Senja sudah bersiap dengan tas punggungnya dan kameranya yang sudah dia kalungkan dilehernya. Dia mencium pipi kanan kakaknya dan papanya secara bergantian.
"Hati-hati,jangan ngebut-ngebut bilang sama Sadewa. Oke ??" Ujar Surya pada putrinya.
Senja mengangguk pelan. Jangan salahkan Senja kenapa papanya memanggil Alam dengan nama Sadewa, karena kemarin malam entah kenapa Alam memperkenalkan dirinya sebagai Sadewa.
"Iya pa,kalau begitu Senja kedepan dulu ya. Papa disini aja jagain Kak Angkasa yang udah kaya mau kesurupan. Kak please jangan alay,aku sama Kak Alam nggak akan ngapa-ngapain,kita cuma ke pantai dan tadi kakak udah check sendiri kan Senja nggak bawa pakaian yang aneh-aneh seperti yang ada didalam pikiran kakak..." Sergah Senja kesal.
Angkasa berdehem sejenak.
"Nggak gitu Senja,kakak tuh khawatir sama kamu. Takut kalau kamu kenapa-kenapa disana. Kakak nggak bisa percaya sama siapa-siapa diantara Sadewa sama temen-temennya itu...." Balas Angkasa.
Senja mendecak.
"Kalau menurut Senja,papa pasti akan lebih percaya sama Kak Alam dibanding sama kakak. Kak Alam bisa bertanggung jawab karena dia adalah mantan ketua OSIS lha kakak ?? Mantan apa ??" Balas Senja kesal.
Senja mengabaikan kakaknya yang kesal karena dikatai olehnya. Angkasa mengerut tidak suka kala papanya memukul kepala Angkasa sedikit keras.
"Adikmu itu benar,kamu malah jadi orang yang akan papa suruh pergi dari rumah papa karena wajah kamu sama sekali tidak meyakinkan. Karenanya diam saja dan pergilah ke kantormu dan berhenti bekerja dirumah terus..." Balas Surya.
Angkasa mendecak kesal.
"Papa jahat..." Balas Angkasa kesal.
***
"Kakak menunggu lama ??" Ujar Senja setelah keluar dan mendapati Alam siap dengan hem hitam dan celana jeans dengan warna sama.
"Nggak,baru aja saya menekan bel rumah kamu. Oh iya,saya akan menyetir bergantian sama Derrel. Nggak masalah kan kalau saumpama saya minta kamu duduk bersama kekasih teman-teman saya ??" Balas Alam.
Senja mengangguk pelan.
***
Perjalanan mereka diisi dengan candaan yang terus terlontar dari mulut Alan dan Bayu. Juga beberapa balasan hinaan yang diberikan kekasih Derrel pada sahabat kekasihnya itu.
Senja merenggangkan tubuhnya kala semua barang-barangnya dipindahkan oleh pekerja hotel dimana mereka menginap. Sebenarnya sama saja seperti ajakan Novel kemarin,dia juga mengajak Senja menginap dan melihat pantai.
"Kenapa ??" Balas Alam ketika Senja terdiam menatap kearah pantai sore itu.
Senja menoleh dan menatap pria yang berdiri disampingnya. Senja mengabaikan pria itu dan berjalan menuju pinggir pantai. Dia memejam pelan merasakan angin pantai sore itu menerpa wajahnya dan menerbangkan anak rambutnya.
Alam yang melihat dia ditinggalkan begitu saja mendecak kesal. Apa dia ada salah hingga Senja mengabaikannya seperti itu ?? Alam menyusul Senja yang semakin lama semakin masuk kedalam pantai itu. Alam menarik wanita itu hingga dia menatap dada bidangnya dengan sedikit keras.
"Apa yang kau lakukan ??" Pekik Alam.
Tidak,dia tidak bisa melihat pemandangan demikian,Senja dan kegilaannya terhadap kematian membuat Alam was-was. Memang dia sudah mulai bisa mengendalikan diri karena beberapa kali datang ke tempat Aruna. Jangan tanya bagaimana Alam tahu,jelas karena dia pernah memata-matai Senja karena khawatir dia akan kembali melakukan kegilaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja & Alam (Completed)
FanfictionFollow dulu sebelum baca !!! ________________________________________ Senja Putri Angkasa. Wanita dengan segudang rahasia didalam kehidupannya. Wanita yang terlihat ceria,kekanakan dan manja adalah tamengnya sebenarnya dia kuat,tegar dan dewasa. Ked...