•
Happy Reading
Tandai Typo
•Mobil hitam yang dikendarai oleh Kean sampai di pertigaan yang tak jauh dari sekolah.
Oh iya perlu diketahui, mereka berdua itu sebetulnya satu sekolah. Kean kelas dua belas dan Tesa kelas sebelas sama dengan mendiang Zeo. SMA Jaya merupakan sekolah menengah atas yang dikelola oleh keluarga Sanjaya. Lebih tepatnya yang mempunyai yayasan adalah neneknya Kean.
Back topik,
Tesa meminta untuk di turunkan dipertigaan. Dengan alasan supaya tidak ada yang curiga. Ketika mau keluar dari mobil, Kean mencekal tangannya, ia pun menoleh."K-kenapa?" tanya Tesa gugup karena tatapan itu.
"Lo ga punya uang kan?"
"Ada kok, aku masih punya."
Tanpa sepatah kata cowo itu mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang dua lembar seratus ribuan, lalu menyerahkan ke Tesa.
Yang diberi malah seperti orang bingung. "Ini?"
"Buat lo,"
"Tapi--," Belum juga menyelesaikan ucapannya, namun sudah dipotong terlebih dahulu oleh Kean.
"Gue gak suka dibantah." mendengar itu Tesa tak bisa berujar lagi. Akhirnya ia menerima uang itu, lalu menyimpannya di tas.
Teringat akan sesuatu, ia memutar tubuhnya menghadap cowo itu lagi. Tesa mengulurkan tangannya. Sementara Kean menatapnya tak paham.
"Mau pamit."
Tanpa ragu cowok itu mengulurkan tangannya.
"Assalamualaikum." Dengan senyum manis di bibirnya. Setelah itu ia turun dari mobil. Kean masih tak bergeming di posisi tadi.
Dia tersentuh dengan perlakuan Tesa yang mencium tangannya. Dengan lancang jantungnya berdegup kencang, kemudian senyum tipis terbit di wajahnya.
"Waalaikumsalam." Kemudian melajukan mobilnya kembali menuju sekolah.
°°°°°°
Bel istirahat berbunyi sepuluh menit yang lalu, kini Kean tengah berada di kantin bersama dua sahabatnya. Panggil saja mereka Faishal dan Aril. Kean yang sedang menikmati batagornya pun terhenti kala mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu sahabatnya.
"Cincin apa itu, Ke?" Tanya Faishal.
Sedangkan Aril yang sudah mengamati cincin itu dari tadi langsung menimpali. "Bentuknya mirip cincin kawin."
Kean menghela nafasnya sebentar, lebih baik terus terang ke sahabatnya. Toh juga mereka mesti sudah berpikir ini itu.
Tapi ketika mau menjelaskan tiba-tiba bel masuk berbunyi. Sang empu pun langsung berdiri. "Entar gue jelasin," setelah itu melangkah pergi.
Aril dan Faishal menatap satu sama lain. "Bikin penasaran tuh anak." Ujar Aril. Mereka pun ikut menyusun Kean ke kelas.
✿✿✿
Kelas Tesa baru saja selesai mapel Biologi. Kini ia tengah membereskan bukunya, namun tiba-tiba ada suara seorang gadis memanggilnya. Sebut saja namanya Deswita, dia merupakan sahabat satu-satunya.
"Ehh bentar." Lalu menarik tangannya.
"Ini cincin apa?"
Seketika Tesa membeku. Aduhh gimana ini, rutuknya dalam hati. Bisa-bisanya sampai lupa melepas cincin itu.
"Sa?" Panggil gadis itu lagi.
"A-anu ini... Cincin dari Bunda, iya dari Bunda." Sambil tersenyum kecil.
"Bener?"
"Iya, emang kamu kira cincin apa?"
"Kirain cincin nikah." Iapun tersenyum kembali. Namun sejatinya itu bukanlah senyuman melainkan ringisan kecil, mewakili rasa menyesal karena berbohong. Akhirnya obrolan mereka tak berlanjut karena sudah ada guru yang masuk.
°°°°°°
Saat ini Kean dan kedua sahabatnya sedang berjalan menuju parkiran.
"Ke, lo hutang penjelasan sama kita." Ujar Aril.
"Harus?"
"Banget, iya kan?" Meminta persetujuan ke Faishal dan dia mengangguk mengiyakan.
Hingga sampai di dekat parkiran, matanya tak sengaja melihat seorang perempuan yang sedang berjalan sendiri dengan wajah menunduk. Tanpa pikir panjang Kean pun berjalan mendekati perempuan itu. Lalu tanpa basa basi ia menggenggam tangannya. Setelah itu ia bawa menuju sahabatnya.
------------
Di sisi lain Tesa terkejut karena tiba-tiba ada yang menggenggam tangannya. Ketika dia melihat dengan jelas, orang itu ternyata Kean. Tesa semakin gugup karena di sekitar mereka masih ada beberapa murid. Dia mencoba melepaskan genggaman itu, tapi tak bisa karena tenaganya tak sebanding.
Sorotan mata mengarah kearah mereka. Selanjutnya Tesa hanya pasrah saat ditarik ke parkiran. Di sana dirinya dibuat terkejut lagi karena ada dua orang cowo.
Tiba-tiba Kean mengangkat tangan kanannya. Ia sendiri tak tau apa maksudnya.
Aril dan Faishal masih menatap bingung. Beberapa detik kemudian Faishal baru paham, karena melihat cincin yang sama di tangan Tesa.
"Kalian berdua?"
TBC
Terimakasih sekali 💌🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Husband [REVISI]
Teen Fiction⚠︎ TAHAN EMOSI ⚠︎ Bagaimana jika kalian dituntut untuk bertanggung jawab padahal tak membuat kesalahan apapun. Itu yang dialami oleh Keano Sanjaya. Karena keadaan ia diharuskan menikahi gadis yang tengah hamil dan itu merupakan perbuatan adiknya sen...