2. Ayah Tahu

100K 9.4K 272
                                    


Happy Reading
Tandai Typo

Tesa baru saja sampai di rumah, tentunya diantar oleh Zeo. Tidak dipungkiri walaupun cowok itu sudah janji akan bertanggung jawab tapi, hatinya masih tidak tenang. Rasanya seperti akan ada sesuatu yang terjadi.

Dengan wajah yang sedikit sembab Tesa pun berjalan memasuki rumahnya. Ketika sampai di ruang keluarga ternyata di sana tak hanya ada Bunda dan adeknya ternyata ada sang Ayah juga.

Ia sempat bingung, kenapa Ayah sudah ada di rumah lagi padahal baru empat hari yang lalu beliau berangkat kerja. Perlu diketahui Jordi-Ayah Tesa itu bekerja di Dinas Perhubungan. Jadi jarang pulang, paling sebulan sekali atau dua bulan sekali.

"Assalamualaikum." Ucapnya.

"Waalaikumsalam." Jawab mereka.

"Ini kok pada kumpul disini?"

Diana menyuruh Tesa untuk duduk disampingnya. "Sini kamu duduk dulu." Ia pun menurut.

Suasana mulai tidak enak, Ayahnya hanya diam saja sedari tadi. Ditambah raut wajah yang tegang, membuatnya mengurungkan niat untuk bertanya.

"Sasa." Panggilan Jordi dengan nada tegas.

"Iya ada apa, Yah?" Tanyanya sedikit gugup.

"Apa yang sedang kamu sembunyikan?"

"Maksud Ayah apa?" Ia tidak mengerti kenapa Ayahnya bertanya seperti itu. Seketika dirinya teringat akan sesuatu.

"Nggak usah pura-pura kamu Sa, jujur sama Ayah siapa pelakunya?" Suara Jordi naik satu oktaf. Dan itu membuat nyali Sasa menciut. Tak terasa air matanya kembali menetes.

Disini lain, Vino juga tak paham dengan situasi ini. Dia tidak berani ikut campur.

Diana langsung memegang bahu suaminya. "Sabar mas, kita bisa bicarakan ini baik-baik."

Jordi pun meletakkan sesuatu di meja. "Kamu masih nggak mau jujur?!"

Deg.

Seketika matanya membulat, tenggorokannya pun seakan tak bisa untuk menjawabnya. Darimana Ayahnya menemukan tes pack itu. Sasa hanya bisa menunduk dan menangis. Melihat itu semakin membuat Jordi emosi.

"Jawab!" Lagi dan lagi Diana menenangkan suaminya.

"Jangan gunain emosi kamu mas!"

"Apa! Kamu mau belain dia?!!" mendengar itu Sasa semakin menangis.

Dengan sesenggukan Sasa memberanikan diri untuk mengakui. "Maafin Sasa Yah." Hanya itu yang bisa ia ucapkan.

"Maaf kamu nggak akan bisa mengembalikan keadaan! Besok kita temui orang itu." Setelah itupun Jordi pergi ke kamar. Tinggallah Diana Sasa dan Vino disana.

"Udah Sa ada Bunda, tenangin diri kamu." Wanita paruh baya itu langsung membawa putrinya ke dalam pelukannya sambil mengusap punggungnya.

"Hiks, hiks, maafin Sasa. Sasa belum bisa jadi anak yang baik. Maafin Sasa udah ngecewain kalian." Ujarnya.

"Ini udah rencana Tuhan kita hanya bisa menerimanya. Sekarang kamu ke kamar bersih-bersih dulu. Setelah itu langsung istirahat." Ujar Diana.

My Cool Husband [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang