpencil itu.

Hari mulai sore saat kakinya masih sibuk merasakan pasir yang menggelitik.

Siapa yang menyangka, ada mobil yang tiba tiba terparkir di sana. Dari dalam kendaraan roda empat itu keluarlah seorang pria.

Dengan rambut yang nampak berantakan seperti hatinya. Ia menatap lurus kedepan begitu netranya melihat matahari terbenam.

Ia tidak sadar ada satu orang juga disana yang sama sama sedang menyusun kepingan hatinya yang berserakan.

Hingga kakinya berjalan menuju bibir pantai dan menemukan jika orang itu adalah jimin.

"Jimin..?"

Tentu yang punya nama menoleh.

Sama kagetnya dengan yang memanggil nama barusan.

Jimin hanya tersenyum. Bangkit dari duduknya, lalu hendak pergi.

Sayang, langkah kaki taehyung lebih cepat. Ia memegang lengan jimin.

"Mau kemana?" Tanyanya pelan

"Pulang"

Taehyung melihat mata itu. Mata yang sama sembabnya saat ia tinggalkan jimin di taman belakang vila sore itu.

Seakan kembali mengulang hal yang lalu. Taehyung menggenggam kedua tangan jimin.

Netra mereka bertemu. Tapi jimin hanya diam.

Baik jimin maupun taehyung merasa dipermainkan oleh semesta.

Bertanya tanya mengapa rasanya sesulit itu untuk mereka bisa bahagia bersama.

"Maaf..." Adalah kata yang taehyung ucapkan untuk sekedar menahan langkah jimin yang hendak pergi.

"Aku mau pulang.." hanya itu jawaban jimin.

Ia sudah susah payah menahan tangisnya sejak tadi.
Ia sudah menjauh dari semuanya. Terutama dari orang yang ada di depannya.

"Ji.."

"Tae. Udah ya.. aku gak mau keliatan lemah lagi di depan kamu. Aku malu. Aku gak bisa untuk gak egois kalo ada kamu di deket aku. Jadi please.."

"Aku udah putus sama jungkook ji"

Jimin langsung mendongak, menatap taehyung tidak percaya.

Tangannya yang tadi di genggam menampar bebas pipi laki laki itu.

Shtëpia [VMIN] End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang