Hay, apa yang kalian inget dari chapter sebelumnya? Tulis sini,😄________________________________________
______________________________________________________Venout kini tengah berkutat dengan roti coklatnya, sembari menunggu adiknya yang masih menikmati sarapan buatannya tadi pagi. Gadis itu menghela nafas lega, kedua orang tuanya sudah pergi. Entah kapan mereka pergi dari rumah Venout, yang terpenting sekarang adalah rumah ini hanya terisi dirinya dan Zeyra, adiknya.
"Kak Queen, Zey mau ikut ekskul renang boleh?"
Venout yang sedang menelan gigitan roti terakhirnya itu sedikit terkejut, buru buru dia meminum susu putih miliknya.
"Tapi kan kamu ngga bisa renang, bukannya kamu takut ya?" Tanya sang kakak yang mengetahui bahwa adiknya itu tidak berani hanya untuk sekedar menyeburkan diri di kolam renang.
"Angga ikut, aku juga pengen bisa renang. Kata Angga sama Jeslin renang itu enak."
Jelas Zeyra yang kini memotong motong kecil telur mata sapi di piringnya. Gadis kecil itu tertarik karena Angga dan satu temannya yang lain yaitu Jeslin sering membicarakan itu.
"Zey, kakak ngga masalah kamu mau ikut ekskul renang. Tapi kakak harap kamu ikut itu bukan cuma mau ikut ikutan, tapi kamu sendiri yang pengen. Apalagi, kamu kan ngga suka renang."
Zeyra menunduk tak berani menatap Venout, melihat adiknya yang terlihat ragu, Venout mengelus kecil puncak kepala Zeyra lalu membenarkan sedikit rambut coklat Zeyra yang berantakan.
"Zey pengen bisa renang kak, biar bisa renang sama Angga sama Jeslin."
"Iya yang penting nanti kamu hati hati, yaudah sekarang habisin makannya terus kita berangkat"
Venout tersenyum kecil, membuat Zeyra yang melihatnya bersorak senang.
"Oke, sayang deh sama kak Queen !"
"Sayang kalo ada maunya," sahut Venout yang kini menatap geli kearah Zeyra. Sedangkan yang ditatap hanya memperlihatkan cengirannya.
Venout beranjak lalu membawa gelas dan piring miliknya, menaruhnya di wastafle. Ia sedang malas untuk langsung mencucinya. Mungkin nanti kalo dia pulang sekolah, lagi pula piring kotor hanya ada miliknya dan piring yang dipakai Zeyra.
"KAK QUEEN !"
Venout menatap adiknya, yang kini menggidikkan bahu. Suara itu terdengar dari luar,,
"Suaranya Angga,"
"Kamu tunggu sini, habisin sarapannya."
Lalu Venout melangkahkan kakinya menuju pintu utama untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka terlihat Angga yang tersenyum lebar.
"Kak Queen dipanggil Bunda, suruh ke rumah."
"Kenapa?" Venout menunduk sedikit untuk menyamai tinggi Angga.
"Angga ngga tau kak,"
Venout mengangguk tersenyum, lalu mengelus puncak kepala Angga.
"Angga temenin Zeyra sebentar ya, Zeyra didalam lagi makan."
"Siaaap kak Queen ! Delapan enam,"
Lalu dengan gerakan maju jalan, Angga masuk kedalam rumah menghampiri Zeyra yang memasang senyum lebarnya menyambut kedatangan Angga.
Setelah memastikan Angga masuk, Venout menutup pintu lalu melangkah menuju rumah di sebelahnya. Gerbang rumah terbuka kecil, membuat Venout langsung masuk dan mengetuk pintu utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain | ArleaVenout
Romansa'Kita ke dokter ya Ven,' 'Lo butuh penanganan Ven.' 'Trauma lo juga belum sembuh, kita ke dokter ya. Gue temenin sampe selesai.' Kalimat itu terus terngiang-ngiang di pikirannya, membuat ia merasa bahwa beban pikirannya sudah melebihi batas wajar...