29 - Cantik

44.6K 7.4K 44.3K
                                    

SIAPA YANG SENENG?? Absen sesuai warna kesukaan kalian yukk!💕

Ayo share, vote, dan komen duluu. Udah belomm??🤩

Siap spam vote dan penuhin tiap paragraf dengan spam comment kalian?😍

The deepest chapter of Hipotesis so far. I love this chapter, hope you feel the same🤍

Boo suka banget komentar dan interaksi pembaca di chapter ini, banyak yang menuangkan pemikiran dan opini mereka, jadi jangan malu atau ragu ikutan juga yaa!🥰 Happy reading🫶🏻

Boo juga mau bahas chapter 29 di Instagram Boo, yuk ikutan ngobrol" bahas Hipotesis DI IG @RWEINDA🩷 Kemarin Boo sempet bahas Naka & seru bangettt🥹🫶🏻

———

Hanya karena seseorang cantik, bukan berarti hidupnya aman, mudah, dan tidak punya masalah. Yang pasti, setiap jiwa yang Tuhan izinkan hidup di Bumi, punya cerita dan lukanya sendiri — Hipotesis

———

DUDUK dengan tenang, sibuk memerhatikan gerakan lincah tangan Naka yang memanuver mobil begitu profesional. Sedikit bocoran, pemandangan ini menjadi salah satu kesukaan Syaila. Tangan kekar Naka yang sangat andal mengemudikan mobil, belum lagi matanya yang fokus ke depan, tapi sesekali mencuri pandang ke arah Syaila saat berbicara. So attractive.

Menggunakan Maserati dengan semerbak wangi yang sangat identik menggambarkan seorang Naka. Membuat sebuah opini terlintas di otak Syaila, bahwa aroma tubuh citrus dan woody laki-laki itu terasa sangat sempurna dipadukan dengan aroma sweet caramel, sensual musk, and warm spicy miliknya, mengirimkan gelenyar panas ke seluruh aliran darah Syaila.

Ada beberapa hal yang ingin gadis itu sampaikan. Satu, Syaila merupakan tipe gadis yang sangat susah dan sejujurnya pemilih ketika diajak pergi, contohnya saat diajak pulang oleh Kai begitu banyak hal yang ia pertimbangkan. Kedua, Syaila tidak suka pergi dengan orang yang tidak memilik daya tarik. Ketiga, ia menyetujui ajakan tersirat Naka untuk pergi bersama, karena ada sesuatu dalam diri laki-laki itu yang membuatnya tertarik. Gerak-gerik, pembawaan, kharisma, cara berbicara, bahkan aura laki-laki itu membuktikan bahwa there is something more about him.

"Mau langsung makan atau mau sambil jalan-jalan aja?" tanya Naka membuyarkan pikiran gadis itu.

"Apa aja boleh. Emang kalo jalan-jalan, mau kemana?" Syaila bukan tipe cewek yang ngomongnya terserah, padahal sebenarnya banyak mau. Hanya takut Naka mungkin sudah merencanakan sesuatu dan akan terhambat kalo ia menyampaikan hal yang berkebalikan dengan rencana laki-laki itu.

Biasanya kalau Syaila pergi dengan laki-laki lain juga jarang memberitahu atau request ingin pergi ke suatu tempat. Lebih ke arah, laki-laki itu sudah planning mengajak Syaila ke mana?

Lalu, kalau pergi seperti ini Syaila sudah pasti di-provide? Absolutely yes. Apalagi tipikal laki-laki seperti Naka yang keluarga dan nama belakangnya terpandang, urusan bayar-membayar menunjukkan gentle dan pride mereka sebagai laki-laki. Well, ego Naka sangat tinggi.

Tentu tidak akan ada yang menganggap Syaila materialistis apalagi memanfaatkan keadaan, laki-laki juga tahu bahwa tanpa mereka pun Syaila lebih dari mampu untuk membayar dan mendapatkan itu semua. Syaila definitely can afford all of that cause it's 'her casual things'. Semua itu memang Syaila miliki sehari-hari. Jadi jika mereka menjemput, memberi, dan membelikan sesuatu yang adalah 'hal biasa' bagi gadis itu, means it's even the bare minimum if they wanna go out with her. Especially with her qualities, she deserves to be well treated.

HIPOTESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang