Chapter 18 : Home, Medicine And Happiness

326 34 2
                                    

[12 Mei 2014] 09:00
Mansion Keluarga Senja,Singapura

Senja menghela nafas kala untuk pertama kalinya dia terbangun bukan didalam kamarnya yang biasa. Memang sekarang kamar ini sudah menjadi miliknya selama 3 tahun kebelakang. Namun tetap saja dia merasa tempat ini asing. Dia merindukan rumahnya.

Satu Minggu sudah dia berada di negara tetangga itu,memang hanya memiliki selisih waktu yang tidak banyak tapi tetap saja dia terpikir. Apakah dia baik-baik saja ?? Apakah Senja terlalu menyakitinya dengan sangat ??

Menatap ramainya kendaraan di pagi hari seperti ini dari atas mansion yang dia tinggali. Dia akan kembali bersekolah lusa,dia baru bisa masuk kedalam sekolah barunya. Semuanya akan kembali dari awal,perkenalan, beradaptasi,bagus jika dia tidak akan pindah,bagaimana jika lagi-lagi dia akan pindah ??

"Nona..." Panggil seseorang.

Senja menoleh dan menghampiri pintunya,membukanya sedikit dan nampak seseorang berpakaian hitam tersenyum padanya.

"Ayah Anda sudah menunggu anda dibawah,beliau mengajak anda untuk sarapan dengannya..." Jelas pria itu.

Senja mengulum bibirnya sejenak,menoleh kebelakang dan mengangguk pada pria didepannya.

"Katakan pada papa,aku akan segera kesana..." Balas Senja dan kembali masuk kedalam kamarnya.

***

"Dia Cio,dia adalah putra dari pemilik mansion ini. Dia seperantara sama Alam atau mungkin sedikit lebih muda dari dia dan papa akan menitipkan kamu sama dia ketika di sekolah atau ketika papa bekerja..." Jelas Surya pada Senja.

Senja bisa menolak ?? Tidak. Dia lelah jadi akan lebih baik jika dia tetap diam dan makan saja dengan tenang.

"Besok kamu bisa beristirahat dan berjalan-jalan dengan Cio jika dia sudah selesai bersekolah. Papa tidak mungkin membiarkan kamu bosan didalam sini saja..." Balas Surya.

Senja melirik sejenak pada pria disampingnya ini dan menatap papanya.

"Tidak perlu bersama dengannya, Senja bisa pergi sendiri toh sebelumnya Senja juga pernah tinggal disini..." Jelas Senja dan beranjak dari meja makan.

Surya menatap punggung putrinya yang sudah menghilang dibalik tangga kamarnya.

"Tolong jagakan Senja ya Cio,dia memang keras kepala dan ketus. Tapi sebenarnya dia baik kok,tolong jangan terlalu dimasukkan kedalam hati ketika dia berkata suatu yang buruk sama kamu..." Jelas Surya.

Cio mengangguk saja.

"Kalau begitu saya ke kantor dulu ya,ada beberapa file yang harus saya urus..." Jelas Surya dan dibalas anggukan sopan dari Cio.

***

"Dia baik-baik saja kak ??" Ujar Senja berdiri didekat kolam renang dengan telefon di telinganya.

"Apa dokter mengatakan hal serius tentang keadaannya ?? Apa dia sakit serius ??" Balas Senja khawatir.

Cio yang baru saja tiba disana mengerut pelan kala mendapati raut wajah cemas pada Senja. Apa ada masalah ?? Batinnya.

"Tolong terus kabari saya tentang dia ya kak,maaf karena saya kakak jadi susah dan terimakasih karena mau membagi informasi mengenai dirinya..." Balas Senja dan diiringi beberapa kata sapaan akhir sebelum telefon benar-benar tertutup.

Senja duduk dikursi jemur dipinggir kolam renang. Menghela nafas kasar. Dia tidak habis pikir akan apa yang dia lakukan,dia memang jahat. Senja tersentak kala seseorang duduk dikursi seberangnya.

"Apa ada masalah nona ??" Balas Cio.

Tetap saja Cio akan khawatir, bagaimanapun juga Senja adalah tanggung jawabnya ketika mereka bersama. Papanya sangat mempercayai Cio,bagaimana bisa Cio melanggar kepercayaan itu.

Senja & Alam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang