Fathir

605 12 9
                                    

Fathir yang berusaha melarikan diri pun tertangkap, Qintar dengan erat memegang tubuh Fathir hingga terkunci, Nicky yang tengah memegang popok, langsung mempeloroti celananya  hingga menyisakan celana dalam. Setelah berhasil meraih celana yang dikenakan Fathir, Nicky langsung berlari membawa celana itu dan dilempar kepada Qintar.

Fathir yang kesal, berusaha menangkap celana miliknya, namun gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fathir yang kesal, berusaha menangkap celana miliknya, namun gagal. Saat berusaha mengejar Qintar yang hendak berlari ke luar kamar, tiba-tiba (Bukk) terdengar suara benturan keras yang membuat tawa Mereka terhenti dan berubah menjadi senyap.

Betapa terkejutnya mereka melihat Fathir terpeleset oleh air kencing Farhan yang membuat lantai menjadi licin. Fathir nampak tak sadarkan diri yang membuat semua orang panik. Terutama Qintar dan Nicky yang merasa bersalah karena mereka yang memulainya.

" Papi... Papi.... " Teriak Qintar yang membuat Om Rifqi panik berlari ke kamar bungsunya.

" Kenapa Nak.... " Ucap Om Rifqi dengan ekspresi panik. Dirinya terkejut melihat anak-anak mengerumuni Rifqi yang sudah terkapar tak sadarkan diri. Belum lagi tangis mereka membuat Rifqi kelabakan.

" Kenapa ini... Kok Fathir pingsan.... " Ucap Om Rifqi panik.

Om Rifqi masih menyimpan trauma ketika ada anak yang tak sadarkan diri. Dirinya takut kejadian saat itu yang menimpa Qintar. Alhasil, tanpa aba-aba Rifqi langsung membopong Fathir yang bertubuh bongsor untuk di larikan ke rumah sakit dengan keadaan hanya mengenakan baju dan celana dalam.

Di rumah sakit, mereka semua nampak panik. Saking paniknya, Farhan sampai lupa kalau dirinya hanya mengenakan popok dan atasan kaos. Mereka masih menangisi Fathir yang tertidur di brangkar dan tengah dibawa ke Unit gawat darurat.

" Kalian tunggu di sini dulu.... " Ujar salah satu dokter yang menangani Fathir, sambil menutup pintu ruangan UGD.

Om Rifqi pun menelepon orang tua Fathir, bukan bapak/ibunya, tapi neneknya. Pasalnya kedua orangtua Fathir tengah bekerja di luar negara dan hanya pulang satu tahun sekali saat hari raya Iedul Fitri.

" Aduh Pak... Fathir kenapa.... Cucu saya kenapa pak...." Ujar nenek Fathir Sambil menangis tersedu-sedu.

Sementara om Rifqi menelepon Qintar, Nicky, dan Fathir Hanya terdiam duduk di bangku depan ruang UGD. Farhan yang hanya mengenakan popok sebagai celananya merasa malu dan menyilangkan paha untuk menutupi bagian selangkangannya yang terbungkus oleh popok.

" Be... Begini Bu.... " Belum selesai om Rifqi berbicara, pintu ruang UGD pun terbuka, diikuti oleh seorang dokter.

" Sebentar Bu... Ada dokter.... Nanti saya telpon lagi...." Sambung Om Rifqi sambil menutup telponnya.

" Bagaimana keadaan keponakan saya dok.... " Ucap Om Rifqi.

Dokter tak menjawab dan meminta om Rifqi untuk mengikuti keruangannya.

" Ya Tuhan, Fathir kenapa.... " Ujar Qintar yang masih panik dan merasa bersalah.

" Ini salah Gw... Klo gw gak becandain dia, Fathir pasti gak celaka.... "

" Nggak... Ini salah gw.... Klo gw gak lari, dia gak mungkin ngejar...."  Ucap Qintar.

" Gak... Ini bukan salah kalian semua.... Tapi salah gw... Gw klo nurut pake Pampers dari awal, gw gak bakalan ngompol terus bikin basah lantai.... "  Ucap Farhan sambil tertunduk.

" Percuma kalian saling menyalahkan... Udah... Qintar, sama Farhan... Sekarang kalian ikut Papi, kita Solat... Kamu Nicky, boleh ikut... Tapi nanti kamu tunggu di depan, sama ikut berdoa untuk Fathir.... "

Om Rifqi, Qintar, Farhan tengah fokus beribadah, sementara itu Nicky duduk di bangku depan sembari bernyanyi kecil lagu rohani berjudul " kekuatan serta penghiburan " dengan mengucurkan air mata, Nicky terus bernyanyi. Fathir yang bertubuh tinggi mengingatkan terhadap sosok Kevin kakaknya Kevin. Fathir memiliki sifat yang dewasa, sama seperti kakaknya. Bedanya hanya fisik dan rasanya. Fathir merupakan orang Jawa, sedangkan Kevin seorang Tionghoa Manado. 

Setelah selesai salat, mereka semua kembali ke depan UGD, namun saat tiba dari kejauhan mereka melihat para perawat sedang mendorong brangkar yang diatasnya terdapat seseorang yang ditutupi seluruh tubuhnya oleh selimut putih. Panik, sangat panik. Itu yang dirasakan oleh mereka. Mereka berlari kearah brangkar yang tengah memasuki ruang jenazah.

Dan....

.
.
.
.
.
Bersambung

Friends, jangan lupa di vote sama comment ya....

Nicky 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang