Sebuah mobil berhenti di tepi jalan tepat di depan gerbang Sekolah Dasar. Tak mau membuang waktu, Venout sang pemilik mobil keluar, bersamaan dengan mobil putih yang juga berhenti di belakang mobil miliknya. Tanpa mau memperdulikan mobil yang ia ketahui milik Xavier itu, ia melangkah memasuki gerbang Sekolah Dasar itu, matanya menelusuri tempat dimana adiknya Zeyra biasa menunggunya. Angin kali ini lumayan keras, membuat surai surai Venout bergerak tertiup angin."Kak Queen !!" Teriak seorang anak perempuan yang tak lain Zeyra,
Zeyra berlari menghampiri Venout diikuti Angga. Senyum Venout tak bisa ditahannya, gadis itu tersenyum saat Zeyra menghambur memeluknya.
"Kak Queen lama, Zey udah nunggu lama banget sama Angga," Rengeknya,
"Iya, maafin kakak ya, tadi kakak ada kepentingan dulu," Ujar Venout sembari mengusap lembut puncak kepala Zeyra,
"Jangan diulangi, Zey ngga suka nunggu kak.."
"Iya sayang,, kan kakak udah minta maaf tadi," Janji Venout yang tak melepas senyumnya, bahkan gadis itu tak menyadari bahwa diam diam seseorang memperhatikannya dari jauh. Melihatnya tersenyum manis seperti itu, dia Xavier.
Laki - laki itu baru saja ingin protes saat mobil milik Venout ini berhenti tepat di depan Sekolah. Sebenarnya ia tak perduli, sebelum saat gadis itu turun dan masuk ke dalam. Di dorong rasa ingin tahunya, Xavier keluar membuntuti Venout yang kini tengah di peluk seorang anak perempuan yang lumayan mirip dengannya. Tunggu, anak itu sangat mirip dengan Venout, apa dia adiknya?
Belum terjawab pertanyaan dalam hatinya, ia terbungkam dengan senyum gadis diseberang sana. Gadis itu benar benar tersenyum sampai Xavier baru sadar jika gadis itu memiliki lesung pipi. Hanya satu kata yang tengah bergulat dengan pikirannya, cantik.
Lamunannya terbuyar saat ia menyadari Venout mulai menghampirinya, ia malah kini merasa canggung.
"Kenapa lo turun?" Tanya Venout otoriter, membuat Xavier diam diam merutukinya, dimana wajah hangat yang gadis itu tampilkan tadi?
"Gue kira ini rumah lo."
"Pinter doang otak ngga ada."
Setelah berujar, Venout dengan entengnya meneruskan langkahnya bersama kedua bocah di samping kanan kirinya. Membiarkan Xavier kembali mengekorinya setelah menggerutu karena ucapan Venout barusan.
"Kak Adit kemana kak Queen? Kok ngga jemput Angga,?" Tanya bocah laki-laki bernama Angga itu saat Venout membukakan pintu mobil untuknya,
"Kak Adit ada ekstrakulikuler, jadi ngga bisa jemput Angga, Angga pulang bareng kakak aja kalo kak Adit ngga bisa jemput, ya,"
Angga mengangguk menyetujui, sebelum akhirnya ia masuk mobil bersama Zeyra. Setelah memastikan keduanya masuk, Venout menatap Xavier.
"Gue masih mau berhenti nanti, " Hanya mengucapkan kalimat itu, setelahnya gadis itu sudah masuk ke dalam mobilnya, mengacuhkan Xavier yang mengepalkan kedua tangannya.
"Harusnya gue ngga janji buat antar-jemput dia, buang buang waktu doang." Umpatnya yang juga memutuskan masuk dan menjalankan mobilnya mengekori mobil milik Venout.
______________
__________________________"Done, gue dah sampai rumah. Lo boleh pulang," Ucap Venout yang kini sudah berada di depan rumahnya.
"Ini rumah lo?"
"Gue tadi bilang apa?"
"Orang tua_"
"Gue tinggal berdua sama adek gue. Kalo udah ngga ada yang penting gue masuk."
Baru saja Venout akan melangkahkan kakinya, suara Xavier kembali mengudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain | ArleaVenout
Romance'Kita ke dokter ya Ven,' 'Lo butuh penanganan Ven.' 'Trauma lo juga belum sembuh, kita ke dokter ya. Gue temenin sampe selesai.' Kalimat itu terus terngiang-ngiang di pikirannya, membuat ia merasa bahwa beban pikirannya sudah melebihi batas wajar...