Chapter 15 : With N

165 26 1
                                    

Hari terakhir ujian adalah hal yang jelas menjadi motivasi siswa siswi untuk mengerjakan ujian dengan tenang dan menggebu. Mereka pasti akan berjuang agar segera bisa keluar dan melonjakkan tubuh mereka yang payah akan soal.

Senja tersenyum pelan kala berdiri didepan kelas yang telah menjadi kelasnya selama satu tahun ini. Apakah dia akan selalu berakhir selama satu tahun disetiap tempat dimana dia singgah ??

Entahlah,hanya Tuhan yang tahu apa dan bagaimana akhir dari Senja dan kehidupannya. Senja tersentak kecil kala seseorang merangkulnya dan tersenyum pelan kala mendapati wajah pria yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri.

"Ada acara setelah ujian berakhir ??" Ujar pria itu.

Senja tampak berpikir.

"Kenapa ??" Balas Senja.

Pria itu menggeleng pelan. Lalu membawa Senja menuju kantin sekolah. Pria itu Novel jika kalian ingin tahu.

"Kak Novel emang mau ngajak saya kemana ?? Kapan ??" Balas Senja penasaran.

Mereka sudah duduk disalah satu meja dan memesan makan siang masing. Senja dengan nasi gorengnya dan Novel dengan baksonya.

"Pantai. Kakak sama temen-temen kakak mau ke pantai terus nginep di vila keluarganya Rafen. Kamu tahu kan sekaya apa keluarga pria Amerika itu..." Balas Novel.

Senja mengangguk. Memang benar, bahkan Rafen pernah secara terang-terangan mengatakan jika dia tidak bisa makan makanan yang tidak dibuat dari koki rumahnya. Meman terkesan sangat sombong tapi itu memang kenyataannya,makanan yang dimaksud Rafen adalah makanan khas orang Amerika.

Rafen tidak bisa makan makanan yang berat entah itu nasi atau bahkan gandum. Makanan pokok Rafen adalah daging,itupun harus sesuai dengan porsinya jika kelebihan maka Rafen juga akan sakit. Karenanya orangtua pria bule itu melarang keras Rafen makan makanan luar yang belum pasti bersih dan amannya.

Kembali ke Novel dan Senja.

"Sayangnya saya udah ada janji sama yang lainnya kak. Saya akan pergi ke villa dipinggiran kota bersama Kak Alam sama teman-temannya. Mereka bilang akan mengadakan pesta api unggun kecil disana..." Balas Senja.

Novel tersenyum kecil. Senja jadi tidak enak karena melihat bagaimana raut kecewa yang berusaha ditutupi oleh Novel. Senja memutar otak, bagaimana membuat kakak tingkatnya ini tidak kecewa.

"Bagaimana dengan pergi ke pameran malam kak,dekat rumah saya ada pasar malam. Katanya sih hari ini terakhir. Kebetulan saya mau makan gula kapas sama naik komedi putar. Kakak mau nemenin saya kesana ??" Balas Senja senang.

Novel tampak berpikir,namun melihat binar dikedua mata Senja membuat pria itu tidak tega menolaknya. Akhirnya dia mengangguk saja.

"Nanti malam kakak akan jemput kamu,jam 8 oke ??" Balas Novel.

Senja mengangguk senang dan menggabungkan jari telunjuk dan jempol nya untuk membentuk lingkaran. Tanpa dia sadari ada sepasang mata yang melihat kearahnya dengan tatapan kesal meski jelas berusaha untuk ditutupi.

***

Makan malam keluarga Senja kali ini berjalan lancar. Semenjak kakaknya ada disini,Senja jarang merasa kesepian karena kakaknya selalu ada dirumah dan mengerjakan pekerjaannya dirumah. Juga semenjak kakaknya disini,kakeknya tidak pernah datang lagi dan menyakiti Senja,entah apa yang kakaknya katakan pada pria tua itu.

"Pa,kak,Senja habis ini mau pergi sama kakak tingkat Senja. Lihat pameran didekat rumah kita yang buka 3 hari yang lalu..." Ujar Senja.

Surya mengangguk pelan,dia percaya pada putrinya. Tapi tidak oleh Angkasa. Pria itu menatap tegas pada Senja.

Senja & Alam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang