Chapter 3 : Problem

502 74 2
                                    

Jika hari Sabtu adalah hari favorit Senja maka hari Rabu adalah hari yang paling Senja benci. Kenapa ?? Sebab ada pelajaran olahraga,Senja tidak suka berolah raga dia lemah dalam mata pelajaran itu.

"Bagaimana keadaan kalian ?? Jika merasa keadaan kalian tidak enak maka silahkan menepi tapi ingat jika kalian berbohong akan ada konsekuensi yang kalian tanggung nanti..." Ancam guru olahraganya.

Senja sangat ingin mengatakan bahwa dia ingin menepi saja. Tapi dia tidak bisa,karena selain karena sakit Senja bukan jenis sakit yang penting atau tergolong parah. Dia hanya akan mengalami sedikitnya rasa sesak dan sakit perut tapi tidak sampai membuatnya pingsan.

"Baiklah hanya ada 3 orang yang sakit dan mereka memang sudah membuktikan bahwa mereka sakit. Berarti hang lainnya sehat ?? Saya tidak mau mentolerir anak yang mengaku sehat tapi dia sakit !!" Peringat guru Senja.

Seluruh siswa dan siswi menjawab lantang bahwa mereka semua baik.

"Baiklah silahkan kalian barisan pertama sampai kebelakang lari sebanyak 3 kali dan yang belakangnya melanjutkan begitu seterusnya oke ??" Ujar guru tersebut.

Semuanya berajalan lancar hingga benar saja perasaan Senja. Nafasnya memburu,tangannya mendadak mati rasa dan jangan lupakan panas terik pagi itu,Senja memegangi perutnya yang mendadak kaku.

Dia memejam dan terjatuh diatas pasir panas lapangan,semua orang terkejut kala mendapati masalah diujung lapangan yang melibatkan Senja. Guru olahraga Senja bahkan sampai menghampiri wanita itu kala seseorang menggotong tubuh tidak sadarkan diri Senja.

"Apa dia baik-baik saja ??" Tanya guru olahraga Senja.

Pria itu tidak menjawab dan berlari sembari menggendong Senja.

***

Senja memejamkan erat kedua matanya kala dia memaksa membuka kedua matanya. Beberapa kali memejam dan membuka akhirnya dia bisa melihat dengan jelas dimana dia berada.

UKS

Aroma obat yang kuat dan juga selimut yang entah sejak kapan menutupi sebagian kakinya juga perban kecil yang menempel di lutut sebelah kanannya. Apa separah itu dia terjatuh ??

"Kau baik-baik saja ??" Ujar pria bermata tajam itu.

Senja menoleh dan terkejut kala mendapati siapa orang yang berada di depannya sekarang.

"Kak Alam ?? Ngapain disini ??" Balas Senja.

Alam mendecak.

"Harusnya saya yang nanya,kenapa nggak minta izin aja kalau sakit ??" Balas Alam datar.

Senja menatap lurus kedepan, menghindari adu tatap dengan sang adam.

"Kenapa kakak peduli ??" Balas Senja cepat dan terkesan dingin.

Alam mendecak.

"Kamu sangat tidak tahu terimakasih, jika bukan karena saya kamu pasti masih dibiarkan tergeletak diatas pasir panas lapangan. Kamu pikir siapa yang membalut dan membersihkan luka kamu ?? Saya tidak tahu apakah kamu memang setidak tahu diri itu pada orang !!" Balas Alam panjang.

Senja terkejut sebenarnya,dari beberapa orang yang sedang membicarakan Alam tidak pernah satupun diantara mereka yang mengatakan bahwa pria itu cerewet dan malah condong ke dingin dan irit bicara. Lalu barusan itu apa ??

Alam nyaris saja melangkah pergi sebelum sebuah ucapan ringan itu memasuki gendang telinganya.

"Terimakasih !!" Ujar Senja.

Dia menuruni bankar UKS dan berdiri disamping Alam.

"Saya nggak tahu kalau kakak bisa memiliki sisi kemanusiaan yang cukup baik. Terimakasih.." Ujar Senja dan berjalan pergi meninggalkan Alam didepan pintu UKS.

Senja & Alam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang