baby Nicky 2

909 17 5
                                    

Keesokan paginya, aku terbangun dengan keadaan popok yang membesar, aku yakin kalau aku mengompol semalam. Sebenarnya, ada perjanjian antara aku dan mama, yaitu aku akan dibebaskan menjadi remaja normal bila aku tidak ngompol lagi. Namun entah kenapa, aku masih saja mengompol.

" Eh, Baby Nicky udah bangun.... "  Ucap Mama yang tiba-tiba masuk ke kamarku.

Mama kemudian melepaskan popok dan kaos yang kupakai. Lalu mama menggendongku ke kamar mandi.

" Kita mandi ya sayang... Udah mandi kita sarapan.... "

Aku pun di mandikan oleh Mama dengan air hangat. Tak lupa rambutku di bersihkan dengan shampoo khusus bayi, begitu pula tubuhku yang juga dibersihkan dengan sabun khusus bayi bermerek Zwitsal.

" Nah... Udah wangi... Deh.... " Ucap mami sambil mengelap tubuhku dengan handuk.

Malu sih, tapi mau bagaimana lagi, aku harus menjalani ini demi Mamaku. dengan menjadi bayi, aku merasakan kasih sayang seorang ibu.

Setelah tubuhku kering, aku kemudian di baringkan di kasus yang sudah dilapisi dengan perlak. Kemudian mama mengoleskan diaper cream di selangkanganku agar aku tak alami iritasi kulit. Minyak telon tak lupa mama balurkan di perut dan punggungku, begitu pula bedak yang mama bubuhkan dari wajah, badan, hingga selangkangan.

Setelah itu Mama memakaikan aku popok XXXL yang sangat pas dengan tubuhku, dan sentuhan terakhir adalah kaos bergambar Spongebob Squarepants yang membuat diriku persisi sekali seperti bayi, bayi besar tepatnya.

" Nah... Baby Mama udah ganteng... Ayo kita sarapan.... " Ucap Mama sambil menggendong aku ke luar kamar.

Setibanya di ruang makan, aku disuapi makanan Bayi yang bertekstur lembut, rupanya Mama lebih total lagi memperlakukan diriku seperti bayi, berbeda dengan saat sebelum liburan yang memperolehkan aku makan secara normal.

Aku berupaya masuk dalam permainan Mama, hanya diam dan bersikap seperti bayi, aku juga belajar berbicara tidak jelas layaknya bayi yang membuat Mama semakin senang dengan tingkahku ini.

" Mama, Iki au, pipic... " Kataku yang berbicara gak jelas seperti bayi, mama udah paham dan mengantikan popok yang basah dengan yang baru.

Selama 24 jam aku hanya mengenakan popok, makan makanan bayi, minum susu formula, dan menonton channel khusus anak balita. Mama melarangku menggunakan hp, menonton acara remaja dan hal lainnya yang bersifat normal seumuranku. Jenuh rasanya hidup seperti ini.

*****

Disisi lain, mama Diana dan Papa rexy sedang berdebat perihal masalah Nicky, Mama bersikeras untuk recent dari kerjaannya, sementara itu Papa melarang recent dahulu, karena keadaan perusahaan sedang dalam progres semenjak Mama menjabat sebagai staff direktur anak perusahaan Papa. Memang itu salah satu bentuk tirani yang memakan lahan kerja orang. Tapi aku tidak peduli dengan urusan mereka.

" Terus gimana... Nicky perlu pengawasan 24 jam... Masa iya kita tinggalin dia sendirian disini... " Ucap Mama.

" Salah siapa kamu pecat pembantu kita... Emosi aja yang di duluin, mikirnya belakangan..." Ucap Papa kesal.

" Ih Rexy... Pagi-pagi gini udah mau ngajak berantem aja... Udah akur di Bali, masa disini mau di bikin perang lagi.... "

" Ya udah, cari aja Baby sitter untuk Nicky... Masalah duit biar aku yang urus... Kasih tau kalau dia bayi yang spesial... Jangan PHP in orang.... " Ucap Papa sambil berlalu pergi kerja.

Mama yang tengah menyuapiku makan pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. setelah selesai, aku diajak Mama mencari seseorang untuk dijadikan baby sitter ku.

" Mama punya kejutan untuk kamu... Kamu pasti suka.... "

Mama pun memperlihatkan kursi ISO fix alias kursi khusus bayi untukku, entah muat atau tidak, tapi mama tetap memasangkan kursi itu di jok mobil. Aku pun di gendong oleh mama ke kursi itu.

Fyi : walau wanita, mama memiliki postur tubuh yang tinggi dan kuat, soalnya dia merupakan mantan atlet beladiri dan angkat beban, jadi untuk menggendong aku yang belum menyentuh angka 40 kg sangat mudah untuk mama.

Tak disangka, Aku sangat muat di kursi isofix itu, dengan atasan Kaos, bawahan popok dan empeng di mulutku plus duduk di bangku ISO fix membuat aku semakin seperti bayi. Beruntung, mobil mercy mama memiliki kaca film yang gelap, alhasil tak akan ada yang bisa melihat penpilanku dari luar.

Kami pun menuju rumah calon baby sitterku. Seorang yang akan merawat aku sebagai big baby dengan popok sebagai pakaian wajibnya.

Tak lama, kami tiba di depan rumah minimalis modern ala kompleks perumahan perkotaan. Mama pun turun dan mulai mengetuk pintu rumah itu. Beberapa saat kemudian, keluar seorang wanita muda yang menyambut hangat mama. Wanita itu adalah....

.
.
.
.
.
.
Bersambung

Fyi ini masih dalam sudut pandang Nicky ya... Mungkin sampai beberapa part kedepan...

Oh ya... Ada yang bisa menebak, siapa wanita yang bakalan jadi baby sitter Nicky. Komen dan vote dibawah ya...

Nicky 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang