Orion menyerngit. Ia menelengkan kepalanya.
"Kenapa, sih, bang?."
Gerion terdiam sejenak. Lalu menyerahkan earphone nya kembali pada orion.
"Coba lo dengar lagi audio nya. Terus lo kasih unit tambahan." Ujar gerion. Mata orion membelalak mendengarnya.
"Eh, gimana nih maksudnya. Ini lagu lo, bang. Ntar rusak gara gara gue tambah unit macam macam." Sargah orion.
"Gak papa. Gue cuman mau mastiin sesuatu." Ujar gerion bersandar dengan santai.
Orion menyerngit. "Lo mau gue kerjain lagu lo cuma gara gara barusan gue bisa masukin unit dengan benar? Itu mungkin kebetulan aja, bang."
"Ya gak ada yang tau juga, kan? Makanya coba kerjain dulu audio nya." Tanggap gerion.
"Lagu lo bisa ancur, bang."
"Halah, gampang. Ngubah instrument lagu buat gue tuh kecil." Enteng gerion. Orion memutar matanya malas.
Orion mendengus kasar. "Jangan salahin gue kalo nada instrument lo gak imbang."
Orion kembali mengambil earphone yang disodorkan gerion, lalu memakainya.
Ia mendengar kan nada instrument tersebut dengan seksama. Tangannya bergulir menekan beberapa unit tempo nada. Sesekali bersenandung ria mengikuti irama musik. "Judul lagu nya apa?" Tanya orion. Pandangannya masih fokus menatap layar pc dihadapannya.
"Mikrokosmos."
Tangan orion berhenti. Ia menyerngit. "Mikro-"
"Mikrokosmos. Kata lainnya seperti dunia impian." Jawabnya enteng. Orion memanggut paham. Ia kembali fokus menghadap layar pc dihadapannya.
"Bang, ini ada nada tinggi sama tempo cepatnya juga?" Ujar orion mendengarkan sound bass. Gerion mengangguk. "Ini lagu pop. Jadi ada rap nya."
"Bagian ini gue gak bisa masukin unit apapun. Gue takut nada nya gak imbang." Ujar orion. Ia melepaskan earphone nya dan memberikannya pada gerion. "Nih."
"Gimana?" Tanya orion, menatap gerion lekat. Sang kakak menoleh, dan tersenyum.
"Bagus, yon. Ini keren banget. Walau ada beberapa bagian yang tidak imbang, tapi lo bisa nutupin dengan audio effect."
Orion menghela nafas lega. Syukurlah, ia tidak merusak instrumen musik milik gerion. Orion kembali menatap gerion yang kini terlihat serius mengetikkan sesuatu. "Serius, lagu nya bagus?",
"Lo pikir gua bercanda?"
Orion mengusap tengkuknya. Kaku. Sebenarnya ia tidak percaya diri, ia hanya mengikuti insting. Ada atau apa yang harus dipakai, tempo yang perlu diperlambat maupun dipercepat. Semuanya, ia pakai menggunakan insting dengan menggunakan tangga nada.
"Beethoven."
Orion mengangkat kepalanya. Menatap gerion yang kini mengambil sebuah buku sejarah musisi dan memberikan buku itu padanya. Ia mengambil buku tersebut dan menatap judul di sampul atasnya.
'sejarah peradaban musik klasik dan kompeser terkenal di dunia'
Orion menyerngit. "Siapa itu?" Tanya orion. Gerion mendengus. "Ludwig louis van beethoven. Seorang composer dan pianist terkenal di era 1712-1773."
"Dia punya keahlian seperti penyesuaian dan kepekaannya terhadap suatu nada."
Orion tidak menjawab, tapi ia mendengarkan. Sembari membaca beberapa tokoh pianist dan composer terkenal di era uni soviet dan austria. Beberapa biografi tentang musisi terkenal juga ia baca, seperti mozart dan chopin.
![](https://img.wattpad.com/cover/240291159-288-k419331.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In my world : Semesta's familly
Fanfiction[BTS lokal AU!] Kisah tujuh saudara dalam keluarga semesta yang penuh dengan suka dan duka. Saling berbagi luka dan bahagia Mereka adalah tujuh orang pangeran yang mem pesona. Bersinar dengan Cara mereka sendiri. Layaknya bintang bintang yang bersin...