46 - Debataraja

11K 1.1K 7.6K
                                    

Hi, sorry baru update lagii🥹 SIAPA YANG HAPPY DAPET NOTIF?!🥰  Ayo absen dulu dong pake emot Si Kuning💛💛💛

Boo kemarin itu lg UTS & dari kemarin udah masuk masa UAS lagi🥹 SKRG BOO LAGI UAS, tapi Boo sempetin nulis krn Boo kangen bgt sama Mas Naka & kangen kaliannn🥹

Ayo share, vote, dan komen duluu. Udah belumm??🤩

YANG GAK SABAR NAKA 🥊🥊🥊 MANA SUARANYAAA🗣️🗣️

‼️6K COMMENTS & 850 VOTES FOR UPDATE🫶🏻🫶🏻 dan ramein comment tiap paragraf yaaa‼️ Dont be a silent readers💋

Jangan lupa mention Boo @RWEINDA & @PASKIBRAPEDJOEANG DI IG YAA, nanti kita repost🥰

Like what I said, chapter ini & beberapa chapter ke depan itu udah Boo prepare dari 2021, gak sabar kalian baca & gak baca bacain comment reaction kalian, HAPPY READING!

Jangan lupa dipasang music playlistnya, Boo bikin playlist baru KARENA NAKA & ARES yg super hottie mwah💋

———

Tak peduli kita sudah saling mengenal lebih lama, karena ketika orang baru hadir di antara kita, namaku seolah lenyap seketika — Hipotesis

———

🎵 Scan and play music playlist "is it hot here?" 🎵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵 Scan and play music playlist "is it hot here?" 🎵

"SHIT!" Ethan merutuk melihat situasi yang tak kondusif. Ia membiarkan Naka melampiaskan amarahnya, meski tak menyangka Naka yang masih begitu tenang dan menyenangkan ketika mereka beristirahat di UKS, kini semakin giat menghajar dan memberi adik kelas laki-laki mereka pelajaran.

Atmosfer kantin berubah dalam sekejap, suasana antusias dan ramai seolah terserap habis saat Naka—yang tak pernah anak Pedjoeang duga—kehilangan pertahanan diri untuk tidak terpancing emosi.

Ethan, Kai, dan Esa sempat membiarkan Naka melakukan apapun yang laki-laki itu inginkan pada junior mereka, sebab junior itu pantas mendapatkannya. Namun, melihat Naka tak kunjung selesai dengan aktivitas-nya, Ethan pun menahan gerakan tubuh laki-laki itu. "Okay, that's enough."

Namun sepertinya Naka tak berniat mendengar ucapan Ethan, bahkan Kai dan Esa yang turut mencegah tindakannya tidak dihiraukan. "Ka, inget lo Ketua Paskib, lo PPI anjir!" ujar Kai, berusaha menyadarkan.

Kai bukan tidak tersulut emosi saat melihat Syaila yang adalah junior kesayangannya dilecehkan, ia benar-benar ingin ikut melayangkan pukulan pada laki-laki berengsek itu, tapi membiarkan Naka dalam amarah seperti saat ini sungguh bukan hal yang baik.

Naka dan reputasi teladannya sama sekali bukan hal sepele.

Naka berdecih, "Udah terlanjur." Tangannya sudah kotor, aliran darah sudah tercipta. Rasanya telat sekali baru memikir reputasi.

HIPOTESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang