44 - Datang akan Pergi

5.4K 916 3.7K
                                    

Hi, sorry baru update lagi!!!🥹 Absen seberapa kangen HIPOTESIS??💘

Okay Boo punya GOOD NEWS, chapter kali ini gak ada target (bilang apa sama Boo?😋), tapi kalo kalian kasih unjuk kalian bisa SERAME APA sampe Boo happy, BOO LANGSUNG UPDATE NEXT CHAPTER BESOK JAM 14.00 WIB!

Ready to read, share, vote, and comment?🤩

Jangan lupa mention Boo @RWEINDA & @PASKIBRAPEDJOEANG DI IG YAA, nanti kita repost🥰

———

Now I know, the hardest thing to say is not "hello" at the first time, but "goodbye" at the last time — Hipotesis

———

🎵Scan and play music playlist Hipotesis (Syaila's): Cry🎵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵Scan and play music playlist Hipotesis (Syaila's): Cry🎵

TIM Bima sudah melaksanakan penurunan bendera pusaka, seluruh prosesi Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih telah usai. Para Paskibraka berkumpul dengan para pembina dan pelatih, perasaan mereka campur aduk.

Tak memerlukan waktu lama tumpah segala tangisan. Haru, bangga, momen yang penuh emosional.

Pelatih Januar menyambut kedatangan mereka dengan tangan terbuka, bahkan mata sang pelatih terseram pun berkaca-kaca. "Terserah kalian mau peluk saya atau tidak," ujarnya dengan sedikit gemetar yang dibalas pelukan para Paskibraka. Mereka semua, tak terkecuali pembina dan pelatih yang lain, turut berpelukan.

Mereka menepuk pipi dan kepala Paskibraka dengan senyum bangga.

Selesai. Tugas mereka selesai.

Apa yang mereka persiapkan dan perjuangkan selama ini, sudah mereka selesaikan dengan sangat baik. Sempurna, tanpa cacat cela. Semua pengorbanan dan jerih lelah itu terbayarkan, demi bangsa dan negara Indonesia. All the hard work, it's all worth it and paid off. They did it, they did great!

Namun, selesainya tugas mereka juga menandakan selesainya pelatihan dan kebersamaan mereka.

Jika beberapa bulan sebelumnya mereka tak sabar menuju hari kemerdekaan, lalu beberapa hari lalu dipenuhi perasaan semangat dan gugup di saat yang bersamaan, maka saat ini hanya tersisa kegamangan.

Jika beberapa bulan sebelumnya mereka dipenuhi pertanyaan "Kapan selesainya, sih, penyiksaan ini?", lalu beberapa hari lalu dipenuhi pertanyaan "Bisa gak ya tanggal 17 berjalan lancar?", maka sekarang hanya ada pertanyaan "What's now?"

The day you've been preparing for months is over, hari yang ditunggu-tunggu tiba dan usai jua.

And it left you with a whole mix of feelings.

Mau tidak mau, siap tidak siap, sudah saatnya mereka berpisah.

———

Malam ini, rasanya sungguh berbeda. Seluruh Paskibraka berkumpul di aula wisma training center untuk terakhir kalinya. Rasa aneh itu semakin menggerogoti jantung saat makan malam. Lucunya, tepat sehari yang lalu mereka masih bercanda, tertawa, dan membuat keributan, tapi kini aula yang begitu ramai oleh eksistensi manusia justru terasa begitu sepi. Sunyi.

HIPOTESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang