Nayaka Aldevaro, Purna Paskibraka Nasional 2021. Sosok laki-laki superior dengan paras tampan, tubuh atletis, dan senyum maut yang memesona, sukses membuat gelar 'penakluk perempuan' disematkan padanya. Ia memiliki ambisi besar untuk mendapatkan at...
SIAPA YANG HAPPYY? Absen dulu sesuai makanan kesukaan kalian yukk!🍕🍦🍔🍟
OMGG CEPET BGT TEMBUS, pada kangennn bgt sama Naka Syaila Nadin Agi yaaa?😋
Boo update malem" nemenin kalian sebelum bobo🫶🏻 OIYAAA, ada letter/surat dari Boo buat readers Boo, di-posting malam ini di Instastory @RWEINDA🥰 SEMUA HARUS BACAA OKAAYY!!💝🦋✨
Ayo share, vote, dan komen duluu. Udah belomm??🤩
Siap spam vote dan penuhin tiap paragraf dengan spam comment kamuu? Kerja sama tembusin comment yaa!🥰💛
———
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STANTON racing oversized tee only 120k di Shopee Calz.id (Info lengkap di IG @calz.id)😍 Temen-temen bisa ikut berdonasi ke panti asuhan dengan ikut berpartisipasi membeli produk Calz.id, lets spread our positivity🥰🤍
———
Bahkan aku harus membuktikan diri, agar tidak diremehkan — Hipotesis
———
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵Scan and play music playlist Hipotesis: Indonesia🎵
HARI ini, hari dimana 128 putra dan putri terpilih dari seluruh penjuru Indonesia dipertemukan pertama kalinya di tempat bersejarah, PP-PON Cibubur. Syaila bersama Naufal dan satu pasangan lain juga seorang pembina, sampai di tempat berlangsungnya seleksi nasional selama 3 hari 2 malam.
Khawatir, takut, cemas, penasaran, dan semangat yang menggebu-gebu memenuhi hati tiap Capaska di tempat ini. Berlomba dan bersaing untuk memilih 1 dari 2 pasang Capaska yang dikirim, serta menghasilkan putra-putri terbaik bangsa dari 34 provinsi guna mengibarkan bendera merah putih di Istana Negara.
Sebelumnya mereka sudah berpamitan dengan teman-teman mereka di provinsi. Tentu juga dengan para pelatih dan pembina. Ah, mengenai ketiga pelatih perempuan yang mengandrungi Syaila, gadis itu tak menyangka Naka segera bertindak melaporkannya pada pihak yang bertanggungjawab atas pemilihan pelatih. Keesokannya ketiga pelatih itu menghilang dengan tidak hormat dari Soemantri. Tugas mereka sudah diambil oleh pelatih kompeten lainnya.
