"Bukannya cuddle obat terbaik?"
"Pengen jawab iya tapi ntar harga diri gw jatuh,"batin Cassie.
"Tapi kan bukannya bapak bilang gaboleh ngelewatin lakban?"
Mendengar perkataan Cassie membuat Nando berdiri lalu melepaskan lakban itu.
"Wah keknya salah perkataan gw nih,"batin Cassie."Uda?"ucap Nando yang mendapat anggukan dari Cassie.Tiba tiba Nando kembali mendekat dengan Cassie membuat Cassie agak sedikit kaget.
Cassie benar benar tak habis pikir bahwa ada sifat seperti ini dari si mayat hidup. Kalo misalnya hal seperti ini dilakukan oleh mantannya alias Ryan mungkin dia tak akan kaget namun ini dilakukan oleh Nando wah dia merasa sebentar lagi akan ada hujan.
"Uda minum obat?"tanya Nando yang mendapat gelengan dari Cassie.
"kenapa ga diminum?"tanya Nando sambil menatap tajam Cassie.
"Uda ga sakit lagi."
Jujur Cassie berbohong jika ia bilang ia tak lagi sakit,bahkan sampai sekarang dirinya sedang menahan sakit.Namun sedari dulu dia tak pernah bisa minum obat baginya obat itu adalah racun.
"Jangan bohong muka kamu aja masih kesakitan.Minum sekarang!"
"Ga ih bapak jangan sok tau saya beneran uda ga sakit."
"Minum atau saya cium!"
Cassie dengan songongnya berkata "coba aja!saya tetep ga mau minum!"
Bukan ia memang mengingingkan ciuman itu namun dalam benaknya itu hanya ancaman untuk anak kecil jadi tak mungkin akan dilakukan.Nando tak melakukan gerakan apapun namun tiba tiba ia mengambil obat lalu menaruhnya di ujung mulutnya.
Tanpa aba aba Nando mengunci pergerakan Cassie berhasil membuat Cassie terkejut setengah mati.Baru saja Cassie ingin mengomel namun Nando langsung mendekat membuat kedua bibir itu bertemu.
Cassie terkejut dengan perlakuan Nando yang seperti itu namun ciuman itu juga berhasil membuatnya menelan obat itu dengan paksa.
Ciuman itu harus selesai karena Cassie membutuhkan minum setelah minum obat pahit itu, membuatnya memukul Nando agar menjauh.
Selesai meneguk minumnya Cassie menatap Nando dengan tajam.Ekspresi Nando hanya tersenyum senyum lalu ia berkata "Jangan salahin saya kamu yang kasih izin."
Cassie lumayan kesal dengan cowok ini karena mengambil first kissnya.Namun jujur dia lumayan menikmati permainan itu dan ciuman itu juga membuat pipinya bersemu merah.
Jujur Nando sebenarnya tak ada niat untuk mengambil kesempatan mencium gadis didepannya.Namun sebenarnya dia tak menyesal mencium gadis didepannya itu.
Bagiamana mau menyesal jika bibir gadis didepannya itu benar benar manis bahkan lebih dari gula.Memikirkan itu membuat Nando ingin kembali menempelkan bibirnya lagi namun tentu pikiran itu ia pukul jauh jauh.
Tiba tiba ruangan menjadi canggung setelah ciuman panas itu.Cassie juga tak berani membuka suara begitupun dengan Nando.
Cassie akhirnya memutuskan untuk melangkah keluar daripada tetap dikamar bersama Nando karena akan menjadi makin canggung.Namun saat dirinya baru saja membuka gagang pintu Nando sudah menyuruhnya berhenti "stop!"
"Kenapa?"tanya Cassie bingung.
BERSAMBUNG...
Halo semua!
Maaf bila masih ada typo berterbaran.
JANGAN PLAGIAT!
INI KARYA SAYA SENDIRI!Gimana udah berhasil ngebuat kalian mau nikah ama guru killer belum?
Jujur aku nulisnya senyum² sendiri 🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Dodol And Ms Cendol
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOMEN DI SETIAP CHP♡] ⚠️JANGAN BACA DI KERAMAIAN⚠️ Mau nangis? Bisa Mau ketawa? Bisa Mau senyum senyum sendiri ?Bisa Mau marah? Bisa Satu untuk semua.. ____________________ "Dijodohin." Satu kata yang berhasil...