10

2K 354 24
                                    


Hargailah perjuangan seseorang sebelum dia berhenti berjuang.

Hargailah perhatian seseorang sebelun dia pergi meninggalkanmu karena kecuekmu.

Happy Reading..

Pagi hari ****

Gandes yang sedang membantu asisten rumah tangganya menyiapkan saran buat anaknya dan juga Gracia yang malam tadi menginap.

Tak lama mereka berdua turun untuk sarapan bersama sekaligus pamit mau keluar mumpung hari masih pagi dsn udara juga masih sangat sejuk.

"Tumben pagi - pagi udah rapi pada mau kemana ?" tanya Gandes mama Shani.

"Ini tante aku mau minta ijin ngajak Shani keluar , jalan - jalan menikmati keindahan  kota Jogja .

"Iya boleh saja, tapi sarapan dulu ya." perintah mama Shani.

Merekapun menikmati sarapan dengan hikmat dan diam, seperti inilah budaya kejawen di rumah shani, kalau sedang makan tidak diperbolehkan bicara ataupun menerima telpon.

Setelah selesai sarapan Shani meminta ijin pada mamanya untuk bicara serius mengenai penyakitnya dan rencana berobat ke Jerman.
Memang sudah tidak bisa di tunda lebih lama lagi karena penyakitnya makin parah dan butuh penanganan dengan segera.

"Ma , nyuwun sewu, Shani mau mau matur sama mama ( ma permisi / maaf , shani mau bicara sama mama )."ucap Shani was - was .

"Iya kenapa? Tumben banget kamu tegang begini nduk ?"

Shani menatap Gracia, seakan meminta dukungan kekuatan untuk membicarakan masalah ini. Gracia yang sadar akan tatapan Shani pun menggenggam tangan Shani dengan erat dan mengelusnya lembut.

"Kamu kenapa ? Mau bahas apa ? Kok jadi tegang begini ." tanya mama.

"Shani mutusin buat ke Jerman setelah ujian semester ini ma ."kata Shani lirih, sedangkan sang mama tersenyum bahagia, nggak nyangka kalau Shani selama ini yang nggak ada niat buat berobat ke Jerman akhirnya memutuskan secepat ini.

Gracia menoleh dan tertegun mendengar semua yang diucapkan Shani, Gracia semakin mengeratkan tautan tangannya dan kembali mengusapnya dengan lembut, seakan mengatakan bahwa semua akan baik - baik saja, dan ber jalan dengan lancar.

"Shani masih mau hidup lebih lama , nemanin mama dan juga Gracia."ucap Shani sambil melirik Gracia yang duduk di sampingnya.

Senyuman muncul di bibir gracia tatkala mendengar tekat dan kesungguhan Shani buat ke Jerman.

Gandes pun terharu mendengarnya dan memeluk Shani dengan erat dan mengucapkan terima kasih.

"Kalau kamu takut bayangin aja ada mama dan Gracia yang selalu menunggu kamu sembuh dan pulang."lanjut Gandes .

"Makasih ma, mama nggak pernah capek dan bosan mendengar keluhan Shani, dan merawat Shani selama ini, maafin Shani ma, selalu ngrepotin mama."

Keputusan yang diambil Shani adalah keputusan yang sangat besar dan berani, untuk kelangsungan masa depannya. Shani memilih untuk segara berobat ke Jerman, yang berarti waktu akan mengubah jalan yang berbeda. Entah nanti apa yang akan terjadi, tapi apapun yang terjadi dan apapun hasilnya kita harus percaya dengan apa yang kita pilih.
Usaha tidak akan menghianati hasilnya. Shani merasa lega telah mengambil keputusan untuk berobat, walaupun harus berpisah dengan Gracia dalam waktu yang nggak bisa di prediksi akan berapa lama , dan akan berhasil atau tidak , yang dipikirkan Shani saat ini ingin bisa sembuh dan hidup lebih lama bersama Gracia.

SENJA DISUDUT KOTA JOGJA ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang