Shani pov.
Aku harus buat si Gracia itu nggak betah sekolah disini, aku nggak mau Gracia lebih dari aku.
Pagi ini seperti biasanya aku harus mengantar adikku kesekolah terlebih dahulu, mana udah siang, bisa - bisa aku telat.
Mau ditaruh dimana muka aku ini kalau sampai telat.
Aku harus memberi contoh kepada adik - adik kelasku, ya walaupun aku suka ngebully anak - anak yang baru.Tapi aku ngebully mereka itu juga pilih - pilih nggak sembarangan asal ngebully gitu aja.
Aku paling nggak suka sama anak yang sok kaya , sok pintar, sok cantik, dan sombong .
Mereka kaya bukan dari usahanya sendiri tapi mereka kaya karena orang tuanya yang nggak patut di sombong kan dan di banggakan.
Aku mau liat seberapa hebat adik pemilik sekolah ini bisa bertahan.
Akhirnya sampai juga aku disekolah bertepatan dengan gerbang yang mau ditutup oleh satpam.
Pak..pak..sebentar tunggu dulu, kataku sama pak Satpam penjaga sekolah.
Tentu saja pak satpam itu mau mendengarkan aku , karena memang masih kurang beberapa detik menjelang bel masuk sekolah .
Kulihat tak jauh dari sekolah ini aku melihat Gracia berlari - lari mengejar waktu agar nggak telat , tapi naas tepat dia sampai bel sudah berbunyi dan otomatis pintu gerbang pun di tutup .
Aku nggak tau apa yang Gracia bicarakan sama satpam penjaga sekolah itu, sepertinya mereka berdebat .
Entah apa yang sudah dikatakan Gracia sama pak satpam, hingga pak satpam itu akan membukanya.
Tungguuuuu pak jangan di buka , nanti bapak saya laporin kalau mau membuka gerbang, aturannya kan nggak boleh siapapun masuk ke sekolah ini setelah bel masuk pelajaran kecuali nanti setelah bel istirahat.
"Bapak mau dipecat apa gimana ?" tanyaku mengintimidasi pak Satpam, tentu saja dia ketakutan dan tak jadi membuka.
"Ayolah pak tolong bukain gerbang nya saya mau masuk ." mohon Gracia .
"Jangan pak, biar dia jadi urusan saya." kataku dan membuka pintu gerbang.
"Ayo kamu ikut aku , ada hukuman yang pantas buat kamu karena telat lima menit." kata Shani menarik paksa tangan Gracia .
Gracia hanya menurut saja .
"Eh, es batu lo mau bawa gue kemana ?"tanya Gracia .
"Terserah aku mau bawa kamu kemana , aku akan menghukum kamu karena telat." jawab ku.
"Lo tau kan siapa gue ." kata Gracia mengingatkan Shani.
"Tau." jawab Shani singkat.
"Lo nggak takut kalau dikeluarin dari sekolah karena telah menganiaya gue." jawab Gracia hiperbola .
"Enggak ngapain juga takut ."
Sialan emang si Shani, dasar katos sombong , arogan, sinting , selalu cari gara - gara sama gue , awas aja lo Shan , batin Gracia
"Nggak usah ngatain aku yang enggak - nggak , aku tuh cantik dan nggak pernah salah." kata Shani sambil melirik Gracia yang Sekaran telah berada di depan ruang lab biologi.
Eh, kenapa dia bisa tau apa yang gue pikirin , jangan - jangan dia cenayang , batin Gracia .
" Aku bukan cenayang , tapi aku tahu apa yang kamu pikirkan ." kata Shani yang lagi - lagi membuat Gracia heran.
"Udah masuk nggak usah bengong aja di situ, sekarang bersihin ini ruang lab biologi sampai bersih aku awasin kamu dari sini." titah Shani .
Gracia menurut saja , mulai membersihkan dengan menyapu lantai dan merapikan semua barang - barang yang ada di lab biologi.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DISUDUT KOTA JOGJA ( End)
Short StoryMenceritakan kisah seorang gadis cupu putih abu - abu yang sedang mencari jati diri . Terdampar di kota kecil yang sangat indah asri dan juga banyak melahirkan kaum intelek maupun pejabat - pejabat di negara ini. Bertemu dengan gadis , dingin , cue...