22 - Womanizer

38.3K 7.7K 37.6K
                                    

Haii, absen sesuai warna kesukaan kalian yukk!🦋

Ciee yang nungguin Boo update, udah happy belum?💋

Ayo share, vote, dan komen duluu. Udah belomm??🤩

Siap spam vote dan spam comment tiap paragraf yaa?💛

Yang mau samaan baju EUPHORIA oversized t-shirt, BESOK mulai PRE-order jam 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang mau samaan baju EUPHORIA oversized t-shirt, BESOK mulai PRE-order jam 16.00 WIB di shopee Calz.id (Info lengkap di Instagram @calz.id)💜 Mark the time, jangan sampe ketinggalan!💥

———

Perempuan memiliki banyak cara. Cara menyapa, membalas, merespons, menjawab, meladeni, dan membawa diri. Tapi ada yang berbeda, bagaimana perempuan tersebut memiliki cara yang berkelas atau murahan? — Hipotesis

———

Agi membenarkan beanie hat putih miliknya, dengan kedua kaki yang diletakkan di atas meja. Dengan bosan ia mendengarkan celotehan Prima yang tak habis-habis. "Gi, dengerin gue gak??"

Menutup mata malas, membuat Prima mendekati laki-laki itu dan mengguncangkan pundaknya. "Kebiasaan lo lagi diajak ngomong. Denger gak tadi gue ngomong apaan?"

Sebal karena terus guncang, Agi menyentak tangan laki-laki itu. "Iya, bawel lo ah."

Prima kembali ke tempat duduknya, tidak tahu harus memercayai Agi atau tidak. Soalnya laki-laki itu hanya memejamkan mata seraya meletakkan kedua tangan di belakang kepala.

"Namanya Baby, Gi. Masa lo gak pernah liat? Cantik tau," ujar Prima kembali bersemangat. Ia mengintip foto Baby di ponselnya yang ia dapat dari Instagram gadis itu.

Kulit kecoklatan, rambut lurus, mata belo, hidung mancung, dan bibir yang lebih tebal di bagian bawah. Kecantikannya sederhana, alami, dan natural. Setidaknya menurut Prima.

Menurut Agi yang saat ini disodorkan ponsel Prima untuk melihat Baby, kecantikan gadis itu adalah kecantikan biasa yang banyak ditemukan. Banyak yang kayak Baby, he just feel like there's nothing special with her.

Prima mengeluh saat Agi melemparkan ponselnya acuh. "Gimana? Cantik, kan??" ujarnya. "Bolehlah."

———

Berkumpul di salah satu tempat bowling alley di kawasan BSD bukan hal sulit bagi Naka dan teman-temannya. Tak sampai 30 menit mereka semua sudah berkumpul disana.

"Who paid earlier?" tanya Esa, setelah masuk ke dalam private room dengan 2 lane dan fasilitas karaoke. "Naka already paid it," ucap Kai.

"Thankyou, Ka, next time the bill's on me," kata Esa yang dibalas laki-laki itu, "Nevermind."

Ketika Kai datang mendekati Naka, kerutan dalam muncul di kening laki-laki itu. "You change your perfume?"

HIPOTESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang