Tahan pipis demi MVP

863 14 5
                                    

Saat tengah berada di kediaman keluarga Qintar, Nicky nampaknya sangat canggung, terlebih dengan perlakuan orang tua Qintar yang sangat baik kepadanya alhasil membuat Nicky merasa tidak enak.

Nicky sekarang satu kamar dengan Qintar dan tidur di kasur king size yang sama yang membuat orang yang melihat mereka secara sekilas langsung menganggap mereka adik kakak. Memang sih, kedua anak itu memiliki kebiasaan menggenakan popok yang sama, sama-sama sipit, manja, dan jago main basket. Bahkan mereka juga selalu ngompol saat malam hari yang membuat popok yang mereka kenakan menggembung dan berubah warna menjadi agak kekuningan.

Pagi hari yang cerah di langit Jakarta, Qintar tanpa sepengetahuannya di datangi oleh rekan-rekannya yang hendak bermain bersama setelah sekian lama tak bertemu, karena kepergian dirinya ke Bali.

" Tumben kalian main ke rumah gw.... " Ucap Qintar sembari mempersilahkan teman-temannya masuk ke kamar.

" Nah... Siapa itu bro... Perasaan gw kenal dia.... " Ujar Fathir (sahabatnya Qintar)

" Ini loh... Captain Tim basket smpk, alias musuh bebuyutan kita.... "

" Lah, kok dia ada disini.... " Ujar Fathir dengan nada agak ketus.

" santai dong... Dia kan udah gak jadi sahabat gw, harusnya jadi sahabat kalian juga.... " 

" Oke deh... Kenalin, gw Fathir.... " Ucap Fathir sambil menyodorkan pegangan tangan untuk berkenalan.

" Nicky.... " Balas Nicky. Kemudian hal serupa dilakukan juga oleh teman Qintar lainnya.

Lama kelamaan, mereka menjadi akrab ketika pembicaraan mereka semakin terarah ke topik olahraga basket yang digemari mereka.  Saat tengah asyik mengobrol sembari bermain Mobile legend bersama, tiba-tiba Farhan salah satu teman Qintar yang tengah bermain, mendadak menunjukkan gelagat aneh, wajahnya seperti menhan sesuatu.

" Loe kenapa Han.... " Ucap Qintar.

" Gu.... Gw.... "

" Kenapa.... "

" Gw kebelet nih.... "

" Ah... Loe ini...." Ujar Fathir yang kesal.

" ke toilet aja dulu.... " Ucap Qintar.

" Gw kan lagi match bro.... Gw gak mau Afk... Bentar lagi gw MVP nih...."

" ah... Klo gw sama Nicky gak perlu ke toilet, kita kan pake Pampers.... Ya gak Nick.... " Ujar Qintar yang dibalas anggukan kecil Nicky.

" Oh ya... Jadi loe pake Pampers juga, sama kayak Si Baby.... "

" Ih... Loe bikin gw malu aja.... " Ucap Qintar sambil mencubit pinggang Fathir.

Biasanya, Qintar akan menangis bila di ejek dengan panggilan baby oleh teman-temannya, namun karena bertambahnya usia, kini dirinya tidak se cengeng dahulu. Tapi sifat manja dan kekanakannya masih ada hingga kini. Entah karena masih mengenakan popok dan mengompol, yang membuat dirinya masih bertingkah seperti anak kecil. Beda dengan Nicky yang bisa jaim di tengah keramaian. Dirinya akan manja kalau ke orang yang dia kenal, bukan karena kebiasaannya, namun karena dirinya yang berusaha menyesuaikan dengan kemauan kedua orangtuanya.

Farhan yang masih menahan pipis semakin menggelinjang kesana-kemari, salah dirinya sendiri yang tak mau meninggalkan permainan online yang tengah berada di match Rank. Nicky yang risih melihat teman barunya itu langsung menggeledah tas miliknya, lengannya merogoh salah satu popok celana yang biasa dia kenakan. Nicky berniat memberikan satu untuk Farhan agar dia bisa ngompol di popok tanpa meninggalkan permainan.

