Chapter 5 : Disappear

370 61 2
                                    

Senja memejam pelan kala mendapati sesuatu bertabrakan dengan dinding, apa pria tua bangka itu kemari ?? Tapi kenapa ?? Bukankah papanya pergi ?? Siapa yang dia cari ??

BRAK !!!! PRANG !!!

Senja memejamkan kedua matanya erat dan menutupi kedua telinganya kala mendengar beberapa barang berantuk dengan entah dinding atau bahkan lantai keramik rumahnya. Apa dia akan terluka ?? Apa kejadian kala itu akan terulang ?? Apa dia akan mati kali ini ??

Senja tidak sengaja berteriak kala seseorang mendobrak pintu kamarnya dan memaksa untuk masuk. Senja menuruni tangga dari kamarnya menuju luar rumah. Bersyukurlah karena dia mendesain sendiri kamarnya sebelum kepindahannya kala itu.

Kamar Senja berada dilantai 2 dan dia memutuskan membuat balkon kamarnya memiliki akses keluar rumah tanpa harus melewati lantai bawah. Dia mengendap pelan dan berharap semoga saja pria tua bangka itu tidak sampai memergokinya,dia takut hingga rasanya dia akan mati saat itu juga.

Kilasan buruk itu kembali,dimana pria itu bertindak radikal dengan berdalih mengajarkannya berenang kala dia berusia 9 tahun dan ternyata tidak,dia berusaha melenyapkan nyawa Senja karena beranggapan bahwa dirinyalah yang membuat kedua orang tuanya bercerai.

Senja tersentak kala sebuah suara menggelegar memasuki gendang telinganya.

"MAU KEMANA KAMU ?? DASAR CUCU SIALAN !!! CEPAT KEMBALI DAN JANGAN LARI !! YA !!" Teriak kakek Senja.

Senja mempercepat menuruni tangganya dan dia berlari keluar rumahnya tak tentu arah. Dia bahkan sama sekali tidak membawa apapun selain dirinya,dompetnya ada di tas sekolahnya beserta ponselnya. Lalu dia lari dari rumah,bagaimana dia mengabari papanya jika begini ??

Nafas Senja memburu kala dia sudah berlari agak jauh dari kediamannya. Dia tidak tahu harus bagaimana,pertama dia tidak kenal siapapun dikota ini,dia tidak memiliki teman yang bisa dia mintai bantuan. Bagaimana dia akan beradaptasi dengan kota malam ini ??

Senja terduduk didepan sebuah toko yang tertutup,dia menunduk penuh haru. Dia bingung,dia sama sekali tidak membawa uang dan dia sangat takut,pakaian yang dia gunakan juga sangat minim,bagaimana jika ada seseorang yang berniat jahat padanya.

"Kenapa lagi ini Tuhan ?? Kenapa Engkau selalu memberiku masalah disaat tidak tepat ?? Kenapa harus sekarang ?? Kenapa harus sesulit ini ??" Senja terisak pelan.

Dia lelah dengan segalanya,kenapa dia tidak bisa memiliki kehidupan yang aman dan tentram saja layaknya anak remaja seumurannya ??

***

Pria berwajah tajam itu menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri hingga terdengar suara retakan mengerikan dari lehernya.

"Gila kak,kakak kerja rodi berapa lama sampai segitunya ?? Perasaan kita kerjanya sama-sama deh kok bisa bunyi tulang kakak sampai gitu ??" Ujar wanita berambut panjang itu___Anita Pramesti.

Pria berahang tajam itu__Parka Alam Sadewa menggeleng pelan.

"Saya cuma kurang tidur beberapa hari ini,saya kan udah kelas 12 dan harus ekstra belajar buat siapin ujian. Makanya kemarin saya nanya sampai kapan saya bakal jadi Ketos kan harusnya sekarang udah waktunya ngadain pemilihan Ketos baru.." Jelas Alam.

Anita menggeleng pelan.

"Saya kemarin dapat berita dari anak OSIS lainnya,katanya beberapa Minggu lagi kak. Tapi masih katanya belum tahu pastinya.." Jelas Anita.

Alam mengangguk,dia beranjak dari duduknya setelah mengenakan jaketnya.

"Saya pulang duluan ya,nanti kalau sudah selesai kamu kunci pintunya jangan lupa. Soalnya ada banyak artikel yang belum disetujui sama kepsek soal kegiatan bulanan sekolah..." Jelas Alam.

Senja & Alam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang