Chapter 10 : The Past

263 40 2
                                    

Senja mengerjap pelan kala mentari mengintip dari sela gorden gelap kamarnya. Dia mimpi indah. Setelah sekian lama dia terbangun dengan peluh dan kejadian buruk terputar dikepalanya hari ini dia tidak bangun dengan alasan yang sama.

'Jika terasa sangat berat,katakan sama saya akan saya bantu kamu meredakan beban itu...'

'Dengan apa ??'

'Memberikan kamu pelukan yang menenangkan dan membuat kamu sejenak menghela pernafasan kamu tenang. Sama seperti kaca,saya tidak akan menekan kamu kuat hingga membuat kamu pecah. Saya akan berusaha...'

Senja tersenyum mengingat momen malam itu bersama pria yang awalnya dia tidak sukai. Senja bahkan tidak tahu akan apa yang dia rasakan sekarang,dia hanya merasa sedikit tenang.

***

"Kakak mau nganterin saya nyari apartemen ??" Ujar Senja ketika dia sudah berada didalam mobil pria berjas OSIS itu.

"Kenapa nyari apartemen ?? Rumah kamu kenapa ??" Balas pria itu__Alam.

Senja menatap jalanan disamping tanpa menatap Alam.

"Hanya ingin tenang. Selama ini saya menahan diri untuk terlihat baik-baik saja tapi sepertinya saya tidak bisa. Saya merasa saya sangat lelah dan mungkin pertahanan saya akan benar-benar runtuh jika berada dirumah itu lebih lama lagi..." Jelas Senja.

Alam menatap Senja dalam ketika mobilnya berhenti di lampu merah.

"Kalau kamu pindah,saya sama keluarga saya bakalan susah melindungi kamu nanti. Bagaimana jika kakek kamu datang ke apartemen kamu dan kamu sendirian kala itu ??" Ujar Alam.

Senja menggeleng pelan.

"Nggak akan. Tolong banget kak..." Mohon Senja pada Alam.

Pria berahang tajam itu menghela nafas dan akhirnya mengangguk.

"Setelah saya selesai rapat nanti,saya akan mengantarkan kamu. Simpan nomer ponsel saya,ketika ada apa-apa langsung telefon saya..." Ujar Alam sembari memberikan kartu tanda pengenalnya.

Senja mencibir pelan.

"Anak OSIS bahkan semakin didepan. Kakak punya kartu nama kayak pebisnis aja..." Cibir Senja tenang.

Mereka berpisah ke kelas mereka masing-masing. Senja menghela nafas,bagaimana cara hidup hanya melihat apa yang ada bukan ada apanya. Dia lelah,kenapa hidupnya seperti ini ?? Dia hanya berharap semoga saja Tuhan berbaik hati padanya dengan memberikan obat padanya melalui Alam.

Terlalu fokus pada pikirannya,Senja tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat orang itu menumpahkan kue ulang tahun yang dia bawa. Senja memejam,dia baru saja berharap pada Tuhan agar semuanya baik-baik saja dan apa ini ??

Senja menatap kue siapa itu dan tersekat. Wanita yang sama yang membully-nya diatap beberapa Minggu yang lalu. Mungkin saat itu Senja kuat tapi sekarang ?? Dia pasrah saja ketika wanita itu menamparnya keras bahkan saking kerasnya telinganya berdenging.

"Lho lagi. Apa sih gunanya lho ?? Kenapa lho selalu aja jadi masalah buat gue ?? Kemarin pas gue bully lho Novel marah besar sama gue dan bahkan dia nyaris bikin gue mati. Sekarang lho bikin gue susah lagi dengan jatuhin kue mahal gue,lho emang sialan..." Ujar wanita itu dan menjambak rambut Senja sampai kepala Senja mendongak menatap langit.

Senja menahan nafasnya kala wanita itu membawanya kedalam toilet,kilasan masa lalunya bermunculan seperti kaset rusak didalam kepalanya. Bagaimana kakeknya menyeretnya dan membawanya ke kolam renang dan memasukkan kepala Senja kedalam kolam sampai Senja tidak bisa bernafas.

Senja memberontak namun bukannya lepas dia kembali mendapatkan pukulan sampai bibirnya berdarah. Senja masih terus melakukan pemberontakan sampai wanita itu menyalakan kran air wastefel dan menyumbatnya. Sontak Senja menggeleng keras agar lepas dan naasnya dia tidak berdaya.

Senja & Alam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang