35 - Pemeran Utama

44.8K 7.4K 47.6K
                                    

SIAPA YANG NUNGGUIN? Absen dulu pakai emot kebanggan 💛💛💛💛

HAPPY NEW YEAR EVERYONE!!💘 Siapa yang seneng tahun baru ditemenin Hipotesis? 🦋🎇✨🌌

Coba jawab dulu, apa penyesalan kalian di tahun 2023 & apa yang buat kalian bahagia di tahun 2023?

ANYWAY CHAPTER PANJANG LAGII!! RAMEIN YAAA MY LOVELY READERS💋🫶🏻

Ayo share, vote, dan komen duluu. Udah belomm??🤩

Siap spam vote dan penuhin tiap paragraf dengan spam comment kamuu? Kerja sama yaa!🥰💛

Prepare your heart anyway😉

———

Sefrekuensi bukan lagi menjadi kriteria utama untuk memilih pasangan, karena sekarang sefrekuensi telah digeneralisasi, bahkan untuk sekadar berteman. Sefrekuensi berarti obrolan, visi, dan pola pikir yang sepadan dan sejalan. Dan ya, teman-teman kita juga banyak yang seperti itu, lalu apa perbedaan antara pasangan dan sekadar teman? — Hipotesis

———

NAKA mengenakan helm, lalu mengendarai motor besarnya dengan cekatan. Asap knalpot mengepul, bersamaan dengan suara klakson yang terus bersahutan seolah menemani perjalanan Naka, bertarung dengan pengendara lain yang berlomba-lomba untuk mencapai tempat tujuannya lebih dulu.

Sampai di GOR Soemantri, Naka yang tadinya terus melangkahkan kaki dengan niatan bertemu pelatih dan pembina lain, berhenti berjalan dan beralih mendekati sumber suara, saat mendengar sesuatu yang mungkin seharusnya tidak perlu laki-laki itu dengar.

———

🎵Play music playlist Hipotesis (Syaila's): Cry🎵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵Play music playlist Hipotesis (Syaila's): Cry🎵

Syaila berulang kali menghembuskan napasnya. Beberapa waktu terakhir, kegiatan gadis itu benar-benar padat, bahkan di tengah sibuknya beradaptasi naik ke kelas 11, ia tetap harus mengatur waktu dengan baik agar latihan Capaska yang semakin gencar dilakukan tidak mengganggu nilai sekolahnya.

Ditambah para pelatih yang terus menekankan bahwa dirinya adalah perwakilan putri yang maju ke nasional, menggembleng Syaila lebih keras dari yang lain membuat gadis itu di berada di bawah tekanan.

Belum lagi les tari dan les vokal yang sangat melelahkan, Syaila merasa tubuhnya seperti sebuah robot yang diatur untuk melakukan berbagai kegiatan. Tak sampai disitu, Syaila memutar kembali ingatan yang terpatri di otaknya sejak Hari Rabu dan Hari Sabtu.

"Kenapa sekarang badan kamu jadi kaku? Gimana kamu bisa tampil ngedance sama temen-temen yang lain kalau gak lentur begini?"

"Iya, Coach, aku ikut Ekskul Paskib, mungkin gak sadar badannya jadi kebawa kaku."

HIPOTESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang