Chapter 7 : I Say You To Stop !!

393 52 0
                                    

Sudah hampir satu Minggu Alam berangkat dan pulang tepat ketika wanita berambut panjang itu melakukannya. Alam merasa dia menjadi ajudan pribadinya, tapi tentu saja dia tidak mengatakannya dia melakukan semuanya secara diam-diam.

"Kakak mau sampai kapan ikutin dia terus ?? Nggak capek apa ?? Lagian dia juga kayaknya nggak butuh kakak melakukan itu..." Ujar wanita berambut panjang itu___Anita.

Alam menatap wakilnya sejenak sebelum kembali menulis beberapa kata di bukunya. Sama sekali tidak ada niatan untuk membalas ucapan wakilnya.

"Takutnya kak,nanti dia malah risih sama kakak dan mengira kakak nguntit dia. Bukannya saya ikut campur urusan kakak,cuma khawatir aja sama kakak nanti kalau nama kakak rusak karena dia gimana ??" Balas Anita panjang.

Alam menatap Anita dalam diam,pria berahang tajam itu meletakkan kedua tangannya diatas meja.

"Apa yang saya lakukan sama dia itu tidak ada hubungannya sama kamu. Tidak masalah jika memang saya ketahuan,toh memang saya melakukan itu tidak meminta izin padanya. Saya siap menerima semua konsekuensinya nanti Anita dan ya. Terimakasih karena sudah memperhatikan saya..." Balas Alam panjang dan beranjak dari duduknya.

***

Senja menatap pemandangan kota siang itu. Senja menghela nafas dalam,apakah dia akan terus hidup dengan cara seperti ini ?? Dia ingin bahagia tanpa rasa sakit.

Senja sedikit tersentak kala dering ponselnya mengudara. Tertera nama sang papa disana,semoga dia bisa berbohong dengan baik kali ini juga. Senja berdehem sejenak dan duduk kemudian mengangkat telfon papanya.

'Papa pikir kamu ada pembelajaran sayang,makanya lama angkatnya...' Ujar bias suara diujung sana.

Senja menghela nafas pelan.

"Tidak ada pa,ini jam istirahat. Kapan papa pulang ??" Balas Senja sedikit meredup.

Ada deheman sedikit keras diujung sana. Sepertinya papanya juga sama sedihnya dengan Senja entah karena apa.

'Apa semuanya baik-baik saja sayang ?? Apa ada masalah ketika papa pergi ?? Apa kakek datang ??' Tanya suara disana bertubi-tubi.

Senja sedikit tersenyum kala mendengar nada khawatir yang sangat jelas diujung sana. Papanya tidak serta merta melepas dirinya bebas buktinya dia masih begitu takut akan kejadian beberapa tahun lalu.

"Kemarin kakek datang pa,tapi nggak apa-apa. Senja pas nggak ada dirumah,Senja pas makan sama temen Senja.." Sahut Senja tentu saja berbohong.

Ada jeda disana. Senja yakin papanya akan curiga dia pasti akan sangat khawatir dan akan memutuskan pulang,Senja bukannya tidak suka papanya pulang dia senang. Sangat malah. Tapi melihat sang papa bekerja lembur dan bahkan sampai tidak keluar dari ruang kerjanya selama berhari-hari kecuali jam makan maka lebih baik papanya tetap diluar negara.

Lalu kembali dengan semua pekerjaannya selesai.

'Jangan bohong sama papa,kemarin bibi bilang kamu sempat masuk rumah sakit. Tapi ya,papa tidak jadi kembali malam itu karena seorang pria mengangkat telefon kamu dan mengatakan kamu sudah stabil dan baik-baik saja...' Balas Surya panjang.

Senja menahan diri dan berpikir,siapa kira-kira pria yang papanya maksud.

"Maaf karena bikin papa khawatir.." Sesal Senja.

Surya tertawa pelan.

'Papa akan tetap khawatir sama kamu sekalipun kamu sehat sayang,karena apa ?? Karena papa sedang tidak bisa mengawasi kamu. Papa selalu berharap pekerjaan papa tidak membawa papa pergi jauh dari kamu tapi ya sekarang kamu bisa melihat sendiri dimana papa dan dimana kamu..' Ada nada sedih diakhir kalimat Surya.

Senja & Alam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang