6. Sah

85.5K 8.5K 61
                                    


Happy Reading
Tandai Typo




"Saya terima nikah dan kawinnya Tesa Adhsila binti Jordi Nugroho dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Dengan sekali tarikan nafas Kean mengucapkannya.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah!" Jawab mereka.

Tesa yang berada di dalam kamar pun menunduk sedih ketika diberi tahu Bundanya jika ia telah sah menjadi seorang istri sekaligus ibu. Ia tidak mengira hidupnya akan seperti ini.

Diana langsung memeluk Tesa. "Kamu udah jadi seorang istri sayang, walaupun pernikahan ini tanpa ada dasar cinta, kamu harus tetap menghormati suami mu."

Tesa hanya bisa mengangguk, air matanya menetes begitu saja. Wanita paruh baya itu mengelap pipinya.

"Udah-udah, sekarang kita keluar." Perempuan itu bangkit dari duduknya lalu dituntun menuju ruang tamu. Ya, ruang itu disulap menjadi tempat ijab qobul. Serta tamu pun tidak banyak, hanya kerabat terdekat saja.

Saat sampai di ruang tamu, semua mata tertuju kepadanya. Ditambah tatapan dari Kean membuatnya gugup.

Tesa duduk di samping Kean, sementara Diana duduk di belakang bersama dengan yang lain.

Kean memakaikan cincin ke tangan Tesa dan begitu juga sebaliknya. Setelah itu Tesa mencium tangan suaminya. Barulah Kean mencium keningnya.

Detik itu jantung Tesa berdetak tak karuan.

°°°°°°

Acaranya sudah selesai beberapa menit yang lalu. Rencananya setelah ini Tesa akan langsung ikut pulang dan tinggal di rumah Lisa. Baju-bajunya pun sudah dimasukkan ke dalam koper, tinggal pamitan saja.

"Bunda, Sasa pamit ya. Maaf selama ini selalu nyusahin Bunda." Ujar Tesa.

"Enggak sama sekali Sa, ini juga masih rumah kamu. Jadi kapanpun kamu boleh kesini." Lalu ibu dan anak itu saling berpelukan.

"Ayah, Sasa pamit ya."

Semua itu tak luput dari perhatian Kean. Entah apa yang dipikirkan oleh cowok itu.

"Mari pak Jordi." Ujar Lisa.

Kean juga berpamitan. Ketika keduanya masih berjabat tangan, Jordi sempat berpesan.

"Ayah titip Sasa ke kamu." Ujar pria itu sambil menepuk pundaknya. Kean pun mengangguk singkat.

Saat akan melangkah keluar, suara Vino menghentikan mereka. "Kak Kean, titip Kak Sasa ya."

Kean mengangguk dengan senyum tipis. Lalu mereka meneruskan langkahnya.

✿✿✿

Beberapa saat dalam perjalanan akhirnya mereka sampai. Begitu Tesa turun dari mobil ia dibuat takjub dengan rumah mewah di hadapannya itu.

Lisa yang melihat itu langsung mendekati Tesa. "Sayang ayo masuk." Iapun mengikuti langkah mama mertuanya.

Sementara Bram sudah masuk terlebih dahulu. Kean sendiri berjalan dibelakang kedua perempuan itu. Sesampainya di dalam, Kean langsung menuju kamarnya yang berada dilantai atas untuk meletakkan koper. Lisa dan Tesa masih berada di ruang tengah.

"Sekarang ini juga rumah kamu, jadi jangan sungkan." Ujar Lisa.

"I-iya Tan."

"No, panggil aku Mama seperti Kean."

"Iya Ma." Jawab Tesa lalu tersenyum manis.

Beberapa menit kemudian Kean kembali turun untuk mengambil air minum. Dua perempuan tadi pun masih mengobrol.

"Ke, ajak Tesa ke kamar kamu." Pinta Lisa.

Kean mengangguk dan Tesa pun mengikutinya. Sesampainya dikamar, lagi-lagi ia dibuat takjub. Luasnya melebihi luas kamarnya. Ruangan bercat putih tulang itu tertata dengan rapi.

Hingga suara Kean membuyarkan lamunannya. "Masukin baju-baju lo kesana." Ucapnya melihat ke arah almari yang berada di sisi ranjang. Setelah mengatakan itu dia langsung masuk kedalam kamar mandi.

Tesa mulai memasukkan bajunya. Tidak sampai 15 menit ia sudah selesai dan koper nya pun ia taruh di samping almari.

Karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya setelah ini, Tesa pun duduk di sofa berukuran sedang. Mungkin karena lelah tanpa sadar ia tertidur.

Tak lama Kean keluar dari kamar mandi. Matanya melihat kearah gadis yang kini telah menjadi istrinya. Karena kasian, setelah berganti pakaian dia mendekati Tesa. Lalu tanpa pikir panjang Kean mengangkat tubuh yang sedikit kurus itu untuk dipindahkan keatas tempat tidur.

Setelah menyelimutinya sampai batas dada, Kean melangkahkan kakinya untuk keluar kamar. Sebelum menutup pintunya dia melihat ke arah gadis yang tengah terlelap itu dengan tatapan yang sulit diartikan.


TBC

Terimakasih 🌷

My Cool Husband [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang