Fathir 2

508 11 6
                                    

Setelah selesai salat, mereka semua kembali ke depan UGD, namun saat tiba dari kejauhan mereka melihat para perawat sedang mendorong brangkar yang diatasnya terdapat seseorang yang ditutupi seluruh tubuhnya oleh selimut putih. Panik, sangat panik. Itu yang dirasakan oleh mereka. Mereka berlari kearah brangkar yang tengah memasuki ruang jenazah dan secara bersamaan seorang dokter keluar dari ruangan dan mencegat om Rifqi dan para bocah yang sedang berlari mengejar brangkar itu.

" Stop... Ada apa ini, kalian gak boleh lari, ini rumah sakit, bukan Istora Senayan...."

" Saya mau ngejar anak saya dok.... " Ujar Om Rifqi yang masih menangis penuh haru.

" Siapa, Saudara Fathir...? " Ujar dokter itu.

" Begini, pak.... " Belum selesai dokter berbicara, om Rifqi langsung memotong dan membentak keras dokter itu,

" Fathir mati-kan... Aku tau itu, kalian memang gak becus ngasih tindakan... Bakar aja ijazah bodoh kalian itu.... " Teriakan om Rifqi membuat kegaduhan dan menarik perhatian orang lain. Dokter itu tak bergeming, setelah cercaran kata-kata pedas dan menohok yang keluar dari mulut seorang Rifqi.

Memang, untuk urusan seperti ini om Rifqi agak sedikit sensitif, apalagi masalah kesehatan Qintar yang sering tidak stabil, dirinya tak mau Qintar dan temannya sakit dan tidak mendapatkan penanganan medis yang baik.

" Pak... kami bisa jelaskan ini... Tapi bapak tenang dulu.... " Ucap seorang perawat yang membantu dokter yang tengah dimaki oleh Om Rifqi.

" Alah, kalian pasti Omong kosong.... Gw nyesel beli saham rumah sakit yang katanya bagus ini... Nyatanya gak becus ngurus pasien... Ini gw loh yang punya rumah sakit... Gimana kalau orang kecil yang gak ada duit... Kalian mau ngasal nanganinya... Hah " ucap Om Rifqi yang sudah berada di titik murka.

" Pih... Udah Pih... Mereka gak salah.... " Ucap Qintar yang menangis sejadinya melihat papinya ngamuk sengamuk-ngamuknya.

Tak ada yang berani melerai mereka, pasalnya om Rifqi merupakan investor 75% rumah sakit swasta itu, mereka takut terkena semprotan amukan sang boss dan khawatir posisi kerjaan mereka hilang karena amarahnya.

Saat amarah Om Rifqi masih memuncak, tiba-tiba terdengar suara ringtone panggilan telpon dari neneknya Fathir, suara parau sang nenek yang khawatir dengan keadaan cucunya itu membuat Om Rifqi yang awalnya penuh amatah menyeramkan, menjadi tangisan melow bagaikan aktor drama Korea.

Tak ada yang tahu percakapan apa yang mereka lakukan, namun, Om Rifqi langsung meminta Qintar, Nicky, dan Farhan untuk ikut serta dengannya. Mereka bertiga tak tau kemana, namun langkah kaki mereka tak kunjung menginjakan kaki di tujuan. Kemudian mereka pun tiba di basement tempat mobil om Rifqi terparkir. Dengan terburu-buru, om Rifqi melajukan mobilnya ke arah rumah mereka.

" Kita mau pulang.... " Ucap Farhan yang mulai kedinginan karena tak memakai baju.

Tak ada jawaban, semua orang masih mencemaskan keadaan Fathir.

Farhan yang sudah tak tahan dengan suhu AC pun mencari ke bagian belakang mobil SUV garapan Toyota itu, beruntung sekali, karena Farhan menukan Baju Qintar yang baru selesai di laundry yang tertinggal di row belakang mobil.

" Akhirnya, gw bisa pake baju juga, dari tadi gw cuma pake Pampers doang.... " Ucap Farhan dalam benak.

Beberapa saat kemudian, mobil mereka terhenti dan diikuti oleh keluarnya om Rifqi dari mobil, dia nampak menghampiri seseorang yang tengah terduduk di teras rumah miliknya.

Wanita tua itu nampak mengucurkan air mata, dia adalah neneknya Fathir, sosok yang merawat dirinya sejak sekolah dasar, alhasil hubungan mereka sangat dekat. Sama seperti aku dan nenekku dahulu kala.

Mereka pun kembali ke rumah sakit, Om Rifqi belum berani mengungkapkan keadaan sebenarnya yang dialami Rifqi sekarang, namun Om Rifqi akan tetap mengantar nenek itu sampai ke tempat dimana Fathir berada.

Mereka semua, tiba di bibir pintu kamar jenazah, mata nenek Fathir berkaca-kaca, om Rifqi dengan berat menuntun nenek itu kedalam dengan penuh kasih sayang, dan tiba-tiba







.
.
.
.
.
Bersambung

Maaf ya, di gantung lagi...

BTW, Apakah mau di bikinkan Sequel baru, atau cukup sampai serie ini aja. Silahkan komentar di bawah ya, dan jangan lupa tekan ikon bintangnya juga ya Friends...oke

Nicky 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang