Fathir 3

464 11 1
                                    

Mereka semua, tiba di bibir pintu kamar jenazah, mata nenek Rifqi berkaca-kaca, om Rifqi dengan berat menuntun nenek itu kedalam dengan penuh kasih sayang, dan tiba-tiba seorang dokter kembali menghampiri mereka, kali ini dokter yang tadi di maki oleh Om Rifqi mengajak serta kepala rumah sakit yang bisa membuat Om Rifqi tidak marah dan mau mendengarkan penjelasan dokter.
bukan tugas bapak memarahi mereka semua.... "

" Saya peringatkan sekali lagi ya.... Tolong tingkatin kualitas kalian... Jangan sampai ada yang mati sia-sia disini.... "

Sang kepala rumah sakit itu pun paham dengan keadaan sang boss, dia merangkul om Rifqi untuk menuju kamar jenazah.

" Ayo, kita lihat.... " Ucapnya pelan.

Saat om Rifqi hendak membuka kain yang menutupi jenazah itu, nenek Fathir kembali menangis dan memeluk erat tubuh om Rifqi. Dia berusaha mengumpulkan kekuatan untuk melihat cucunya yang terakhir kalinya.

Perlahan om Rifqi membuka kain itu dan alangkah terkejutnya mereka saat tau siapa yang terbaring di brangkar itu. Bukan Neneknya yang histeris menangis, melainkan Nicky. Si kecil itu terus menangis sembari memeluk erat jenazah yang sudah terbujur kaku itu.

" Nata, kenapa kamu pergi.... " Ucap Nicky yang membuat iba semua orang.

" Nicky, kamu kenal dia.... "

" Iya Om, dia sahabat aku Om... Dokter, teman saya kenapa dok.... " Ucap Nicky yang masih tersiak meneteskan air mata.

" Dia, sakit... Sudah satu Minggu dia dirawat disini.... "

" Sakit apa Dok, terus orang tuanya kemana... " ucap Om Rifqi penasaran.

" Dia sakit Kanker otak, dan orangtuanya lagi kerja, dan dia selama ini ditemani sama pembantu rumah tangganya.... "

Om Rifqi berkaca-kaca mendengar pernyataan dokter, sontak hati om Rifqi bagai tersayat oleh pedang tajam. Pasalnya dia selalu sibuk dengan urusan pekerjaan saja, tanpa sadar kalau dia memiliki seorang anak yang perlu figur seorang ayah. Dia tak mau kejadian buruk menimpa anaknya. Sama seperti yang dialami Nata.

" Pak Rifqi, Anak bapak yang bernama Fathir, sekarang sedang berada di ruang inap, kondisi saat ini dia masih kritis, karena ada pendarahan di kepalanya akibat benturan keras.... "

Mendengar itu, mereka menjadi lega, kecuali Nicky yang masih berduka. Karena iba,  Om Rifqi meminta Nenek dan Farhan untuk terlebih dahulu menemui Fathir, dan dia dan Qintar tetap tinggal untuk membujuk Nicky supaya lebih tenang.

" Udah Nicky... Loe kan masih ada Gw, Farhan, Crish... Sama temen gw yang lain... Loe harus relain dia pergi.... " Ujar Qintar sambil mengelus pundak Nicky.

" Iya Nick... Ayo kita keluar, biar Nata di urus terlebih dahulu.... " Ucap Om Rifqi.

Nicky hanya membisu dan tidak merespon apapun yang dikatakan oleh Bapak dan anak itu. Nicky masih saja menangis dan pikirannya melayang ke masa lalu saat dirinya masih bersama Crish dan Nata.

" Andai waktu bisa diputar, aku ingin sekali bertemu dengan-mu dan memperbaiki hubungan persahabatan kita.... " Ucap Nicky dalam hati.

Malam itu menjadi malam yang paling menusuk hati, awal tahun 2021 yang tidak mengenakkan untuk seorang Nicky yang malang. Harapan untuk bahagia mesti diawali duka, teman lama yang menemaninya kini sedikit demi sedikit pergi meninggalkannya.

" Aku tau Nick... Pedih rasanya ditinggalkan oleh seorang sahabat... Setajam-tajamnya silet yang menyayat hati tak sesakit ditinggalkan orang terkasih... Aku tau kenangan bersama mereka tak bisa hilang begitu saja, pasti selalu terngiang dikepala... Kamu harus kuat Nick.... " Kataku yang tengah berdiri disampingnya seraya menatap ke arah peti mati milik nata.

Upacara Kematian Nata begitu memilukan. Semua orang menangis seraya menyanyikan Kidung Jemaat Kristen. Terutama saat peti jenazah Nata dimasukkan ke dalam ruang Kremasi semua orang menjadi histeris, terutama Nicky dan Kedua orang tua Nata yang menyesal telah menyia-nyiakan waktu. Mereka tak menyangka, Si Ceria Nata memiliki penyakit seganas itu, mereka terlalu sibuk dengan perkejaan mereka. Tak tau waktu menjadi orang tua akan segera berakhir. Sang putra semata wayang mereka akan kembali menghadap Ida Sang hyang Siwa prameswara.

Dear My Best friend Nata

Selamat Jalan Jhonatan Eka Pradana semoga tenang Di rumah Bapa yang Kudus.Aku dan Crish tetap menyayangi dirimu lebih dari sekedar saja sahabat. You're my beloved best friend, Brother and My heroes. Sekarang kamu bahagia disana. Dan dirimu tak perlu pusing liat Aku dan Crish berantem setiap hari. Aku janji, gak akan berantem lagi... I love you. Tunggu aku menyusul dirimu.

Penuh cinta dari sahabatmu

Nicky

Kekuatan serta penghiburan
Diberikan Tuhan padaku
Tiap hari aku dibimbing-Nya
Tiap jam dihibur hatiku
Dan sesuai dengan hikmat Tuhan
Ku diberikan apa yang perlu
Suka dan duka bergantian
Memperkuat imanku
Tiap hari aku dibimbing-Nya
Diberi rahmat-Nya tiap jam
Diangkat-Nya bila aku jatuh
Dihalau-Nya musuhku kejam
Yang nama-Nya Raja Mahakuasa
Bapa yang kekal dan abadi
Mengimbangi duka dengan suka
Dan menghibur yang sedih
Yang nama-Nya Raja Mahakuasa
Bapa yang kekal dan abadi
Mengimbangi duka dengan suka
Dan menghibur yang sedih

Lagu ini yang selalu dinyanyikan Nicky saat sedih


.
.
.
.
.
Bersambung

Ada yang udah ketebak jalan ceritanya.... ?

Jangan lupa di vote dan komen ya

Nicky 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang