Senja menghela nafas kala melihat pantulan dirinya yang sudah dibalut dress hitam sederhana sebatas lutut. Dia sengaja memilih warna itu karena memiliki maksud yang mungkin saja akan menjadi alasan orang yang akan dia temui sakit hati.
Hanya satu Minggu lagi,dia tidak bisa memberikan harapan kepada orang yang sudah begitu baik padanya,dia tidak bisa sejahat itu padanya. Bagaimana pun juga pria itu alasan kenapa dia masih bisa berdiri dan menghirup udara bebas sekarang.
"Maaf kak..." Lirih Senja.
Meraih tas selempang itu dan bergegas mengemudikan mobilnya ketempat dimana mereka sepakat bertemu.
***
"Jadi maksud lho,pertemuan Novel sama Senja kemarin itu kosong ??" Ujar Alam yang sudah rapi dengan hem bergaris berwarna hitam.
Derel mengangguk.
"Gue denger Novel ditolak,cuma dari yang gue denger. Senja tidak memberikan alasan apapun mengenai kenapa dia menolak Novel, apakah ada orang yang dia sukai atau karena hal lainnya...." Jelas Derel.
Alam diam. Senja menolak Novel tanpa alasan ?? Aneh.
"Apakah Senja mengatakan sesuatu sebelum dia meminta bertemu denganmu malam ini ?? Mungkin sesuatu yang merujuk ke keadaan sekarang ??" Balas Alan.
Alam diam,kembali duduk diatas ranjangnya dan mencoba menggali ingatannya akan apa yang sempat Senja katakan padanya sebelum pertemuan mereka.
"Dia bilang sama gue,untuk mempersiapkan diri. Hanya itu,dia tidak mengatakan alasan kenapa dia menolak gue. Dia juga bilang,rasanya sesak karena akan menyakiti perasaan banyak orang...." Jelas Alam.
Bayu menjentikkan jarinya.
"Apa jangan-jangan ada hal yang dia sembunyikan ?? Gini aja,kalau malam ini Senja juga menolak Alam maka lho harus nanya sama Senja alasannya kenapa. Jangan pergi sebelum menerima alasan yang logis dari dia..." Balas Bayu.
Alam mengerut pelan.
"Maksud lho dengan alasan yang logis ??" Balas Alam.
Derel menggumam pelan.
"Bayu bener. Kalau saumpama Senja bilang alasan dia nggak menerima lho karena ingin fokus sama ujian maka itu pasti bohong. Bukan hanya dia yang akan fokus akan ujian tapi lho dan Novel juga sama. Kasih dia alasan kalau lho bisa aja memberikan pengajaran padanya jika ada pelajaran yang tidak dia mengerti..." Jelas Derel.
Alam berusaha mencerna baik-baik apa yang diucapkan sahabat-sahabatnya, semenyebalkan apapun mereka,mereka tetap sahabatnya.
***
Suasana tempat dimana dia dan Senja akan makan malam terlihat sedikit ramai. Banyak bukan hanya muda mudi tepi juga beberapa orangtua bersama putra putri kecil mereka yang memakan makanan dengan tenang.
Senja memilih tempat diatas,bagian atap dengan gemerlap lampu kecil yang dipasang sebagai pemanis direstoran tersebut. Memang sedikit dingin tapi mungkin lebih baik seperti itu dibanding nanti didalam dia merasa sesak karena berbicara dengan Alam.
Tak beberapa lama minuman dan makanan ringan yang dipesan oleh Senja datang. Senja mengangguk pelan sebagai ucapan terimakasih, tepat setelah semuanya datang Senja melihat siluet seseorang bersama salah seorang pelayan pria menuju kearahnya.
Itu Alam.
"Sudah lama ??" Balas pria berjaket denim putih itu.
Senja menggeleng pelan.
"Baru beberapa menit yang lalu,silahkan kakak pesan minuman, saya tidak tahu apa minuman kesukaan kakak..." Balas Senja.
Alam melihat daftar menu yang diberikan oleh pelayan dan sesaat setelah dia memilih pelayan itu pamit undur diri dan menghilang ditangga menuju kebawah. Suasana canggung melanda mereka,baik Senja maupun Alam sama-sama diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja & Alam (Completed)
FanfictionFollow dulu sebelum baca !!! ________________________________________ Senja Putri Angkasa. Wanita dengan segudang rahasia didalam kehidupannya. Wanita yang terlihat ceria,kekanakan dan manja adalah tamengnya sebenarnya dia kuat,tegar dan dewasa. Ked...