"Alasan kenapa gue gak nanggapin lu adalah kita yang sama-sama saling nyakitin Shan, kita sama - sama pengejut , dan gue ngerasa jadi pengecut karena nyelamatin lu dari Gracia tapi disaat yang sama juga nyakitin dia." ucap Vienny bersuara setelah dari tadi dia tidak menjawab alasan keterdiamannya."Tanpa sadar gue telah ngelukain perasaan lu sama Gracia, gue cuma mikirin hati gue aja, dan cuma mentingin diri sendiri seakan mengesampingkan apa yang lu sama Gracia alamin dan rasain. Tanpa mau tau dan mencoba memahami hati dan perasaan kalian lebih dalam lagi"
Selama ini Shani hanya melihat dari apa yang dia mau aja.
Mereka berdua memutuskan untuk berbicara di sebuah cafe dekan rumah Vienny."Gue juga gak bisa untuk selalu ada di samping lu kaya yang Gracia lakukan, apalagi dengan seenaknya dateng ke rumah dan ketemu Nyokap lu."tutur Vienny. perasaan bersalah gue gak akan bisa hilang gitu aja Shan."
"Sebelum semuanya lebih jauh dan gue semakin gak bisa ngelepas lu, sebaiknya sekarang saja kita berpisah baik - baik, dan kembalilah pada cinta sejati lu, Gracia cinta sejati lu."Shani menoleh kearah Vienny dengan tatapan sendu dan sebulir air menetes jatuh di dipipinya yang merah karena menahan tangis sejak tadi.
"Kita udah bertindak terlalu jauh, bahkan gue sama Gracia gak pernah sampe ke titik ini."
Vienny menatap tajam ke Shani .
"Ok hampir Shan, hampir."tutur Vienny membenarkan ucapan Shani.
Kerumitan masalah yang berputar di sekitar mereka bagaikan terpaan angin yang dasyat di tengah laut yang menggulungkan ombak tanpa henti. Rasa sakit terus menusuk seiring kejujuran dari mereka dan kata hati yang terungkap, sakit...., tapi itu lebih baik dari pada kebohongan yang disimpan seakan membahagiakan namun menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Kesalahan di masa lalu menambah beban yang semakin memberatkan kaki melangkah kearah depan, menenggelamkan sebuah harapan yang tersisa puing - puingnya saja. Tidak mudah melupakan semua hal yang manis yang telah mereka reguk bersama, karena selalu ada yang membekas karenanya.
****
Setelah makan mereka pun beranjak pergi dan pulang , niat awalnya akan mengantar Shani pulang ke rumahnya , tapi shani masih enggan pulang, karena mamanyapun tak ada dirumah sedang di luar kota untuk jangka waktu yang lama.
"Gue nginep dirumah lu ya Vien."pinta Shani.
Sekarang panggilan mereka pun udah berubah dari kata aku kamu menjadi lu gue, karena mereka sepakat hanya temenan saja.
Tak lama mereka pun sampai di kediaman Vienny yang jauh dari kata rame karena Vienny juga hidup seorang diri, papanya sudah lama meninggal dan mamanya pun pergi ke luar negri bersama suami barunya.
Siapa sangka Vienny dan Shani menjadi adik kakak karena papa shani dan mama Vienny menikah .Itu kenapa dulu Vienny meninggalkan Shani tanpa kabar dan berita, dan kenapa pula mama Shani sangat membenci Vienny, sebenarnya Vienny pun menjadi korban.
Sedang Shani selama ini tak tau menahu akan hal tersebut, dan baru tahu setelah tadi Vienny menceritakan semuanya, menceritakan kenapa mereka tidak bisa bersama, karena kini mereka sudah menjadi saudara.
Keduanya menerima dengan hati yang lapang, tapi tak dapat dipungkiri dalam hati mereka masih ada sisa - sisa cinta yang tulus dan keinginan untuk saling memiliki.
Vienny mengusapkan jemarinya pada punggung tangan shani yang berdiam di atas pahanya , lembut dan terasa merinding di hati Shani.
"Shan...apa kamu merasakan sakit dengan hubungan persaudaraan sekarang ini?" tanya Vieny lembut dan terus mengusap punggung tangan Shani. Sedangkan Shani menikmatinya dan menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih yang sekarang menjadi kakaknya ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/239305446-288-k858897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DISUDUT KOTA JOGJA ( End)
Short StoryMenceritakan kisah seorang gadis cupu putih abu - abu yang sedang mencari jati diri . Terdampar di kota kecil yang sangat indah asri dan juga banyak melahirkan kaum intelek maupun pejabat - pejabat di negara ini. Bertemu dengan gadis , dingin , cue...