" Nih pake... Dari pada loe kena kencing batu.... "

" Ya kali... Emangnya gw kayak loe sama Qintar yang masih ngompol.... " Ucap Fathir yang masih serius dengan hpnya.

" Wah... Blagu loe.... Ntar gw supahin ngompol baru tau.... " Ucap Qintar yang diamini oleh Nicky.

Ameen.... "

" Anjing loe... Gw disumpahin.... Ngom.... " Ucapan Farhan mendadak terhenti, wajahnya menjadi pucat pasi dan berekspresi malu. Bingung, tiga bocah yang berada di kamar Qintar pun saling menatap satu sama lain dan menanyakan apa yang terjadi.

" Loe kenapa Han... " Tanya Fathir

" Iya... Loe kesambet.... " Ujar Qintar sembari melambaikan tangan di depan wajahnya.

" Gw.... " Belum selesai Farhan berbicara, semua orang langsung tertawa terbahak bahak, pasalnya mereka terlanjur tahu duluan kalau Farhan mengompol di celana levisnya. Terlihat jelas dari warna celana yang asalnya biru, menjadi biru kehitaman di area selangkangannya akibat cairan urin yang tak kuasa tertampung di kandung kemih. Alhasil Farhan ngompol dengan volume yang banyak.

" Gw bilang apa... Pake Pampers gw... Ngeyel sih... Pake acara ngeledek kami lagi.... " Ucap Nicky sambil tertawa puas.

Canda tawa mereka pun membuat perhatian para penghuni rumah lainnya. Papi Qintar yang penasaran tiba-tiba membuka pintu kamar Qintar dan mengingatkan mereka untuk tidak berisik, pasalnya waktu hendak masuk waktu *magrib.

" Jangan terlalu kencang ya ketawanya, mau masuk magrib nih... Gak enak sama tetangga... Emang kenapa sih kalian ketawa gini... Ada yang lucu.... "

" Ini Pih... Si Farhan ngompol.... " Ucap Qintar yang masih terkekeh. Yang membuat wajah Farhan memerah karena malu.

" Haha... Ada-ada aja... Ganti celana sana... Pinjem dulu punya Qintar... Klo bisa mandi, abis ini salat bareng ya... Kecuali Nicky.... "  Ujar Om Rifqi sambil menutup pintu kamar Qintar.

" Oh iya.... Karena loe ngompol... Jadi loe harus pake Pampers.... Nih.... pake " Ujar Qintar sambil menyodorkan popok ke Farhan.

" Masa gw pake Pampers sih.... "

" Loe sendiri yang bilang, klo cuman yang ngompol aja yang pake Pampers, jadi loe harus pake... Karena loe tadi ngompol.... " Ujar Nicky.

Farhan pun mengabaikan mereka, dia langsung masuk ke kamar mandi dan membilas selangkangannya yang bau Pesing, dan kembali ke arah mereka dengan menutupi bagian privatnya oleh handuk.

Saat membuka lemari pakaian milik Qintar, tiba-tiba dari belakang Fathir melorotkan handuk Farhan yang membuat area pribadinya terlihat bebas, Nicky pun merampas celana bersih di tangan Farhan. Dia mengancam akan menyembunyikan celana itu kalau dirinya bersikeras tidak mau memakai popok.

Farhan tertekan, Belum lagi Qintar yang turut merekam dirinya, membuat Farhan terpaksa mau menggunakan Popok. Layaknya celana dalam biasa, Farhan memasukkan kedua kakinya ke lubang popok dan menariknya hingga popok itu menutupi selangkangannya.

" Yah lumayan sih... Dari pada gw gak pake CD.... " Ujar Farhan sembari melihat pinggangnya yang tertutupi oleh popok.

" Nah... Itu baru keren... Tinggal si Fathir nih.... "

Fathir yang ketakutan, di pakaikan popok, langsung berlari dan tiba-tiba...

.
.
.
.
.
Bersambung

Jangan lupa Vote dan komen yang positif ya Friends....

Nicky 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang