20. Party's

67.6K 7K 249
                                    


Happy Reading
Tandai Typo





Tepat pukul tujuh malam Kean dan Tesa berangkat menuju tempat party yang sudah di beritahukan oleh Amanda melalui chat. Kean mengenakan jas casual bewarna hitam dengan dalaman kaos putih polos yang sangat menambah ketampanannya. Sementara itu, Tesa mengenakan blouse simpel bewarna putih tulang dan rok selutut bewarna mocca. Walaupun sederhana tapi dia terlihat natural.

Beberapa saat dalam perjalanan mobil hitam yang dikendarai oleh Kean sampai disebuah gedung. Keduanya pun turun dari mobil, keadaan disana terlihat sudah lumayan ramai. Mereka yang datang rata-rata anak kelas dua belas dan beberapa anak kelas sebelas. Rasa gugup pun mulai melandanya. Kean yang menyadari hal itu langsung meraih tangan Tesa dan menggenggamnya. Tanpa sepatah cowok itu membawanya memasuki area gedung tersebut.

Sesampainya di dalam, dari kejauhan ada cowok yang juga sama-sama mengenakan jas casual bewarna hitam memanggilnya.

"Kean!" Panggilnya sambil menghampiri keduanya.

Disisi lain Tesa sudah merasa tidak nyaman. Bagaimana tidak, sedari tadi ia dan Kean menjadi sorotan. Tak lupa dengan berbagai bisik-bisik.

Kean sama siapa tuh?
Bukannya itu anak kelas sebelas
Boleh juga wee

Dan berbagai bisikan lainnya. Tesa mencoba untuk mengabaikan hal itu dan berganti melihat kearah dua cowok itu.

"Gue kira lo sendiri." Ujar Aril.

Kean hanya mengangkat sebelah alisnya, tak lama Faishal dan Amanda ikut menghampiri mereka.

"Kamu baru dateng?" Ujar Amanda, tangannya langsung merangkul lengan kiri Kean. Diposisi seperti itu tangan kanannya masih menggenggam tangan Tesa.

Menyadari situasi tersebut, Tesa mencoba untuk melepaskan genggaman Kean namun bukannya lepas malah semakin erat genggamannya.

Aril berbisik ke Faishal, "Pake pelet apaan si Kean langsung dapet dua cewek."

"Mulut lo asbun banget." Balas Faishal setengah berbisik. Melihat wajah Tesa yang kurang nyaman, Faishal pun berinisiatif mengajak Kean dan Aril untuk bergabung ke yang lain.

"Gabung bentar sama yang lain, ntar ngumpul sini lagi." Kemudian cowok itu melangkah ke depan sana diikuti oleh Aril.

"Lepas." Ujar Kean. Amanda pun melepas rangkulannya dengan wajah kesal. Setelah itu Kean menoleh ke samping kanannya.

"Lo tunggu disini bentar."

Tesa mengangguk, Kean pun tersenyum tipis. Tak lupa dia mengacak pelan rambut Tesa kemudian baru pergi menyusul kedua temannya.

Amanda masih disana, dia melirik sinis ke Tesa setelah itu dia menyusul Kean. Tesa sendiri dibuat bingung oleh sikap Amanda. Dari awal bertemu dia sudah menunjukkan ketidaksukaan kepadanya.

Tak lama kemudian ada seseorang yang menghampirinya.

"Hai." Sapa seorang gadis bergaun biru.

Tesa membalasnya dengan senyuman. Ia merasa canggung karena tidak mengenal siapa dia.

"Santai aja, kenalin gue Anggi."

"Tesa, Kak." Melihat jika Tesa masih gugup pun Anggi tersenyum memaklumi.

"Btw lo tadi bareng Kean kan? Lo siapanya dia?"

Ia bingung harus menjawab apa, otaknya mencoba mencari jawaban yang pas. Tetapi untungnya Anggi dipanggil oleh seseorang.

"Eh gue tinggal ya." Tesa pun mengangguk kecil.

Setelah itu ia duduk di kursi yang berada didekatnya. Untuk mengusir rasa canggungnya ia pun membuka ponselnya.

✿✿✿

Tesa baru saja dari toilet. Didekat pintu dibuat terkejut dengan keberadaan Amanda. Ia mau melanjutkan langkahnya, namun ditahan oleh gadis itu.

"Nggak usah buru-buru kali."

Tesa menatap ke arah Amanda. "Ada apa?"

"Denger-denger lo di DO ya?

Namun Tesa tak menanggapinya. Dia hanya diam dan mendengarkan apa yang diucapkan oleh gadis itu.

"Tapi syukur deh, seenggaknya nggak ada yang ganggu gue sama Kean disekolah."

Mendengar itu tiba-tiba muncul rasa tak rela dihatinya.

"Lo itu benalu banget, Kean nikahin lo itu karena sebatas kasian. Dia nggak cinta sama lo, so tunggu aja setelah anak itu lahir dia akan balik ke gue." Ujar Amanda setelah itu dia pergi begitu saja.

Tesa meresapi setiap kata yang diucapkan oleh Amanda. Seketika dadanya terasa sakit, seperti ada yang menghantam ulu hatinya. Apa aku penghalang untuk mereka?

Setelah beberapa saat termenung, Tesa pun kembali ke tempat acara.

°°°°°°

Acaranya selesai sekitar lima menit yang lalu. Disana tinggal Kean, Tesa, Amanda, Aril dan Faishal. Posisinya mereka berada di parkiran depan gedung.

"Kean anterin aku pulang ya." Pinta Amanda.

"Lo ada sopir." Jawab Kean.

"Mereka udah pulang duluan." Padahal didalam masih ada beberapa orang kepercayaan papinya.

Kean berganti melirik kearah Tesa, sepertinya perempuan itu sudah sangat lelah. "Lo pulang sama Faishal."

Amanda mencibir kesal. Puncaknya ketika Kean langsung masuk ke dalam mobil bersama Tesa.

"Arghhh cewek kampungan itu lagi!"

"Wajar, itu kan istrinya." Ucap Faishal.

"Kenapa sih harus Kean yang nikahin tuh cewek, biarin aja harusnya."

Aril saling tatap dengan Faishal sembari menggeleng sabar.

"Tapi kalo boleh gue saranin mending lo hapus perasaan itu dari sekarang. Sebelum terlalu sakit." Ucap Faishal serius.

"Nggak bisa." Kemudian tanpa sepatah kata lagi gadis itu langsung kembali masuk ke dalam gedung. Kedua cowok itu hanya memandang kepergian Amanda dalam keheningan.

"Gue bilang ini karena peduli."





TBC

Terimakasih 💕🧚‍♀️

My Cool Husband [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang