Bab 36~Pembawa Pesan Cahaya

170 34 2
                                    

Mendengar penjelasan dari Alan membuat Uta menjadi semakin bingung. Apa yang dimaksud dengan melihat pembawa pesan dewa Licht? Pada akhirnya, Uta memutuskan untuk bertanya.

"Apa yang kakek maksud dengan 'yang dapat melihat pembawa pesan dewa Licht'?"

"Hm ... sepertinya ini akan membutuhkan wkatu lama untuk menjelaskannya. Tapi, kau tidak perlu khawatir."

Mendengar perkataan itu, membuat Uta tidak bisa berkata apapun dan terlihat bingung sekaligus khawatir dengan keadaan mereka yang sedang perang. Alan yang melihat ekspresi cucunya itu hanya bisa tersenyum kecil sebelum melanjutkan perkataannya.

"Kau tidak perlu khawatir. Perbedaan waktu di dunia luar dan di sini berbeda. Hm ... bisa di bilang jika waktu di dunia ini lebih cepat dibandingkan di dunia luar. Jika kau menghabiskan waktu satu hari di dunia ini, di dunia luar kau hanya menghilang selama satu menit."

"Apa?"

Uta yang mendengar penjelasan itu menjadi sangat terkejut. Ia tidak mengetahui jika terdapat dunia seperti itu. "Tenang saja." Perkataan itu membaut Uta kembali menatap Alan dengan bingung.

"Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu sampai kau paham," ucap Alan. Uta tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya bisa menganggukkan kepala kepada Alan sebagai jawaban.

"Baiklah, dari mana aku mulai sebaiknya? Hm ... oh, kalau begitu dari awal saja," ucap Alan lalu duduk di atas rumput dan memerintahkan Uta untuk duduk di sampingnya menatap pemandangan danau yang sangat indah.

"Dahulu kala, saat mahkluk hidup belum tercipta. Dunia dipenuhi dengan ketiadaan. Namun, sebuah butiran cahaya dan butiran kegelapan turun di dunia yang dipenuhi ketiadaan itu. Sehingga menciptakan sosok dua raja di dunia itu dan memunculkan kehidupan."

"Apa mungkin itu..."

Alan menganggukkan kepalanya untuk merespon ucapan Uta sebelum melanjutkan ucapannya.

"Benar, dua sosok itu adalah Dewa cahaya,  Licht dan Dewa kegelapan, Dunkles. Kedua sosok itu bagaikan langit dan tanah. Licht yang merupakan bagian dari cahaya dan hidupan memberikan kehidupan di dunia ini dengan memberikan sinarnya dari kerajaan cahaya di langit. Sedangkan Dunkles yang merupakan bagian dari kegelapan dan kematian atau ketiadaan, memberikan rasa takut kepada mahkluk yang tercipta di tanah."

Uta yang mendengar itu hanya terdiam dan membiarkan kakeknya untuk melanjutkan ceritanya.

"Kedua dewa yang saling bertolak belakang itu menjadikan mahkluk yang mereka ciptakan sendiri sebagai alat perang. Sehingga perang antara dunia langit dan dunia tanah tidak ada akhirnya. Puluhan, ratusan, hingga puluhan ribu tahun berlalu. Namun, tidak ada tanda berakhirnya perang antara kegelapan dan cahaya. Hingga seribu tahun lalu, tiba-tiba kedua dunia itu bersatu dan membentuk dataran Terania yang kita tinggali saat ini dan kegelapan tersegel di hutan kegelapan. Entah apa yang terjadi, tidak pernah ada yang mengetahuinya."

"Disaat kedua dunia menjadi satu. Seluruh mahkluk di penuhi dengan keputusasaan. Hingga pada suatu hari, cahaya dari langit turun tepat diatas danau yang dulunya terlihat sangat mengerikan. Cahaya itu turun dengan diikuti oleh seorang pria dan wanita. Kedua orang itu mengubah danau dan wilayah disekitarnya menjadi tempat yang indah. Mereka di sebut dengan pembawa pesan dewa Licht. Namun, setelah tugas mereka selesai, yang meninggalkan dunia ini hanyalah sang wanita. Sedangkan sang pria tinggal di dunia ini untuk melaksanakan perintah dewa Licht untuk membantu membimbing seluruh mahkluk di dunia ini menuju jalan cahaya dan tidak terpengaruh dengan kegelapan."

"Apa maksud kakek, jika pria itu adalah..."

"Benar. Pria itu adalah raja pertama kerajaan Western sekaligus putra cahaya, dan pembawa pesan wanita itu adalah pembawa pesan terakhir yang hanya bisa di lihat oleh keturunan putra cahaya. Dengan kata lain, pangeran yang terlahir dari dua elemen cahaya berkekuatan besar."

Western Prince's : Son of Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang