Kado natal untuk Crish

524 12 10
                                    

Pagi hari itu, Nicky dan Crish di bangunkan oleh Qintar yang sudah terlebih dahulu bangun untuk menunaikan ibadah salat subuh. Waktu kala itu menunjukkan pukul enam WITA. Dan belum ada satupun orang yang terbangun kecuali dirinya.

" Nick...Crish... Bangun...woi... Bangun..." Ucap Qintar sembari mengguncang kasur tempat mereka berbaring.

" Gempa...gempa... " Crish refleks terbangun dengan keadaan panik, rupanya metode membangunkan orang ala Qintar menjadi terbawa ke alam Mimpi crish yang sontak terbangun karenanya. Nicky juga menjadi terbangun akibat Hentakan tangan Crish yang mengenai tubuhnya.

" Ih... Apaan sih loe... bangun-bangun main mukul aja...." Ujar Nicky kesal.

" Ah... Maaf... Kalian ngerasa ada gempa gak... Gede banget Njing...." Ucap Crish sambil terengah-engah akibat rasa panik yang teramat sangat.

" Hahaha... Gempa apaan, orang gw yang goyangin kasur... Nih.... " Ujar Qintar sambil memperagakannya kepada Nicky dan Crish.

" Ah... Bajingan loe... Sampe kebawa mimpi tau gak.... "

" Gak tau..." Ucap Qintar terkekeh.

" Udah... Hari Natal ini... Yuk kita mandi, siap-siap.... " Nicky dan Crish pun bergantian mandi. Sementara itu Qintar berlenggang keluar kamar karena dirinya sudah terlebih dahulu mandi sebelum salat subuh. Memang keren sosok Qintar, walau dia terkadang agak sombong ke orang yang belum ia kenal, tapi sebenarnya dia seorang yang baik dan taat bersembahyang.

Setelah beberapa menit, keluarga Crish pun sudah siap untuk ke kota Denpasar untuk beribadah Misa Natal. Sementara aku, Anjani dan Qintar tetap tinggal, karena setelah misa natal, mereka akan kembali lagi kesini.

Selama mereka beribadah di Denpasar, aku dan Qintar banyak berbicara beberapa hal, selain itu juga, Qintar sangat menyukai permainan biolaku yang biasa aku mainkan setiap pagi untuk mengenang seorang Timo. Di beberapa sisi, Qintar sangat mirip dengan Timo, hobby, sifat, dan kebiasaan hampir mirip dengannya. Sampai suatu saat, aku menceritakan kisahnya kepada Qintar.  Bagaikan seorang yang tengah memotong bawang, air mata Qintar terus mengalir saat mendengar Timo telah pergi untuk selamanya.

" Andai dia ada... Pasti dia sering main basket sama kamu Qintar.... "

" Sudah lah Bli... Kak Timo kan udah tenang di alam sana... Tugas Bli itu ngedoain dia supaya dapat tempat yang terbaik.... " Ujar Qintar. Ternyata dia bijak juga. Mendengar perkataannya aku menjadi semangat lagi dan memainkan sebuah lagu untuk Timo Junior alias Qintar.

*****

Jam sebelas pagi, Keluarga Crish dan Nicky tiba kembali, setelah mengikuti prosesi Misa natal di salah satu gereja protestan di Denpasar. Gereja yang dulu menjadi tempat berkeluh-kesah Timo. Mereka nampak antusias karena mereka beli beberapa barang yang di jadikan kado untuk di tukar satu sama lain. Tradisi ini biasa dilakukan keluarga crish di setiap natal.

Crish memegang kotak berukuran sedang yang terbungkus rapi oleh kertas kado bermotif lonceng natal. Sementara itu Nicky memiliki kado nantal yang agak besar dengan motif kartun yang lucu. Tak lupa, mereka juga membelikan untuk kami bertiga yang non Kristen. Masing-masing kami di undi untuk mendapatkan hadiah Natal yang kami kumpulkan. Pertama Jhon membuka nomor undian dan mendapatkan kado berisi makanan ringan, disusul Anita, saat bagian Crish. dia mendapatkan nomor yang menunjukkan kado dari Nicky, Crish sangat bahagia, pasalnya kado Nicky ini yang paling besar dari yang lain, crish tak mengetahui isi dari kado itu, karena memang masing-masing membeli barang sendiri-sendiri dan tak boleh ada yang tahu.

" Ayo Buka crish... Itu kado spesial dari gw...." Ujar Nicky sembari tersenyum lebar.

Crish pun membuka kado miliknya dengan penuh semangat, saat kertas pembungkus kado itu berhasil terbuka, mata Crish terbelalak melihat isi dari kado tersebut.

" Hah... Pampers, Nick kenapa loe kasih gw ginian...." Ucap Crish kesal.

" Loh... Bukanya kemaren malem lie bilang mulai suka pake Pampers... Iya nggak Tar.... " Ucap Nicky.

" Iya crish... Masa iya loe lupa.... "

" Crish sayang... Sebenarnya kado itu Ibu sama Papa yang beli... Tapi atas nama Nicky... Ibu tau kok kamu suka ngompol... Jadi gak apa kalau kamu mau pake Pampers.... " Ujar Anita kepada anak bungsunya itu.

Crish tersenyum, dia tak mengira kalau kedua orangtuanya yang membelikan dia popok, awalnya dia takut kalau orangtuanya marah bila dia bersikap seperti kanak-kanak apalagi mengompol. Terlebih Papanya yang cenderung keras kepadanya, namun sekarang semuanya telah berubah. 

" Crish... Pake dong hadiahnya.... " Ujar Nicky. Crish pun berlari menuju kamar, tak lama Crish keluar dan di area selangkangannya terpampang jelas popok celana bermerek Junior Night pants bergambar kartun lucu. Semua orang bertepuk tangan dan memuji aksi berani dan percaya diri Crish. Sebagai aksi solidaritas, Nicky dan Qintar pun ikut melepas celana mereka dan memamerkan popok yang mereka kenakan. Total ada tiga bayi besar yang sedang merayakan natal bersama keluarga.

" Kamu gak mau ikut buka celana juga Sayang.... " Bisik Anjani kepadaku.

" Kamu juga.... "

" Ah... Nanti aja... Khusus untuk kita nanti malam.... " Ujar Anjani sambil terkekeh.

Kami pun melanjutkan hari dengan bersuka cita, makan bersama, bernyanyi bersama, dan hal menyenangkan lainnya. Sontak, rumah yang jarang sekali dipakai menjadi hangat dan ramai oleh kebahagiaan mereka yang merayakan natal di iringi musik dari gesekan biolaku dan nyanyian merdu dari Trio Junior Night pants ini.

Ya walaupun aku dan Anjani Hindu, dan Qintar Islam, tapi apa salahnya bila kita turut senang ketika saudara kita merayakan hari keagamaannya, selama Iman kita tetap pada jalurnya, kita pasti tidak mempermasalahkan itu.

.
.
.
.
.
Bersambung

Jangan lupa Vote dan komen ya.... Vote dan komen kalian membuat kami para author bahagia dan semangat menulis cerita kesukaan kalian...

oke, See you next part.

Nicky 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang