Chapter 2 : Fakta

573 88 3
                                    

Merasakan bagaimana sakit tangannya karena dicengkram terlalu kuat,Senja menyentak tangan Alam keras.

"Kakak kasar banget sama saya ?? Emang saya salah apa sama kakak ??" Ujar Senja sembari mengelus tangannya.

Alam menyentak kepalanya kebelakang,dia kesal.

"Harusnya saya yang nanya sama kamu,kenapa kamu bersikap demikian sama saya ?? Apa masalah kamu ??" Balas Alam tak suka.

Senja menaruh kedua tangannya dipinggang.

"Cewek mana yang suka dihina sama cowok ?? Kakak lupa apa yang kakak bilang sama saya kemarin ??" Ujar Senja kesal.

Alam tampak mengingat apa yang dia katakan pada wanita ini hingga dia berani bertindak radikal padanya.

"Dengar.." Alam maju mendekati Senja hingga jarak mereka hanya terpaut beberapa centi.

"Saya tidak suka dengan bagaimana kamu bersikap,ingat satu hal. Saya bukan tipe orang yang ramah,sabar dan lembut. Saya bisa saja membuat kamu menangis hari ini juga jika saya mau..." Ancam Alam.

Senja tertegun.

"Saya peringatkan kamu untuk tidak membuat masalah sama saya,jika tidak mau menerima konsekuensinya..." Ujar Alam tajam.

Senja membeku,kenapa jadi dia yang takut ?? Kan dia berniat membalas ucapan Alam kemarin ??

Melihat Alam berbalik,Senja melepaskan sepatunya dan dengan keras melemparkannya tepat mengenai punggung lebar Alam.

Alam tersentak kaget,bahkan nyaris saja mengumpat.Dia menoleh dan mendapati wanita itu sudah berada didepannya dengan tatapan menantang. Berani juga dia ?? Lirih Alam dalam hati.

"Siapa kakak bisa ngancam saya ?? Kakak bukan presiden dan saya juga bukan penghianat. So ya,siapa juga yang mau berurusan lagi sama kakak. Bahkan saya nggak akan sudi bertemu orang yang mirip sama kakak..." Balas Senja dan pergi dari hadapan Alam.

Alam menghela nafas kasar.Kenapa tetangganya itu sangat aneh ?? Dia bersikap radikal,astaga jika sampai pandangan buruk mengintai dirinya karena apa yang wanita itu lakukan, Alam tidak akan melepaskannya denban mudah.

***

Senja duduk dirooftop menghadap ke pemandangan kota.Dia menolak pulang,dia sedang malas apalagi jika dirumah tidak ada siapapun.

"Mama bahagia nggak sih sama keluarga baru mama ?? Sampai kayaknya buat adain quality time sama Senja sudah banget..." Lirih Senja.

Senja menghela nafas kasar.

"Gimana rasanya punya keluarga yang lengkap dan bahagia ?? Senja juga pengen gitu ma,kapan mama balik sama Senja sama papa ??" Ujar wanita berambut panjang itu.

Setetes dua tetes air mata luruh begitu saja menuruni pipi putih Senja. Dia terluka,kenapa harus dia yang tidak memiliki keluarga lengkap ??

Ditengah suasa menyesakkan itu,seseorang membuka pintu rooftop dengan kasar. Senja buru-buru menghapus air matanya dan memasang wajah datar,siapapun orang yang datang kemari dia pasti sudah menguasai area ini.

"Eh lho ngapain disana ?? Mau bunuh diri lho ??" Teriak pria berwajah tampan itu.

Senja kesal,astaga setelah pertengkarannya dengan Alam pagi tadi dan sekarang ketenangannya harus diganggu oleh pria dengan pertanyaan paling menyebalkan yang mungkin saja akan terealisasikan.

"Kenapa emangnya kalau saya mau bunuh diri ?? Kalian mau tanggung jawab ?? Pake nanya-nanya segala ??" Seloroh Senja kasar.

Senja jelas faham siapa para pria didepannya ini,mereka kakak tingkat sekolahnya. Tapi berbeda dengan pria bergigi kelinci itu,dia ketua kelas dikelas Senja.

Senja & Alam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang