Nicky yang malang

471 11 4
                                    

Setibanya di rumah the Giovany. Kami terkejut, pasalnya suasana rumah nampak sepi dan gelap gulita.

" Heran, harusnya kalau ada Papa, Mama kamu, harusnya rame dong.... "

" Aku gak tau Bli... Tapi mereka bilang udah mau pulang ke Jakarta... "

" Coba cek Hp kamu Nick...siapa tau ada kabar dari mereka... "

Nicky pun mencoba menghubungi Om Rexy (papanya), namun tak ada jawaban. Hingga berkali-kali dia memanggil, namun tak kunjung ada Jawaban.

Hingga akhirnya, Nicky mendapatkan pesan dari Tante Diana, ( Ibunya Nicky) kalau mereka sedang dalam proses tes Swab antigen di rumah sakit, sehingga mereka tidak bisa mengangkat telepon.

" Maaf ya sayang... Papa sama Mama gak bisa ke rumah dulu, kami harus di karantina dulu selama dua Minggu-an, gak papa kan sayang.... " Ucap Tante Diana dalam pesan singkatnya.

" Gimana nih, masa aku sendirian di sini sih Bli..... " Ujar Nicky.

" Yah, kamu sekolahnya kapan Nick... Klo masih lama, kita pulang ke Bandung aja.... "

" Senin Minggu ini bli.... "

" Yah... Tiga hari lagi dong.... "

Tiba-tiba Nicky mendapatkan telepon lagi, kali ini bukan dari kedua orangtuanya, melainkan dari sahabatnya Qintar. Nicky menceritakan kalau orang tuanya belum bisa pulang ke rumah. Mendengar perkataan Nicky, Qintar menjadi iba dan meminta dirinya untuk tinggal sementara di rumahnya.

" Udah... Loe tinggal di rumah gw aja ya... Paling nggak sampai mama papa loe balik... Nanti kita pake Pampers bareng lagi.... "

" Ah... Jangan repot-repot Tar.... "

" Nggak, Papa gw yang nyuruh malahan...." Ujar Qintar yang memaksa Nicky untuk tinggal di rumahnya.

" Gw jadi gak enak.... "

" Enak... Kan nginep di rumah gw.... "

Beberapa menit kemudian, Qintar datang ke rumah Nicky untuk menjemput kami. Setibanya di kediaman Qintar, kami pun di jamu dengan baik seperti saudara.

" Oh iya, sampai kapan papa mamamu di karantina.... " Tanya Tante Diana.

" Kemungkinan dua Minggu Tante.... "

" Kalau gitu, kalian tinggal di sini dulu aja sampai mama papa kamu pulang.... "

" Ah maaf, saya dan Anjani harus kembali, kerena banyak yang harus saya kerjakan.... "

" Yah... Bli... Kok pergi sih... " Ujar Nicky yang kecewa aku harus pergi.

" Iya Nicky... Kami harus pergi, aku sama Anajani masih banyak kerjaan.... " Mendengar perkataanku, Nicky tertunduk dengan mata yang berkaca-kaca.

" Loh... Jangan nangis dong... Kan ada Qintar... Kamu bisa main bareng sama Qintar disini... Temen-temennya juga pasti bakal main sama kamu... " Ucap Tante Diana yang membuat Nicky tersenyum dan menghapus air matanya.

Sore harinya, aku dan Anjani pamit untuk pulang ke rumah orangtuaku di Bandung, sebenarnya ada perasaan tidak tega kepada Nicky, namun mau bagaimana lagi, Nicky harus tetap tinggal untuk bersekolah, coba saja kalau dia tetap sekolah online, pasti aku bawa dia ke Bandung.

Tapi Aku yakin Nicky tidak terlalu kesepian, pasalnya dia sekarang tinggal bersama sahabatnya Qintar yang pastinya akan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Belum lagi banyak sahabat Qintar yang pastinya menerima dia dengan tangan terbuka. Lagi pula ini hanya sementara, dan aku pun akan stay di Bandung selama dua Minggu untuk berjaga-jaga bila Nicky ada keperluan yang membutuhkan bantuan diriku. Sebelum berangkat, aku memberikan beberapa lembar uang kepadanya sebagai pegangan dirinya saat bersama Qintar, ada perasaan tak enak kepada keluarga Qintar, namun berkat dekatnya hubungan antara keluarga Giovany dan Qintar, membuat Nicky diperlukan seperti bagian keluarganya sendiri.

" Tenang saja Tama... Nicky udah kami anggap anak kami sendiri... Aku udah bilang ke Rexy dan dia gak keberatan...."

.
.
.
.
.
Bersambung

Nicky 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang