••
Gerion menghela napas. Kedua tangannya memegang nampan berisi bubur sayur dan segelas air putih, tidak lupa juga obat yang di berikan oleh arya. Kini, ia berdiri didepan pintu kamar orion.
Gerion membuka pintu kamar sang adik dengan sikutnya. Dan mendapati adiknya masih tertidur dengan selimut yang berbentang sebatas lehernya.Gerion meletakkan nampan tersebut di samping nakas tempat tidur orion, sebelum akhirnya membangunkan adiknya yang tampak berkeringat.
"Dek.. ayo bangun,"
Orion menggeliat resah. Ia merapatkan selimut tebalnya. Gerion mengambil tisu lalu mengusap peluh yang membanjiri kening adiknya. "Dek, Ayo makan dulu. Abang bawain bubur. Makan, abis itu minum obat."
Mata obsidian hyacinth orion perlahan terbuka. Pandangannya berbayang, namun akhirnya ia dapat melihat presensi kakaknya yang tersenyum kecil.
"Abang."
Mendengar lirihan orion, gerion bersiap mengambil semangkuk bubur sayur yang ia siapkan. "Ayo makan dulu, terus minum obatnya." Ujar nya pelan.
Mata ungu ocean orion memandang sayu sang kakak. Lantas ia menggeleng lemas. "Enggak mau, bang. Mual."
"Dikit doang. Tiga sendok doang gak papa kok. Asalkan kamu makan."
Orion berusaha bangkit. Gerion membantu orion untuk bersandar pada headboard kasur dengan ditambah bantal untuk menyangga punggungnya.
"Kamu beneran gak mau ke rumah sakit?" Tanya gerion. Ia mulai menyuapi orion dan di terima oleh orion.
Orion menggeleng. "Nggak usah."
Gerion menghela napas kembali. "Ya sudah, habis makan, kamu minum obat nya. Besok kamu gak usah bandel, diam dirumah sama sigma. Mas ighel besok soalnya mendadak dapat jadwal operasi."
"Cuman berdua doang?" Tanya orion serak. Gerion menggeleng, ia memasukkan buburnya lagi ke dalam mulut orion.
"Besok bang hamal bebas jadwal skripsi. Jadi bisa nemenin kalian berdua."
"Awas ya kalian berdua kalau main game konsol, hamal terlalu baik buat kalian bodohin."
Orion berdecak pelan karenanya.
Gerion mulai memasukkan buburnya kembali ke dalam mulut orion. Ia mengunyahnya pelan agar perutnya bisa bertoleransi.
"Uunghmp!!"
Gerion berjengit tatkala mendengar keluhan orion. Ia segera meletakkan bubur sayurnya, kemudian memijiti belakang tengkuk orion.
"Mual?" Tanya gerion khawatir. Orion hanya membalasnya denga anggukan lemah.
"Pusiing,"
"Minum obat dulu ya. Abis itu balik tidur lagi," ujar gerion. Orion tak menjawab, ia memilih menjatuhkan kepalanya di bahu gerion. Memejam kan matanya sebentar untuk menetralisir rasa pusing nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In my world : Semesta's familly
Fanfic[BTS lokal AU!] Kisah tujuh saudara dalam keluarga semesta yang penuh dengan suka dan duka. Saling berbagi luka dan bahagia Mereka adalah tujuh orang pangeran yang mem pesona. Bersinar dengan Cara mereka sendiri. Layaknya bintang bintang yang bersin...