Sigma dan sirius saling berpandangan satu sama lain. Kemudian menghela napas bersamaan. Melihat bagaimana adik bungsu mereka meringkuk di atas kasur dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
"Orion."
Tidak ada jawaban, sigma menghela napas nya pelan. "Rion, makan dulu ayo." Sirius mencoba. Terhitung lebih dari 10 kali mereka berdua membujuk si bungsu untuk makan malam.
Selepas talk and talk bersama gerion tadi, orion pingsan mendadak, menjadikan sang kakak panik. Ia mengambil jalan tikus untuk cepat sampai rumah. Orion shock, begitu kata righel. Ia memaklumi, pasti mendapat fakta seperti itu sangatlah menekan batin orion.
Diluar sana, ruang tamu keluarga, gerion bertumbu tangan dengan lengannya berada di atas paha. Terhitung belasan kali ia sudah menghela napas. "Gue.. ngelakuin hal yang benar, kan?" Tanya gerion hati hati.
Hamal, mengangguk pelan. "Kalau menurut gue, lo udah benar, bang. Cuman waktunya aja yang gak benar." Ujar hamal.
Hamal menghela napas sejenak, "ya, gue tau. ini pasti berat buat rion, saudara kembar dalam ilmu psikolog adalah artian dari soulmate, separuh jiwa. Meskipun satunya sudah meninggal ataupun berpisah dalam waktu yang cukup lama—jiwa mereka bakal tetap satu," hamal menjelaskan.
Righel mengagguk, "kita hanya perlu kasih orion waktu untuk memahami. Gua juga paham kalau kita tertekan dengan fakta ini. Terlebih lagi disini gak ada tante estelle sama om acturus." Righel menambahkan.
"Untuk saat ini, kita sepakat. Kita harus hargain orion—mau dia ngamuk atau bentak bentak, biarin aja. Jangan sulut emosi kalian. Itu bentuk uneg-uneg an yang dia pendam. Malahan, bahaya kalau dia gak marah atau ngeluarin emosi dia,"
Semua mengangguk atas penuturan alpha. "Jadi, kita harus kasih dia paham. Benar?"
Alpha mengangguk yakin. "Biarin dia, kasih dia waktu. Orion anak pintar, dia main nya logika. Jadi gua yakin sama dia, dia bakal paham." Ujar alpha menenangkan.
••
Lexy membuka matanya perlahan, pusing kini mendera di kepalanya. Tubuhnya terasa lemas.
Uhuuk uhuuk.
Lexy menekan perutnya. Perih nya masih terasa. Ia menatap sekeliling, dan ternyata masih berada di perumahan kumuh tadi sore. Posisinya masih sama seperti tadi—duduk bersandar pada temboh kumuh dan retak.
"Sialan, gua harus kemana?"
Lexy memaksakan dirinya untuk berdiri, sesekali ia meringis kesakitan menahan gejolak dalam perutnya. Tubuhnya tidak bisa tegap sempurna.
Obsidian coklat terang milik lexy menatap langit malam. Menatap kerlipan hujan cahaya yang menghiasi langit malam. Hujan meteor. Ia tersenyum lirih.
Ah.. ia sudah tau beritanya.
Jadi sebulan ini, hujan meteor akan jatuh di sebelah timur belahan dunia. Massa bumi berporos menjadi lambat karena pengaruh milky way. Disamping itu, untuk batuan meteorit angkasa tersebut—diduga itu adalah serpihan batuan dari bintang baru yang baru saja lahir. Yang kebetulan pecahannya berada pada poros bagian timur bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
In my world : Semesta's familly
Fanfiction[BTS lokal AU!] Kisah tujuh saudara dalam keluarga semesta yang penuh dengan suka dan duka. Saling berbagi luka dan bahagia Mereka adalah tujuh orang pangeran yang mem pesona. Bersinar dengan Cara mereka sendiri. Layaknya bintang bintang yang bersin...